Detak Jantung dan Waktu Istirahat: Harmoni Hidup Sehat

Menjalani aktivitas seharian tentu memerlukan energi yang optimal agar setiap kegiatan dapat terselesaikan dengan baik. Sehingga, diperlukan waktu istirahat untuk memulihkan energi yang telah digunakan. Kenali alasan pentingnya istirahat dan waktu yang tepat sesuai usiamu yuk, Sahabat Sehat!

Kenapa istirahat itu penting?

Istirahat merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Oleh sebab itu, tubuh yang kurang istirahat dapat berdampak buruk pada kesehatan. Seseorang akan merasa kantuk, lelah, lesu, dan lebih mudah tersinggung yang menyebabkan badmood di siang hari apabila tidak beristirahat dengan baik.

Foto: Freepik

Selain itu, saat waktu istirahat akan terjadi penurunan tekanan darah. Apabila Sahabat
Sehat tidak beristirahat dalam waktu yang cukup, maka tekanan darah akan tetap tinggi dalam waktu yang lebih lama. Tekanan darah tinggi menjadi salah satu faktor risiko utama yang menyebabkan penyakit jantung koroner.

Berapa lama waktu yang tepat untuk istirahat?

Dilansir dari National Sleep Foundation, kebutuhan waktu istirahat masing-masing individu tidak sama dan perlu disesuaikan dengan usianya. Setiap kategori usia dari bayi baru lahir, bayi, balita, prasekolah, usia sekolah, dewasa muda hingga lanjut usia memiliki waktu kebutuhan istirahat tersendiri.

Foto: Freepik

Diawali dari bayi baru lahir yang berusia 0—3 bulan membutuhkan waktu istirahat 14—
17 jam perhari. Berbeda dengan bayi yang berusia 4—11 bulan yang telah mengalami pengurangan waktu istirahat yaitu 12—15 jam perhari. Selanjutnya, balita usia 1—2 tahun membutuhkan waktu istirahat 11—14 jam dalam sehari sedangkan anak prasekolah yang berusia 3—5 tahun idealnya membutuhkan waktu 10—13 jam per hari.

Kemudian, anak usia sekolah 6—13 tahun yang telah memiliki aktivitas rutin setiap hari
membutuhkan 9-11 jam perhari untuk memulihkan energi. Usia dewasa muda yaitu 18—25 tahun membutuhkan waktu istirahat yang lebih singkat yaitu 7—9 jam perhari. Terakhir, kelompok lanjut usia yaitu 65 tahun ke atas, idealnya perlu beristirahat 7—8 jam perhari. Sahabat Sehat perlu menyesuaikan usia dan waktu istirahat untuk menjaga kesehatan tubuh!

Bagaimana mengoptimalkan kualitas beristirahat?

Nah untuk meningkatkan kualitas saat beristirahat, sahabat sehat dapat melakukan beberapa hal seperti tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari karena kekonsistenan ini bermanfaat untuk mengatur jam biologis tubuh (ritme sirkadian). Selain itu, jauhi paparan sinar elektronik dari ponsel atau televisi menjelang tidur, lebih baik kondisikan kamar tidur dalam suasana tenang, gelap dan sejuk. Saat bangun di pagi hari, biarkan tubuh mendapat cahaya matahari untuk menjaga suasana hati dan menimbulkan rasa bahagia. Oleh karena itu, untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan, pastikan kualitas dan kuantitas waktu istirahatmu ya, Sahabat Sehat!

Ditulis Oleh:

Aditya Kusumaningrum, S.Gz
S1 Ilmu Gizi, Universitas Muhammadiyah Semarang
Mahasiswi Profesi Dietisien, IPB University

 

Referensi

Hirshkowitz, M., Whiton, K., Albert, S., Alessi, C., Bruni, O., DonCarlos, L., Hazen, N.,
Herman, J., Katz, E., Kheirandish-Gozal, L., Neubauer, D., O’Donnell, A., Ohayon, M.,
Peever, J., Rawding, R., Sachdeva, R., Setters, B., Vitiello, M., Ware, J., Hillard, P. 2015.
National Sleep Foundation’s Sleep Time Duration Recommendations: Methodolgy and Results Summary. Sleep Health. 1(1): 40-43.

Lao, X., Liu, X., Deng, H., Chan, T., Ho, K., Wang, F., Vermeulen, R., Tam, T., Wong, M., Tse, L., Chang, L., Yeoh, E. 2018. Sleep Quality, Sleep Duration, and The Risk Of Coronary Heart Disease: A Prospective Cohort Study with 60.586 Adults. Journal of Clinical Sleep Medicine. 14(1): 109-117.

Sadabadi, F., Darroudi, S., Esmaily, H., Asadi, Z., Ferns, G., Mohammadpour, A., Nooriyan, A., Mobarhan, M., Moohebati, M. 2023. The Importance of Sleep Patterns in the Incidence of Coronary Heart Disease: A 6-year Prospective Study in Mashhad, Iran. Scientific Reports. 13(1):1-8.

Sari, M., Yuniarti, E. 2023. The Effect of Sun Exposure on The Effectiveness of The Serotonin Hormone: Literature Review. Jurnal Biologi Tropis. 23(4): 91-97.

Nafisah, S., Inayah, N., Yusuf, B. 2024. Literatur Review: Penyebab dan Perkembangan
Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Forum Kesehatan: Media Publikasi Kesehatan Ilmiah. 14(1): 27-36.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Penyakit Jantung Koroner: Kenali Gejalanya, Lindungi Diri Kita. Diakses dari https://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-
p2ptm/penyakit-jantung-koroner-kenali-gejalanya-lindungi-diri-kita

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.