3 Hal yang Menjelaskan Hubungan Sarapan dan Penyakit Jantung

Halo Teman Sehat! Apakah kamu sarapan setiap hari? Kalau iya, wah selamat! Kamu termasuk sedikit orang yang melakukan kebiasaan sehat ini setiap hari. Kalau belum, apa alasannya? Bangun kesiangan terus? Mager bikin sarapan? Atau males aja? Wah, kamu harus simak ulasan ini supaya hobi sarapan tiap hari. Terutama karena ternyata ada hubungan antara sarapan dan penyakit jantung, pembunuh nomor 1 di dunia.

Kalau kamu cari di google scholar, ada 265.000 artikel yang bahas tentang “breakfast” dan lebih dari 7.000 artikel tentang “sarapan” dari tahun 2000 hingga 2017. Artinya, sampai saat ini, udah ada banyak banget penelitian tentang sarapan. Banyak banget juga penelitian yang berhasil membuktikan dampak positif sarapan buat tubuh, mulai dari jaga berat badan normal, kemampuan konsentrasi yang lebih oke, sampai baru-baru ini ada penelitian yang menemukan hubungan sarapan dan penyakit jantung.

Journal of the American College of Cardiology pada 2 Oktober 2017 kemarin mengungkapkan hasil yang mengejutkan tentang hubungan sarapan dan penyakit jantung. Penelitian di Madrid ini melibatkan 4.052 orang dewasa bertujuan menemukan hubungan antara sarapan dan kejadian aterosklerosis.

1. Ateroskeloris adalah awal dari segalanya

Modifikasi dari National Heart, Lung, and Blood Institute

Apakah kamu pernah dengar tentang aterosklerosis? Aterosklerosis adalah penyumbatan pembuluh darah (arteri) di jantung oleh plak yang terdiri atas tumpukan lemak. Akibatnya, pembuluh darah di jantung menyempit dan darah yang kaya oksigen ngga bisa mencapai jantung. Hal ini sangat berbahaya karena pada akhirnya pembuluh darah itu bisa pecah, sehingga terjadi serangan antung dan penderitanya langsung meninggal dunia.

2. Nah, terus apa hubungannya dengan sarapan?

Ternyata, aterosklerosis lebih banyak terjadi pada mereka yang ngga sarapan dan juga mereka yang mengonsumsi sarapan dengan energi yang lebih rendah dari 20% kebutuhan energi harian. Selain itu, mereka yang ngga sarapan juga punya lingkar pinggang, indeks massa tubuh, tekanan darah, lemak darah, dan tingkat glukosa darah puasa yang lebih tinggi. Selain penyakit jantung, kondisi itu juga berkaitan dengan penyakit lain, seperti stroke dan diabetes. Serem juga ya, Teman Sehat?

3. Melewatkan sarapan adalah sebuah pertanda

“Orang yang tidak sarapan cenderung memiliki gaya hidup yang kurang sehat secara keseluruhan,” kata Valentin Fuster, MD, PhD, kepala editor American College of Cardiology.

Mereka yang ngga sarapan punya gaya hidup yang ngga sehat, misalnya asupan harian yang kurang, serta konsumsi alkohol dan merokok yang lebih sering. Mereka juga punya risiko yang lebih tinggi menderita hipertensi dan punya berat badan lebih.

“Melewatkan sarapan adalah sebuah tanda dari gaya hidup tidak sehat yang bisa berkaitan dengan perkembangan aterosklerosis,” ungkap Jose L. Penalvo, PhD, asisten Profesor di Friedman School of Nutrition Science and Policy, Tufts University.

Kalau kamu ngga sarapan buat menurunkan berat badan, kamu salah. Dengan ngga sarapan, kamu justru akan mengonsumsi lebih banyak makanan, termasuk makanan yang ngga sehat dalam hari itu. Akibatnya? Berat badan bisa lebih naik, Teman Sehat!

Nah, kamu masih mau melewatkan sarapan? Tulis jawabanmu di kolom komentar ya!

Related Posts

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.