Inilah Jajanan yang Perlu Dibatasi Diabetesi

Diabetes melitus merupakan penyakit kendala metabolik yang tiap tahun prevalensinya terus meningkat. Salah satu gejala diabetes adalah meningkatnya nafsu makan (polifagi). Kondisi tersebut menunjukkan pentingnya pemilihan makanan yang tepat untuk para diabetesi, utamanya pada pemilihan jajanan yang biasanya dijadikan pilihan pada saat lapar karena praktis dan dapat menunda makan utama. Oleh karena itu, diperlukan informasi mengenai jajanan yang perlu dibatasi maupun dianjurkan bagi diabetesi.

Foto: Pixabay

Kandungan jajanan yang perlu dibatasi oleh diabetesi

Bagi diabetesi perlu melakukan pembatasan pada jajanan atau snack yang dapat menyebabkan inflamasi dapat ditemukan di antaranya pada makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, banyak kandungan lemak jenuh dan lemak trans, memiliki kandungan natrium yang tinggi, dan mengandung bahan tambahan pangan yang tidak diizinkan, seperti boraks dan formalin. Selain itu, jajanan pembawa radikal bebas juga perlu dibatasi, seperti makanan yang digoreng dengan minyak goreng yang telah digunakan berulang dan makanan yang diolah dengan dibakar atau dipanggang tanpa ada kontrol suhu dan waktu.

Kenapa jajanan tersebut perlu dibatasi?

Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat sederhana sebaiknya dibatasi, karena karbohidrat sederhana lebih mudah dipecah dan diserap oleh tubuh sehingga relatif lebih cepat membuat kadar gula darah naik dengan cepat. Konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans juga perlu dibatasi karena dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Akibat resistensi insulin, gula darah sulit masuk ke dalam sel sehingga terjadi peningkatan kadar gula di dalam darah. Selain itu, pembatasan konsumsi makanan tinggi natrium juga perlu dilakukan pada diabetesi yang juga menderita hipertensi untuk menurunkan tekanan darah.

Apa saja contohnya?

Contoh jenis jajanan yang mengandung karbohidrat sederhana, yaitu makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi (seperti soft drink dan saus tomat), madu, produk kue, roti, cookies (seperti donat, muffin, pretzel, kue kering), makanan yang terbuat dari terigu, buah-buahan kaleng, es krim, dan permen.  Adapun contoh jenis jajanan yang mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans yaitu gorengan, seperti tempe goreng, bakwan, dan risol. Begitu juga dengan makanan junk food, seperti kentang goreng, pizza, burger, dan ayam goreng tepung.

Selain makanan yang banyak mengandung karbohidrat sederhana dan lemak jenuh, jajanan yang mengandung banyak natrium juga perlu dibatasi konsumsinya. Contohnya yaitu makanan minuman dalam kaleng, makanan yang diawetkan, serta makanan dengan bumbu-bumbu seperti kecap, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco, dan bumbu penyedap lainnya.

Jajanan yang diperbolehkan dan dianjurkan bagi diabetesi

Walaupun terdapat beberapa jajanan yang konsumsinya perlu dibatasi, masih terdapat jajanan yang masih diperbolehkan dan dianjurkan oleh diabetesi. Antara lain, yaitu buah-buahan yang rendah fruktosa, seperti alpukat, pepaya, nanas, strawberry, jeruk dan jajanan yang diolah dengan dikukus, direbus, disetup, seperti dimsum, singkong/ubi rebus, kacang rebus, snack bar. 

Foto: Pixabay

Sahabat Sehat, itulah beberapa jenis jajanan yang perlu dibatasi dan dianjurkan oleh diabetesi. Diabetesi perlu bijak dalam memilih jenis jajanan yang tepat untuk dikonsumsi mengingat efek yang dapat ditimbulkan dari kandungan jajanan terhadap kontrol gula darah. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi para diabetesi dalam memilih jenis jajanan yang akan dikonsumsi. 

Ditulis Oleh:

Dyan Restu Ningsih, S.Gz
S1 Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang dan saat ini sedang menempuh Pendidikan Profesi Dietisien IPB University

Referensi

Denova-Gutiérrez, E., Muñoz-Aguirre, P., Shivappa, N., Hébert, J.R., Tolentino-Mayo, L., Batis, C. and Barquera, S., 2018. Dietary inflammatory index and type 2 diabetes mellitus in adults: the diabetes mellitus survey of Mexico City. Nutrients10(4), p.385.

Herdiani, S. and Sibuea, S. 2022. Management of Diabetes Mellitus in Women 50 Years Old Through a Family Medicine Approach, Journal of Midwifery Science: Basic and Applied Research, 4(1), pp. 25–29.

Humas Sardjito. 2019. Sumber Karbohidrat Sederhana yang Perlu diketahui Pasien Diabetes. 

Megawati, M. and Muhartono, M., 2019. Konsumsi Minyak Jelantah dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan. Jurnal Majority8(2), pp.259-264.

Persatuan Ahli Gizi Indonesia & Asosisasi Dietisien Indonesia. 2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi Edisi 4. Jakarta (ID) : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Suprapti, D. 2017. Hubungan pola makan karbohidrat, protein, lemak, dengan diabetes mellitus pada lansia. Jurnal Borneo Cendekia Vol. I No. 1 Maret 2017, 1(1), pp. 8–19.

University of Virginia. 2023. Low Fructose Diet. Journal of University of Virginia Health System, pp 2-3. 

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.