Setelah memasuki masa kehamilan, salah satu gejala paling awal yang muncul pada calon ibu yaitu jadi lebih mudah lelah dibandingkan biasanya. Gejala kelelahan ini biasanya paling banyak muncul di trimester pertama dan ketiga. Kira-kira apa penyebabnya ya, Sahabat Sehat?
Penyebab ibu hamil mudah lelah
Rasa lelah yang dirasakan ketika hamil memang mungkin terasa lebih berat dari lelah yang dirasakan sebelum hamil. Saat hamil, tubuh bisa merasa lelah seharian penuh dan rasanya seperti ingin tidur dan berbaring saja setiap saat.
Bagi calon ibu yang biasanya bisa beraktivitas dengan energi penuh, gejala ini mungkin cukup mengagetkan. Tapi, perlu diketahui bahwa gejala mudah lelah ini normal dan dirasakan oleh hampir semua ibu hamil.
Sahabat Sehat, alasan yang paling utama dari kelelahan ini karena ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh ketika hamil. Berikut lima faktor yang bisa jadi pemicunya:
Proses pengembangan plasenta
Saat memasuki trimester pertama, tubuh akan mulai mengembangkan plasenta untuk bisa memberikan zat gizi dan oksigen pada bayi. Proses ini bisa menguras cukup banyak energi.
Perubahan hormon
Saat hamil, akan terjadi perubahan hormon dalam tubuh ibu, terutama hormon estrogen dan progesteron. Ini bisa berdampak pada perubahan mood yang bisa menimbulkan rasa lelah.
Peningkatan kebutuhan darah
Kebutuhan darah akan meningkat ketika hamil, karena ada kebutuhan baru dari bayi dalam kandungan. Ini bisa membuat tubuh mudah lelah karena harus membentuk dan memompa lebih banyak darah.
Perubahan fisik
Beberapa perubahan fisik yang terjadi pada tubuh yaitu sistem metabolisme dan detak jantung meningkat. Namun, disaat yang bersamaan gula darah dan tekanan darah menurun.
Mual dan muntah
Mual dan muntah bisa menjadi gejala kehamilan yang muncul pada beberapa orang. Tanpa disadari mual dan muntah yang terlalu sering terjasdi bisa menguras banyak energi dan mengakibatkan cepat lelah.
Setelah trimester pertama berakhir, tubuh biasanya sudah selesai mengembangkan plasenta dan beradaptasi dengan perubahan hormon dan fisik yang terjadi. Jadi, di trimester kedua ibu akan punya energi yang lebih cukup. Gejala kelelahan bisa saja kembali pada trimester ketiga karena tubuh perlu mulai mempersiapkan kelahiran bayi, baik secara fisik maupun emosional.
Cara Mengatasinya
Ibu ngga boleh mengabaikan gejala apapun yang ditunjukkan oleh tubuh, karena kondisi ini berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak yang dikandungnya. Di saat seperti ini ibu bisa meminta bantuan dokter atau pasangan jika kesulitan tidur dan beristirahat, tapi hindari mengkonsumsi obat tidur tanpa resep dokter.
Sangat disarankan ibu bisa tidur minimal 7-8 jam setiap harinya, untuk membantu memulihkan tubuh yang sedang mengalami perubahan. Selain itu, disarankan juga untuk menghindari aktivitas yang melelahkan, melakukan tidur siang, mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan banyak minum air putih, hindari konsumsi kafein, serta rutin berolahraga.
Hamil bisa menjadi pengalaman yang sangat melelahkan, baik dari segi fisik maupun emosional dan hampir semua perempuan yang sedang hamil merasakan kelelahan yang sama. Ngga perlu merasa bersalah jika perlu mengurangi aktivitas, anggap saja ini sebagai kesempatan untuk memanjakan diri sebelum kelahiran buah hati.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
