Kaitan Makanan dengan Penyakit Alzheimer

kaitan makanna dan penyakit Alzheimer's
Foto: Freepik.com

Halo Sahabat Sehat! Apakah kamu pernah mendengar tentang penyakit Alzheimer’s? Penyakit ini biasanya menghantui para lansia dan menyebabkan kehilangan daya ingat atau memori. Nah, ternyata makanan memiliki pengaruh bagi penyakit tersebut. Yuk, bahas lebih lanjut!

Apa itu Penyakit Alzheimer?

Alzheimer merupakan penyebab paling sering demensia pada lansia. Demensia sendiri merupakan penurunan kemampuan mengingat, berpikir, berpendapat, serta penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas sederhana sekalipun. Penyakit ini sangat berdampak bagi kehidupan dan keseharian penderitanya. Gejala Alzheimer biasanya muncul pertama kali pada umur 60-an. Sebelum munculnya gejala tersebut, proses perubahan pada otak penderitanya biasanya terjadi hingga bertahun-tahun.

Penelitian terus dilakukan untuk memahami penyakit ini. Hingga kini, masih belum dapat dipahami secara menyeluruh penyebab Alzheimer’s pada sebagian besar orang. Tapi, diduga penyebabknya merupakan kombinasi genetik, lingkungan, hingga gaya hidup.

Alzheimer dan Makanan

Gaya hidup yang berisiko mengakibatkan Alzheimer tentunya bisa kamu kontrol, salah satunya terkait pola makan. Berbagai penelitian mendapatkan jika apa yang kamu makan akan mempengaruhi kemampuan berpikir dan mengingat otak seiring berlangsungnya penuaan. Hal tersebut terkait proses biologis yang mungkin terjadi akibat konsumsi pangan tertentu, seperti terbentuknya radikal bebas ataupun peradangan. Selain itu, konsumsi pangan juga bisa berkaitan dengan terjadinya penyakit lain yang meningkatkan kemungkinan terjadinya Alzheimer, seperti obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung. 

kaitan makanan dengan penyakit Alzheimer's
Foto: Freepik.com

Pola makan Mediterania

Contoh pola makan yang diketahui menghambat terjadinya Alzheimer yakni dengan pola makan Mediterania. Pola makan mediterania mencakup konsumsi buah-buahan, sayur, gandum, ikan, ataupun makanan laut lainnya. Selain itu, pola makan ini juga menggunakan minyak tak jenuh dan menurunkan konsumsi daging merah, telur, hingga makanan manis.

Beberapa penelitian mendapatkan jika pola makan Mediterania bisa menurunkan risiko terjadinya demensia dibandingkan pola makan Western-style yang lebih banyak mengonsumsi minyak jenuh, daging merah, dan gula dalam makanannya. Berbagai jenis makanan lain juga baik untuk memori atau daya ingat, di antaranya sayur-sayuran hijau, ikan kaya omega-3, berri, cokelat dan kopi, hingga extra virgin olive oil. Sebaliknya, konsumsi makanan dengan garam berlebih juga bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit Alzheimer.

Nah, Sahabat Sehat jadi lebih tahu tantang pentingnya makanan dalam kaitannya dengan Alzheimer. Jadi, yuk konsumsi makanan yang sehat untuk menurunkan risiko terjadinya Alzheimer. 

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

NIH US. Alzheimer’s Disease Fact Sheet. https://www.nia.nih.gov/health/alzheimers-disease-fact-sheet#causes. Diakses 30 Juli 2021.

NIH US. What Do We Know About Diet and Prevention of Alzheimer’s Disease?. https://www.nia.nih.gov/health/what-do-we-know-about-diet-and-prevention-alzheimers-disease. Diakses 30 Juli 2021.

Jennifer Weger. Nutrition and Dementia: Foods That May Induce Memory Loss & Increase Alzheimer’s. https://www.alzheimers.net/foods-that-induce-memory-loss. Diakses 30 Juli 2021.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.