Kimchi, Sayuran Fermentasi dari Korea yang Kaya Manfaat

Halo Teman Sehat! Apa rencana kamu akhir pekan ini? Pengen tahu atau coba sesuatu yang baru? Kalau kamu pencinta drakor alias drama korea, pasti kamu ngga asing lagi dengan makanan khas Korea yang satu ini, yaitu Kimchi. Nah, kali ini kita akan membahas sayur fermentasi ini. Simak yuk!

Ini alasan kenapa orang Korea suka makan Kimchi

Teman Sehat, kimchi merupakan makanan tradisional khas Korea Selatan yang berasal dari hasil fermentasi sayur dengan campuran bumbu pedas. Alasan masyarakat Korea suka mengonsumsi makanan ini salah satunya adalah perubahan musim. Masyarakat Korea yang tinggal di semenanjung utara seringkali mengalami musim dingin yang lebih lama dengan suhu yang relatif lebih rendah. Nah, pada masa-masa ini mendapatkan sayuran yang bergizi dan kaya akan vitamin menjadi sulit.  Jika sayur dikeringkan dan disimpan, maka rasa dan zat gizinya lebih banyak yang hilang. Karena alasan inilah masyarakat Korea melakukan proses fermentasi untuk persediaan sayur selama musim dingin.

Lalu, apa manfaatnya?

Kimchi dipercaya bisa memberikan manfaat bagi kesehatan karena terbuat dari sayur-sayuran yang mengandung kadar serat tinggi. Fungsi serat bagi kesehatan antara lain untuk melancarkan pencernaan, menurunkan kadar kolestrol, hingga mengontrol kadar gula darah. Selain itu, sayuran pada kimchi juga memiliki kadar kalori yang rendah. Makanan rendah kalori bisa membantu mencapai berat badan normal serta mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, serta tekanan darah tinggi.

Pengolahan kimchi secara tradisional dengan memanfaatkan bakteri asam laktat yang bersifat sebagai probiotik,  menjadikan makanan ini sebagai produk pangan fungsional yang baik bagi kesehatan seperti saluran cerna. Di sisi lain, menurut jurnal Agroindustrial Technology, Kimchi dapat memberikan manfaat sebagai anti inflamasi, antibakteri, antioksidan, antikanker, anti obesitas, dan antipenuaan.

Penasaran pengan coba bikin?

Dalam membuat kimchi, Teman Sehat harus menyiapkan sayur, bumbu, dan adonan bubur. Sayur-sayuran yang bisa digunakan antara lain sawi putih, daun bawang, ketimun, dan lobak. Sedangkan bumbunya meliputi jahe, bawang putih, cabai, ikan kecil basah, dan udang kecil basah.

Caranya, cuci bersih dan potong semua sayuran. Rendam dalam air untuk mempermudah proses pengasinan. Kemudian, taburi garam ke seluruh permukaan sayur. Setelah itu, tiriskan sayur dalam wadah kering dan taburi lagi dengan garam selama 1,5 jam. Jangan lupa untuk diaduk setiap 30 menit sekali, ya. Dalam membuat adonan bubur, cukup didihkan 1-2 sdm tepung beras ketan dengan 3 gelas air putih. Angkat ketika sudah mengental.

Selanjutnya, bumbu-bumbu diiris dan dicampurkan dengan adonan bubur hingga membentuk pasta. Setelah 1,5 jam, sayur akan mengeluarkan air. Buang airnya dan bilas sayur dengan air bersih. Kemudian, campurkan adonan bumbu dengan sayur sedikit demi sedikit. Cukup mudah, kan?

Cukup mudah dan banyak manfaatnya kan Teman Sehat? Tertarik pengen coba? Nanti boleh di share ya pengalamannya pada kolom komentar di bawah ini!

Editor & Proofreader: Fhadilla Amelia, SGz

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.