Bolehkah Mengonsumsi Vitamin C Setiap Hari?

Semua orang sepertinya sudah tahu ya kalau vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Nah, di tengah perubahan musim sejak beberapa tahun yang lalu, makanan dan suplemen yang mengandung vitamin C jadi laris manis di pasaran. Tetapi, kira-kira ada ngga ya kemungkinan terlalu banyak mengonsumsi vitamin C justru ngga baik bagi tubuh?

vitamin C dari supelem dan makanan
Foto: Unsplas.com

Pentingnya Vitamin C

Vitamin C adalah jenis vitamin yang bisa larut dalam air dan memiliki beberapa fungsi penting, seperti menjaga sistem daya tahan tubuh, membantu proses penyembuhan luka, menjaga kekuatan tulang, meningkatkan fungsi otak, melindungi sel dan jaringan tubuh dari dampak radikal bebas.

Tubuh manusia ngga bisa memproduksi dan menyimpan vitamin ini, jadi penting untuk mengonsumsinya dari makanan. Beberapa contoh makanan yang mengandung vitamin C alami adalah stroberi, jeruk, kiwi, semangka, pepaya, tomat, nanas, kentang, paprika, dan brokoli.

Berapa Banyak vitamin C yang Perlu Dikonsumsi?

Orang dewasa, direkomendasikan untuk mengonsumsi vitamin C harian sebanyak 65-90 mg dengan batas maksimal 2.000 mg per hari. Batas maksimal ini bisa berubah tergantung dengan kondisi tubuh setiap orang.

Misalnya, kalau kamu memiliki penyakit yang berhubungan dengan organ ginjal atau hati, maka kamu bisa memiliki batas konsumsi vitamin C yang lebih rendah, yaitu 1.000 mg per hari. Selain itu, ibu hamil juga sebaiknya menghindari konsumsi vitamin C dalam jumlah besar karena bisa menyebabkan bayi mengalami kekurangan vitamin C setelah dilahirkan.

vitamin c alami dari buah jeruk
Foto: Pixabay.com

Dampak Konsumsi Vitamin C Berlebih

Kandungan vitamin C dalam makanan, seperti buah dan sayur, biasanya ngga terlalu banyak, jadi kecil kemungkinan kamu mengonsumsinya secara berlebihan. Tetapi, lain lagi ceritanya kalau kamu mengonsumsi suplemen vitamin C yang kandungannya lebih tinggi.

Vitamin C adalah jenis vitamin yang larut dalam air. Jadi, vitamin C yang kamu konsumsi akan disalurkan ke jaringan melalui cairan tubuh. Kalau jumlah yang dikonsumsi berlebih, makan akan dikeluarkan melalui urin karena ngga bisa disimpan dalam tubuh.

Inilah sebabnya kalau kamu mengonsumsinya secara berlebihan, vitamin C bisa terakumulasi dan bisa menimbulkan beberapa gejala seperti diare, mual, muntah, kram perut, sakit kepala, kelelahan, hingga insomnia. Pada tingkatan yang lebih parah, konsumsi vitamin C secara berlebihan juga bisa meningkatkan risiko batu ginjal dan kerusakan jantung, liver, pankreas, tiroid, dan sistem saraf pusat karena kelebihan zat besi. Begitu merasakan gejala seperti yang disebutkan, langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah berhenti mengonsumsi suplemen vitamin C atau mengurangi dosisnya.

Jadi kesimpulannya, kamu boleh mengonsumsi vitamin C setiap hari asalkan masih dalam batas yang direkomendasikan. Bagi sebagian besar orang, konsumsi vitamin C dari makanan saja sudah cukup tanpa perlu tambahan suplemen. Tetapi, kembali lagi semuanya tetap sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tubuhmu ya, Sahabat Sehat!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Mayo Clinic. 2020. Is it possible to take too much vitamin C?https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/vitamin-c/faq-20058030#:~:text=For%20adults%2C%20the%20recommended%20daily,Nausea. Diakses pada 9 April 2022

MedicineNet. 2018. Vitamin C: What You Should Know. https://www.medicinenet.com/vitamin_c_what_you_should_know/article.htm. Diakses pada 9 April 2022

Healthline. 2019. Does Too Much Vitamin C Cause Side Effects?https://www.healthline.com/nutrition/side-effects-of-too-much-vitamin-c. Diakses pada 9 April 2022

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.