Apakah Anemia Gizi Besi?

Teman Sehat, pernahkah merasakan gejala  5 L  (lemah, letih, lesu, lelah, dan lunglai) sehingga menyebabkan pusing kepala dan mata berkunang-kunang? Ternyata gejala ini merupakan gejala anemia gizi besi yang biasanya rentan dihadapi oleh remaja puteri. Lalu bagaimana dampaknya bagi remaja puteri, mari simak ulasannya di sini!

Anemia gizi besi

Anemia gizi besi merupakan suatu kondisi ketika kadar haemoglobin (hb) di dalam darah lebih rendah dari standarnya. Haemoglobin merupakan salah satu komponen sel darah merah (eritrosit) yang terbentuk dari protein dan zat besi. Fungsinya untuk mengikat oksigen dan menghantarkannya keseluruh sel jaringan tubuh.

Disebut anemia gizi besi, karena hampir 75% penyebabnya karena kekurangan zat gizi besi, serta kekurangan asam folat dan vitamin B12. Penyebab lainnya yaitu pendarahan dan anemia karena proses hemolitik.

Proses ini disebabkan oleh sel darah merah  yang mati lebih cepat dari yang seharusnya (usia sel darah merah normal: 120 hari). Biasanya proses ini terjadi pada penderita Thallasemia dan penderita penyakit malaria kronis.

Mengapa terjadi pada remaja puteri?

Remaja puteri lebih berisiko terhadap penyakit ini, dikarenakan meningkatnya kebutuhan zat besi seiring dengan pertumbuhan yang pesat di  masa pubertas. Di sisi lain, remaja puteri mulai mengalami menstruasi, sehingga banyak zat besi hilang setiap bulannya.

Apalagi jika disertai gangguan menstruasi dengan durasi yang lebih lama atau lebih banyak dari biasanya. Hal ini juga bisa diperburuk dengan kurangnya asupan zat besi, dan pola diet yang kurang tepat pada remaja puteri. Yap, tujuan diet agar tampil lebih langsing dan menarik dengan menghindari konsumsi protein agar berat badan menurun. Padahal protein merupakan sumber zat besi utama pembentuk haemoglobin.

Apa yang akan terjadi?

Anemia gizi besi pada remaja puteri, bisa menurunkan daya tahan tubuh sehingga  kamu akan mudah terkena infeksi, apalagi dimasa pandemi COVID-19. Daya tahan tubuh sangat diperlukan untuk menangkal penularan COVID-19.

Menurunnya kebugaran dan daya konsentrasi dalam menerima pelajaran, disebabkan oleh kurangnya pengiriman oksigen ke sel otot dan sel otak, sehingga berdampak pada prestasi dan produktifitasnya. Selain itu, sebagai calon ibu, remaja puteri harus dipersiapkan, agar saat hamil ngga mengalami anemia karena risikonya yang ngga baik bagi ibu dan janin.

Inilah yang perlu kamu lakukan!

Kebutuhan zat besi pada remaja puteri sebesar 15 mg per hari, perlu dipenuhi dari sumber makanan yang kaya akan zat besi, seperti hati, daging (sapi, kambing), unggas (ayam, bebek, burung) dan  ikan. Selain itu, kamu juga bisa dapatkan dari sayuran berwarna hijau tua dan kacang-kacangan.

Jika kamu membutuhkan suplemen tambahan, konsumsilah tablet tambah darah setiap minggunya sebanyak 1 tablet. Kamu juga bisa mengonsumsi makanan kaya akan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi, seperti jeruk dan jambu. Jangna lupa kurangi konsumsi makanan atau minuman yang menghambat penyerapan zat besi seperti tanin (teh/kopi), fitat (serealia), oksalat (batang bayam), fosfat (kulit padi) dan kalsium (susu).

Nah, bagaimana Teman Sehat? Semoga informasi ini bermanfaat, ya! Jangan lupa bagikan artikel ini ke orang terdekatmu, oke?

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.