Ketahui 3 Hal Ini Sebelum Masak Porsi Besar

Masak dalam porsi besar itu memang cukup menantang, terlebih jika belum dipersiapkan dengan baik. Nah, bagi Sahabat Sehat yang punya rencana untuk masak dalam skala besar, seperti untuk acara keluarga atau ingin meal prep untuk seminggu, yuk baca artikel ini dulu!

Pisahkan Bahan Mentah dan Siap Makan

Meskipun sering dianggap sepele, mengelompokkan bahan sebelum mulai masak ternyata penting untuk dilakukan, terutama jika kamu akan masak dalam porsi besar. Pisahkanlah bahan mentah, seperti daging, ayam, dan ikan dengan bahan siap makan, seperti sayuran dan buah. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang dari bahan mentah ke bahan matang. Kontaminasi silang ini menjadi salah satu penyebab keracunan makanan yang paling umum, loh!

Foto: Freepik

Bukan hanya memisahkan wadahnya, sebaiknya juga gunakan talenan dan pisau yang berbeda untuk bahan mentah dan makanan yang akan langsung dihidangkan. Jangan sampai pisau yang baru digunakan untuk memotong ayam mentah langsung dipakai untuk mengiris timun yang akan dijadikan lalapan.

Oh iya, Sahabat Sehat! Kontaminasi silang bukan hanya terjadi antar bahan makanan saja. Tetapi, juga bisa berasal dari orang yang memasak ke makanan dan dari peralatan memasak ke makanan. Jadi, jangan lupa untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memasak, serta pastikan semua peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih, ya!

Waspadai Danger Zone

Sahabat Sehat pernah dengar tentang “danger zone“? Istilah ini digunakan untuk menyebut suhu ketika bakteri berkembang biak dengan sangat cepat. Danger zone ini berada pada suhu 4°C sampai 60°C. Bakteri penyebab keracunan, seperti Salmonella dan E. coli paling senang berkembang biak pada suhu ini. Ketika memasuki “zona merah”, bakteri bisa berkembang biak dua kali lipat hanya dalam rentang waktu 20 menit.

Kapan makanan masuk danger zone? Biasanya, saat makanan didiamkan di meja setelah dimasak, saat mencairkan bahan makanan beku di suhu ruang, atau ketika makanan disajikan tapi ngga langsung dimakan.

Sebisa mungkin hindari membiarkan makanan lebih dari 2 jam di suhu ruang. Kamu bisa menyimpan makanan panas di atas suhu 60°C menggunakan slow cooker atau warmer. Sedangkan, untuk makanan dingin atau bahan setengah matang, masukkanlah ke kulkas dengan suhu di bawah 4°C.

Foto: Freepik

Jangan Asal Taruh Kulkas

Jika makanan tidak langsung disajikan atau masih ada sisa, sebaiknya bagi makanan tersebut dalam beberapa porsi kecil sebelum disimpan. Menyimpan makanan dalam porsi besar membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai suhu di bawah 4°C meskipun telah masuk ke dalam kulkas. Rentang waktu tersebut akan memberikan peluang bagi bakteri jahat untuk tumbuh.

Kalau makanannya baru matang, apa boleh langsung dimasukkan ke dalam kulkas? Makanan yang masih hangat boleh langsung dimasukkan ke dalam kulkas. Namun, jika ingin proses pendinginan lebih cepat, kamu bisa menaruh panci berisi makanan dalam wadah berisi air dingin atau es sebelum dimasukkan ke kulkas.

Gimana Sahabat Sehat, sekarang sudah siap untuk masak dalam porsi besar? Selamat memasak!

Referensi

CDC. 2014-2022. Morbidity and Mortality Weekly Report: Contributing Factors of Foodborne Illness Outbreaks.
https://www.cdc.gov/mmwr/volumes/74/ss/ss7401a1.htm
Diakses pada 23 September 2025

Food Safety and Inspection Service – USDA. Safe Food Handling and Preparation. https://www.fsis.usda.gov/food-safety/safe-food-handling-and-preparation
Diakses pada 23 September 2025

National Environment Agency. 2016. Guidelines on Proper Storage of Food in Refrigerators
and Maintenance of Refrigerators.
https://www.nea.gov.sg/docs/default-source/resource/guidelines-on-proper-storage-of-food-in-refrigerators.pdf
Diakses pada 23 September 2025

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.