Menopause merupakan kondisi yang dialami oleh para perempuan mulai usia 45-55 tahun. Pada fase ini, produksi hormon estrogen dan progresteson mulai berhenti secara bertahap.
Tahu kah Sahabat Sehat, kalau ternyata penurunan hormon estrogen ini juga dapat memengaruhi kesehatan? Salah satunya yaitu terjadinya resistensi insulin yang berdampak pada gangguan kerja organ tubuh seperti pankreas, hati, otot, dan kelenjar lemak. Ini bisa menyebabkan terjadinya diabetes melitus tipe II atau bisa juga mempersulit pengobatan pada pasien diabetes. Berikut ini merupakan beberapa pola makan maupun gaya hidup yang dapat dijalankan oleh para diabetisi yang sudah memasuki masa menopause.

Batasi Konsumsi Gula dan Karbohidrat
Makanan sumber karbohidrat yang biasanya dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah nasi. Tetapi, ternyata nasi memiliki nilai glikemik yang tinggi dan dapat meningkatkan lonjakan gula darah setelah dikonsumsi. Bagi orang dengan diabetisi yang memasuki fase menopause disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks, seperti ubi, singkong, dan jagung.
Bagi Sahabat Sehat yang gemar mengonsumsi kopi, disarankan untuk mengonsumsi kopi ketogenik. Kopi ketogenik merupakan jenis kopi yang diracik khusus, sehingga kandungan karbohidrat dan gulanya lebih rendah. Minum kopi ini dapat menahan rasa lapar apabila dikonsumsi di pagi hari.
Perhatikan Kebiasaan Makan
Sahabat Sehat dengan kondisi diabetes sebaiknya memilih makanan yang mengandung
lemak tak jenuh dibandingkan dengan lemak jenuh serta memiliki nilai indeks glikemik yang rendah. Bahan makanan yang disarankan berasal dari sayuran, buah-buahan dan biji-bijian. Sahabat Sehat juga masih tetap bisa mengonsumsi lauk hewani, seperti ikan, unggas, maupun produk susu rendah lemak.

Selain pemilihan bahan makanan, konsumsi vitamin D, kalsium, dan vitamin B12 perlu
diperhatikan. Vitamin D dan kalsium yang cukup dapat mencegah kerusakan tulang. Selain itu, vitamin B12 dapat membantu tubuh membuang kelebihan insulin.
Batasi konsumsi natrium
Orang dengan diabetes yang memasuki masa menopause rawan mengalami penyakit
kardiovaskuler. Sehingga, makanan yang banyak mengandung natrium sebaiknya dibatasi konsumsinya. Makanan tinggi natrium juga biasanya ditemukan pada makanan yang telah banyak melalui proses pengolahan, seperti nugget dan sosis, dan makanan kaleng. Sahabat Sehat sebaiknya mengonsumsi makanan yang paling mendekati bentuk aslinya dan minim pengolahan. Jenis makanan ini biasanya disebut sebagai real food.
Terapkan gaya hidup sehat
Gaya hidup yang sehat sangat baik untuk kesehatan dan mencegah resistensi insulin,
khususnya bagi perempuan yang sudah memasuk fase menopause. Bagi Sahabat Sehat yang memiliki kebiasaan merokok dapat memulai hidup sehat dengan mengurangi penggunaan rokok. Selain merokok, stres juga ternyata dapat meningkatkan gula darah. Ini terjadi karena stres dapat memperparah kondisi resistensi insulin. Oleh karena itu, usahakan untuk bisa mengelola stress dengan baik.
Kebiasaan baik yang dapat Sahabat Sehat lakukan, yaitu dengan rutin melakukan aktivitas fisik dan olahraga. Aktivitas fisik dapat membantu tubuh mengontrol gula darah. Olahraga juga sangat efektif untuk merangsang otot dan membakar lemak. Olahraga secara rutin dapat membentuk tubuh untuk peka terhadap insulin.
Kondisi diabetes merupakan masalah kesehatan yang harus tetap dipantau supaya
kondisinya nggak semakin parah. Pengaturan pola makan dan gaya hidup sehat dapat risiko dari kondisi diabetes. Pastikan Sahabat Sehat rutin memeriksa serta mencatat gula darah dan berkonsultasi dengan dietisien untuk mendapatkan rekomendasi diet yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Ditulis Oleh:
Lilit Widiyanti, S.Gz
Penulis merupakan lulusan S1 Ilmu Gizi Universitas
Jenderal Soedirman Purwokerto. Berasal dari Purbalingga, saat ini penulis berdomisili di Bogor dan menempuh Pendidikan Profesi Dietisien di IPB University.