Mengapa Ingin Makanan Manis Saat Berbuka Puasa?

Berbuka puasa dengan makanan manis seperti kurma atau es campur ternyata bukan sekadar tradisi turun-temurun, loh! Setelah seharian berpuasa, tubuh akan membutuhkan asupan manis untuk cepat memulihkan energi. Kira-kira apa penyebabnya? Yuk, cari tau alasannya di sini!

Foto: Freepik

Dapat sinyal “lapar” dari otak

Saat berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama belasan jam, sehingga kadar gula darah menurun. FYI, kinerja otak sangatlah bergantung pada glukosa (gula sederhana) sebagai bahan bakar utamanya. Jika merasa kekurangan glukosa, otak akan mengirim sinyal “butuh gula” sebagai mekanisme pertahanan supaya bisa tetap bekerja dengan baik. Itulah sebabnya Sahabat Sehat merasa ingin segera makan yang manis-manis saat berbuka.

Ketika sedang berpuasa, tubuh akan mempertahankan kadar glukosa dengan memecah sumber energi non-karbohidrat, seperti lemak dan protein, yang tersimpan dalam tubuh. Inilah yang membuat tubuh terasa lemas karena harus bekerja ekstra untuk memenuhi supply glukosa yang dibutuhkan.

Bagi Sahabat Sehat yang ingin menurunkan berat badan, kondisi ini bisa menjadi kesempatan emas untuk mengurangi lemak berlebih yang tersimpan dalam tubuh. Jadi, ngga perlu buru-buru untuk mengonsumsi makanan manis.

Cepat dicerna, tapi rasa kenyangnya juga cepat hilang

Dibandingkan makanan sumber lemak dan protein, makanan dan minuman manis mengandung gula sederhana yang lebih cepat diserap tubuh. Dengan begitu, dalam waktu singkat tubuh bisa kembali bertenaga setelah seharian berpuasa.

Foto: Freepik

Meskipun bisa menaikkan energi dengan cepat, rasa kenyang yang diberikan dari makanan manis biasanya ngga akan bertahan lama. Kalau hanya mengonsumsi makanan manis, kamu akan cepat merasa lapar lagi beberapa saat setelah berbuka. Oleh karena itu, supaya kamu merasa kenyang dan ngga makan terlalu banyak, cobalah kombinasikan makanan manis dengan makanan kaya serat dan protein.

Setelah seharian menahan lapar dan haus, berbukalah dengan makanan atau minuman manis dengan porsi kecil, seperti 2 sampai 3 kurma atau air kelapa untuk mengembalikan energi. Sebaiknya ngga langsung berbuka dengan makanan berat supaya perut ngga “kaget” dan begah nantinya. Beri jeda beberapa menit baru konsumsi nasi atau lauk pauk.

Bagi Sahabat Sehat yang punya kondisi kesehatan tertentu, mungkin perlu lebih berhati-hati jika ingin berbuka dengan hidangan yang manis. Oleh karena itu, jangan ragu untuk konsultasi ke ahli gizi atau dietisien untuk mendapat rekomendasi menu yang paling sesuai dengan kondisi tubuhmu.

Referensi

Mathew P, Thoppil D. Hypoglycemia. [Updated 2022 Dec 26]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534841/

Patino SC, Orrick JA. Biochemistry – Glycogenolysis. [Updated 2024 Jan 27]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549820/

Healthline. 2023. What Breaks a Fast? Foods, Drinks, and Supplements. https://www.healthline.com/nutrition/what-breaks-a-fast
Diakses pada 25 Maret 2025.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.