Sakit perut merupakan gangguan kesehatan yang dirasakan karena organ di dalam perut dalam kondisi tidak sehat. Beberapa organ yang mendominasi perut adalah sistem pencernaan. Nah, sakit perut yang sering Sahabat Sehat temukan bisa saja disebabkan oleh Irritable Bowel Syndrome (IBS). Apa itu? Yuk, baca ulasan berikut ini!

Apa itu Irritable Bowel Syndrome?
Irritable Bowel Syndrome (IBS) dapat mengakibatkan perut tidak nyaman hingga sakit perut. Beberapa gejala IBS yang sering dijumpai, yaitu sembelit, diare, hingga kembung. IBS atau yang bisa disebut sebagai sindrom iritasi usus besar juga dapat memengaruhi sistem pencernaan kamu, loh! Oleh sebab itu, IBS dikategorikan sebagai penyakit gastrointestinal yang umum, tetapi berakibat pada kondisi sistem pencernaan yang tidak nyaman.
Beberapa jenis IBS
Terdapat empat jenis IBS, yaitu IBS dengan konstipasi (constipation) (IBS-C); IBS dengan diare (IBS-D); IBS dengan diare dan konstipasi (mixed) (IBS-M); dan IBS dengan berbagai jenis gangguan pencernaan yang bervariasi (Undefined) (IBS-U). Masing-masing jenis tersebut memiliki prevalensi yang sama.
Gejala Irritable Bowel Syndrome
Salah satu gejala yang sering dijumpai oleh penderita IBS, yaitu sakit atau kram perut, biasanya berhubungan dengan keinginan untuk buang air besar. Seseorang yang mengalami IBS juga bisa mengalami gejala lainnya, seperti kembung; mengalami diare, konstipasi atau keduanya; serta terdapat lendir pada feses. Gejala tersebut dapat tiba-tiba muncul, atau tiba-tiba berkurang. Juga, bisa muncul dengan frekuensi yang sering.

Penyebab Irritable Bowel Syndrome
Penyebab munculnya IBS belum diketahui secara pasti, tetapi para ahli mengklasifikasikan IBS sebagai gangguan neurogastrointestinal (GI). Kondisi ini, juga disebut sebagai gangguan interaksi antara usus dengan otak, yang artinya gangguan sistem pencernaan yang muncul karena pengaruh kinerja otak, atau sebaliknya. Gangguan interaksi antara usus dengan otak tersebut dapat berakibat pada kondisi di bawah ini, yang berpengaruh terhadap munculnya IBS.
Dismotilitas
Kondisi ini terjadi saat otot-otot pencernaan berkontraksi dan membawa makanan melalui saluran pencernaan. Otot usus besar (kolon) pada penderita IBS cenderung berkontraksi lebih banyak, sehingga dapat menyebabkan kram dan nyeri.
Hipersensitivitas visceral
Kondisi ini berkaitan dengan sensitifitas saraf pada saluran pencernaan. Penderita IBS cenderung memiliki toleransi rasa sakit yang lebih rendah dibandingkan orang tanpa IBS. Peningkatan sensitifitas pada saluran pencernaan mengakibatkan penderita IBS mudah merasakan nyeri dan sakit perut.
Infeksi parah
Seseorang yang mengalami infeksi saluran cerna dengan kondisi yang cukup parah juga berisiko menyebabakan terjadinya IBS. Infeksi tersebut biasanya disebabkan oleh bakteri maupun virus.
Alergi makanan
Kondisi IBS dapat disebabkan oleh sensitivitas sistem kekebalan tubuh atau kondisi alergi terhadap makanan tertentu. Munculnya respon alergi dapat menjadi salah satu penyebab munculnya IBS.
Meskipun IBS sering dijumpai, Sahabat Sehat jangan sampai menyepelekan kondisi tersebut supaya kondisinya tidak menjadi semakin parah. Sahabat Sehat juga perlu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya jika terjadi kondisi gangguan kesehatan yang mengganggu aktivitas kamu. Salam sehat!