Gemar Makan Saat Larut Malam? Waspadai Sindrom Ini!

Teman Sehat, siapa yang punya hobi kelaparan tengah malam padahal sebelumnya sudah makan malam? atau Siapa yang refleks langsung beli atau pesan makanan saat itu juga karena rasa laparnya bener-bener nggak bisa ditahan?

Ternyata banyak alasan mengapa hal ini bisa terjadi. Diantaranya penjual makanan akan lebih banyak dan mudahnya akses pembelian di malam hari. Saat malam hari pula, kamu bisa menikmati waktu makan dengan lebih tenang. Beberapa orang akan terpuaskan dengan porsi makanan yang sedikit dan ngga selalu mengonsumsi makanan larut malam tetapi itu tidak berlaku bagi orang-orang lain.

Tapi, tahukah kamu bahwa kebiasaan makan larut malam itu merupakan salah satu gangguan makan atau eating disorder? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Kebiasaan makan larut malam yang berlebihan

Night eating syndrome (NES) merupakan salah satu jenis gangguan makan yang ditandai dengan kondisi klinis, seperti cenderung ngga mau mengonsumsi makanan saat pagi hari (anorexia), makan berlebihan (hyperphagia) saat malam hari, dan gangguan tidur (insomnia).

Seseorang yang memiliki gangguan ini, cenderung memiliki gangguan pengaturan waktu biologis tubuh atau ritme sirkadian (circadian rhythm), yang mengatur siklus bangun-tidur dan pola jadwal makan berdasarkan respon cahaya dan gelap. Pada kondisi normal, seseorang akan merasa lapar dan akan mengonsumsi makanan pada pagi hari sedangkan seseorang dengan NES memiliki jadwal tidur yang ngga berubah tapi punya jadwal makan yang berubah.

Gejala yang dialaminya

Ngga sembarang orang bisa dikatakan memiliki gangguan ini. Apakah seseorang yang mengonsumsi makanan porsi besar bisa langsung disebut memiliki NES? Tentu saja ngga. Seseorang dikatakan memiliki NES jika memiliki 3 dari 5 kriteria berikut.

  1. Morning anorexia – melewatkan sarapan atau ngga mengonsumsi makanan apapun sampai pukul 12 selama 4 kali atau lebih per minggu.
  2. Evening hyperphagia – mengonsumsi makanan dalam porsi besar atau sekitar 25% dari total kalori setelah makan malam dan sebelum tidur.
  3. Kesusahan dalam tidur.
  4. Kepercayaan bahwa makan sebelum tidur merupakan sesuatu yang perlu dilakukan.
  5. Suasana hati yang memburuk ketika malam hari.

Cara sederhana mengatasinya

Beberapa treatment memang dianjurkan dalam pengobatan gangguan ini. Salah satunya adalah dengan Cognitive-Behavioral Therapy (CBT), atau dengan cara pendekatan alam bawah sadar kamu. Treatment psikologis lainnya juga membantu dalam memberikan self-monitoring dan intervensi perilaku. Selain itu, ada cara sederhana yang bisa kamu lakukan sedikit demi sedikit dalam mengatasi kondisi ini.

  1. Selalu mengusahakan mengonsumsi makanan pada pagi hari. Meskipun sedikit, tetapi perlahan-lahan ini akan membentuk kebiasaan baru yang lebih menguntungkan untuk tubuh.
  2. Membuat rutinitas malam hari yang lebih ringan dan menenangkan, seperti dengan ngga memainkan gadget lebih lama taau mengerjakan tugas
  3. Membatasi sinar lampu yang terlalu terang saat malam hari dan meningkatkan sinar cahaya saat pagi hari.

Nah, sekarang Teman Sehat sekarang sudah lebih mengenal tentang night eating syndrome (NES), kan? Jika merasakan mengalami beberapa gejala di atas, jangan segan untuk segera berkonsultasi dengan ahlinya ya!

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.