Sahabat Sehat pernah mengenal seseorang yang energik, menarik perhatian banyak orang, dan pandai berteman? Bisa jadi ia adalah seorang social butterfly. Kemampuan sosialnya yang cukup tinggi membentuknya sebagai pribadi yang ramah dan lincah bisa hinggap dari satu tempat ke tempat lainnya dalam kehidupan sosial.
Ciri Seorang Social Butterfly
Seorang social butterfly terlihat akrab dan menikmati perbincangan bersama siapapun, bahkan orang yang baru dikenal sekalipun. Ia cenderung senang bertemu orang baru karena paham betul cara memulai percakapan hingga menemukan kecocokan.
Selanjutnya, social butterfly juga cenderung lebih suka berbagi kesedihan dan mendiskusikan masalah untuk menemukan solusi. Ia juga sangat ramah dan senang sekali menghabiskan waktu bersama orang lain. Tidak masalah seberapa padat agenda hariannya, mereka akan menyempatkan waktu hanya untuk mengobrol.
Tantangan Social Butterfly
Semua tipe kepribadian tentu mempunyai sisi kelebihan dan kekurangannya. Sebagai salah satu tipe kepribadian extrovert, social butterfly juga punya tantangan tersendiri. Beberapa tantangan tersebut mungkin belum tentu mudah dijalani seperti yang dinilai banyak orang.
Berbagi Panggung dengan Orang Lain
Merasa mudah bergaul dengan siapapun, membuat seorang social butterfly percaya diri dan cenderung suka menjadi pusat perhatian. Hal ini membuatnya terbiasa mendominasi pergaulan, sehingga saat berada di lingkup pergaulan atau komunitas yang lebih besar, ia akan mengalami kesulitan berbagi perhatian dengan orang lain. Hal ini bisa saja membuatnya kurang menghargai orang lain atau merasa tersaingi.
Menurut Dr. Asim Shah, MD, profesor psikiater di Baylor College of Medicine, beberapa social butterfly tidak akan membiarkan orang lain menjadi sorotan. Sekalipun orang tersebut perlu atau pantas menjadi sorotan.
Menjalani Hubungan yang Lebih Dalam
Meskipun mempunyai sifat atraktif dalam bergaul, social butterfly sulit menjalin hubungan yang lebih dalam. Seseorang dengan kepribadian tersebut lebih senang menjalin hubungan lebih dangkal. Ia hanya bisa mempunyai hubungan lebih dalam dengan koneksi tertentu, sehingga menjalin hubungan lebih intens merupakan tantangan yang perlu dijalani.
Menahan agar Tidak Impulsif
Tantangan seorang social butterfly adalah menahan agar tidak impulsif. Setidaknya, ia mampu menguranginya. Social butterfly terkadang kurang mampu mengontrol suatu pembicaraan, sehingga sering menimbulkan kesalahpahaman. Ia sering mengatakan apapun yang ada atau yang terlintas dalam pikirannya.
Mempertimbangkan Risiko
Social butterfly sering membuat pilihan berisiko karena kurangnya kehati-hatian. Ia sering mengambil keputusan tanpa pikir panjang, sehingga keputusannya sangat berisiko. Bahkan, keputusan tanpa atau minim pertimbangan tersebut tidak jarang menimbulkan masalah untuk dirinya sendiri. Pasalnya, kecerobohan dalam dunia sosial rentan dengan kesalahpahaman dan memengaruhi hubungan dengan orang lain.
Menetapkan Batasan Sosial agar Tidak Berlebihan
Seseorang berkepribadian extrovert tentu senang bersosialisasi dan punya banyak teman. Dalam hal hubungan sosial, seorang social butterfly sulit menetapkan batasan dengan orang lain. Akibatnya, seringkali ia mengorbankan kepentingan pribadi dan lebih memilih kepentingan sosialnya. Ia sulit menolak beragam permintaan orang lain, sehingga tidak jarang kehidupan pribadinya terdampak.
Meskipun tampak bahagia saat bertemu dengan banyak orang, ternyata tidak menjamin bahwa social butterfly mampu menjaga hubungan sosial dengan baik. Ada hal yang menjadi tantangan agar tidak berdampak negatif bagi kehidupannya. Jadi, social butterfly tetap perlu bertoleransi dengan orang lain, memikirkan risiko agar tidak impulsif, dan memahami batasan sosial agar tidak berlebihan.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
