Perbedaan Psikosomatis Laki-laki dan Perempuan

Sahabat Sehat, psikosomatis seringkali susah dijelaskan karena berhubungan dengan stres emosional sehingga mengakibatkan masalah fisik. Responnya pun berbeda-beda antara laki-laki dan perempuan. Bentuk respon ini penting karena bisa digunakan untuk mengetahui jenis bantuan dan perawatan medis yang dibutuhkan. Kira-kira apa perbedaannya? Yuk, simak penjelasan berikut ini!

Gejala psikosomatis umum

Psikosomatis adalah jenis gangguan fisik yang disebabkan atau diperparah oleh tekanan emosional. Hal ini menyebabkan berbagai gejala, seperti kelelahan, insomnia, nyeri otot atau nyeri punggung, hipertensi, masalah pernapasan, sakit perut, sakit kepala atau migrain, disfungsi ereksi, ruam kulit, ulser lambung. Meskipun sebabnya ngga bisa diuraikan secara pasti, namun gangguan fisik tersebut perlu dirawat dan diobati secara medis.

psikosomatis pada perempuan dan laki-laki
Foto: Pexels.com

Selain masalah fisik, gejala psikosomatis juga memengaruhi aktivitas sosial penderitanya, seperti sering mengunjungi dokter atau petugas medis yang berbeda-beda, kesulitan beraktivitas di tempat kerja, sekolah, atau lingkungan sosial lainnya, mudah marah karena merasa masalahnya ngga kunjung selesai, serta mudah cemas dan depresi.

Psikosomatis pada perempuan

Psikosomatis terjadi pada 5-7% populasi secara umum. Perempuan memiliki risiko 10 kali lebih besar dibandingkan laki-laki, meskipun hal ini belum bisa dipahami secara jelas. Psikosomatis disebabkan karena stres emosional, biasanya ciri perempuan yang mengalami stres emosional, yaitu mudah lelah meskipun cukup tidur, mudah marah, perut kembung, dan mengalami gangguan periode menstruasi.

Saat stres perempuan akan membentuk support system di lingkungan sekitar mereka, seperti pertemanan. Sedangkan laki- laki akan memberikan respon melawan di bawah tekanan. Menurut studi, support system yang kuat akan membuat seseorang lebih sehat, bahagia, dan mengurangi kemungkinan stres.

Psikosomatis pada lakil-aki

Menurut studi, tanda dan gejala stres yang menunjukkan keluhan psikosomatis pada laki-laki diantaranya nyeri dada, peningkatan tekanan darah, dan perubahan gairah seksual. Jika dibandingkan dengan perempuan, laki-laki memiliki respon stres yang lebih kuat. Cara untuk menyembuhkannya cenderung lebih berisiko hingga memengaruhi kondisi fisiknya, seperti mengabaikan kebutuhan tubuh atau mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak.

psikosomatis pada laki-laki
Foto: Pexels.com

Risiko penyakit kardiovaskular dan penurunan imun pada laki-laki yang mengalami stres juga lebih tinggi karena bagian otak yang mengatur stres dan saraf simpatiknya memiliki respon lebih besar. Selain itu, pria juga memiliki kortisol lebih tinggi. Pada laki-laki, stres berhubungan dengan hormon testosteron dan rasa sakit. Stres akan menurunkan kadar testosteron dan meningkatkan kortisol, sehingga rasa sakit semakin kuat.

Setiap orang memiliki kebiasaan unik, kepercayaan, pengalaman masa kecil, dan pengasuhan keluarga yang berbeda-beda sehingga cara menanggapi tekanan emosionalnya pun juga berbeda. Sebaiknya stres dan perasaan tertekan diakui sejak awal sehingga kamu bisa lebih menerima kondisi tersebut dan sadar pertolongan apa yang dibutuhkan. Stay healthy, Sahabat Sehat!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Cleveland Clinic. Psychosomatic Disorder.
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21521-psychosomatic-disorder

Verywell Mind. 2022. Psychosomatic Illness: Definition, Symptoms, and Treatment.
https://www.verywellmind.com/depression-can-be-a-real-pain-1065455

Saeid Golbidi, Jefferson C. Frisbee, and Ismail Laher. 2015. Chronic stress impacts the cardiovascular system: animal models and clinical outcomes. American Journal of Physiology-Heart and Circulatory Physiology. 308:12, H1476-H1498. https://journals.physiology.org/doi/full/10.1152/ajpheart.00859.2014

Verywell Mind. 2021. How to Recognize Stress Symptoms in Men.
https://www.verywellmind.com/recognizing-stress-for-men-2329008

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.