Apakah Pangan Organik lebih Bergizi?

Pernahkah kamu mendengar istilah pangan organik? Yap, bahan pangan yang diperoleh dari lahan tanpa menggunakan bahan kimia buatan, hormon, antibiotik dan organisme hasil rekayasa genetika. Biasanya harga jualnya lebih mahal, karena teknologi yang digunakan. Tapi, apakah dengan harga yang lebih mahal, kandungan zat gizinya lebih tinggi? Yuk, simak penjelasannya di sini!

Manfaat potensialnya

Perbedaan zat gizi pangan organik dengan konvensional ternyata sangat kecil, sehingga ngga berdampak pada zat gizi secara keseluruhan. Belum ada bukti yang cukup kuat tersedia untuk memastikan hal ini, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Berikut manfaat potensial pangan organik dibandingkan dengan konvensional:

  • Zat gizi, studi yang dipublikasikan oleh mayoclinic.org menunjukkan bahwa peningkatan kecil hingga sedang pada kandungan zat gizi dalam pangan organik, yaitu zat flavonoid yang bermanfaat sebagai antioksidan.
  • Asam lemak omega-3, penggunaan rumput dan alfalfa (jenis tanaman) untuk kebutuhan pakan peternakan organik menghasilkan tingkat asam lemak omega-3 yang tinggi dan ditemukan dalam daging organik, produk susu, dan telur.
  • Logam beracun, larangan penggunaan pupuk sintetis dalam pertanian organik menghasilkan biji-bijian organik dengan kadar logam cadmium 48% lebih rendah dengan konvensional. Logam cadmium merupakan bahan kimia beracun yang terserap oleh tanaman secara alami pada tanah.
  • Residu pestisida, produk yang ditanam secara organik memiliki tingkat residu pestisida yang lebih rendah.
  • Lebih segar, karena pertanian organik cenderung beroperasi lebih kecil dan sering menjual produknya lebih dekat dari titik panen.

Tips memilih makanan dengan aman

  1. Belilah buah dan sayuran pada musimnya jika memungkinkan,
  2. Bacalah label makanan dengan cermat, karena pangan olahan organik belum tentu menjadi alternatif makanan yang lebih sehat. Biasanya masih mengandung tinggi kalori, gula, garam serta lemak.
  3. Cuci buah dan sayuran segar secara menyeluruh dengan air yang mengalir untuk membantu menghilangkan kotoran, bakteri, dan jejak bahan kimia pada permukaan buah dan sayur.
  4. Konsumsi buah dan sayur dalam keadaan segar, karena jika telah disimpan, maka kandungan gizi akan mengalami penurunan.

Nah, berdasarkan informasi di atas, tentunya Teman Sehat jadi lebih memahami tentangpangan organik, kan? Pembelian pangan organik segar maupun olahan juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuannya, ya. Semoga bermanfaat!

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.