Kondisi Psikologis Anak Korban Kekerasan Seksual

Halo Sahabat Sehat! Saat ini kasus kekerasan seksual pada anak tengah marak terjadi. Tentu kekerasan seksual akan memberikan dampak pada korban, entah secara fisik maupun psikis. Terutama bila korban masih berusia anak-anak, kondisi ini tentu akan berdampak pada diri korban hingga dewasa.

Kekerasan seksual pada anak

Menurut UNICEF ada sekitar 120 juta anak diseluruh dunia yang mengalami pelecehan secara seksual. Di Amerika Serikat, terjadi 75.000 kasus pelecehan seksual di setiap tahunnya. Sebanyak 90% korbanya adalah perempuan dan hanya 76% dari korban yang paham bahwa tidakan tersebut adalah kekerasan seksual.

anak korban kekerasan seksual
Foto: Freepik.com

Sedangkan di Indonesia sendiri, KPAI melaporkan ada peningkatan kasus sebesar 100% sejak tahun 2013, dari kasus 590 kasus menjadi 1.217 kasus di tahun 2014. Kasus pelecehan ini terus meningkat, di tahun 2016 ada sebanyak 3.339 kasus yang tercatat, baik pada anak perempuan maupun laki-laki.

Gangguan psikologis jangka pendek

Beberapa dampak bisa terlihat langsung tidak lama setelah kejadian buruk tersebut terjadi. Misalnya anak menjadi sulit untuk mengendalikan amarah, mengalami mimpi buruk dan masalah tidur, efek negatif pada harga diri, kesulitan dalam regulasi reaksi emosi, kesulitan untuk sekolah, perilaku seksual yang tidak pantas, ketakutan, kecemasan, dan mengalami gangguan stress pasca trauma.

Gangguan psikologis jangka panjang

Berdasarkan salah satu studi yang dimuat dalam The Lancet Psychiatry, lebih dari empat juta orang menemukan bahwa anak korban kekerasan seksual atau child sexual abuse (CSA) memiliki kemungkinan dua hingga tiga kali lebih besar untuk mengalami gangguan kesehatan mental dibandingkan dengan orang dewasa yang tidak mengalami pelecehan. Gangguan tersebut berupa gangguan kepribadian ambang, depresi, kecemasan, stres pasca-trauma (PTSD), dan gangguan makan.

Kondisi CSA juga sangat terkait dengan penggunaan narkoba dan alkohol. Mereka yang mengalaminya juga memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar untuk melakukan upaya bunuh diri dibandingkan orang yang tidak mengalami kekerasan. Perlu dicatat bahwa banyak konsekuensi psikologis dari CSA dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk berkembang, karena kekerasan seksual dianggap mengubah struktur dan kimiawi otak selama periode perkembangannya.

anak korban kekerasan seksual
Foto: Freepik.com

Nah, untuk mengurangi risiko timbulnya gangguan pada psikologis korban, diperlukan penanganan secara cepat dan tepat melalui konseling dan pendampingan. Selain itu, dukungan dari keluarga maupun orang terdekat juga sangat dibutuhkan.

Dampak pada kesehatan fisik korban

Selain adanya masalah psikologis, kekerasan seksual jua berdampak pada kesehatan fisik korban. Di antaranya seperti, penyakit gastrointestinal (misalnya sindrom iritasi usus besar), dispepsia (sakit perut kronis), gangguan ginekologi (misalnya nyeri kronis pada daerah panggul, dismenore, ketidakteraturan menstruasi), dan somatisasi (keluhan pada fisik akibat stres).

Dampak fisik maupun psikologis pada korban kekerasan seksual sangat mengerikan apalagi bila dialami oleh seorang anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Oleh karena itu, sebagai orang dewasa Sahabat Sehat perlu memberikan edukasi seksual sejak dini. Bukan hanya membekali anak agar tidak menjadi korban, namun juga mengedukasi supaya kelak tidak bertindak sebagai pelaku.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

American Academy Of Child & Adolescent Psychiatry. 2020. Sexual Abuse. https://www.aacap.org/AACAP/Families_and_Youth/Facts_for_Families/FFF-Guide/Child-Sexual-Abuse-009.aspx. Diakses 23 Februari 2023.

Burgić Radmanović, M. 2020. Mental disorders in sexually abused children. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33030451/. Diakses 23 Februari 2023.

Jeglig, E. L. 2021. Consequences of Child Sexual Abuse. https://www.google.com/amp/s/www.psychologytoday.com/us/blog/protecting-children-sexual-abuse/202105/the-long-lasting-consequences-child-sexual-abuse%3famp. Diakses 23 Februari 2023.

Hidaayah, N., & Faeiqah, R. F. 2020. The Effect Of Sexual Education Of Prevention Sexual Harassment In Children Age Schools In Sd Darul Ulum Bungurasih Waru Sidoarjo. https://eudl.eu/doi/10.4108/eai.20-9-2019.2297047. Diakses pada 10 Februari 2023.

Hailes, H. P., Yu, R., Danese, A., & Fazel, S. (2019). Long-term outcomes of childhood sexual abuse: an umbrella review. The Lancet Psychiatry6(10), 830-839. https://doi.org/10.1016/S2215-0366(19)30286-X

Spataro, J., Mullen, P. E., Burgess, P. M., Wells, D. L., & Moss, S. A. 2004. Impact of child sexual abuse on mental health: prospective study in males and females. https://www.cambridge.org/core/journals/the-british-journal-of-psychiatry/article/impact-of-child-sexual-abuse-on-mental-health/1344FE166B2E094FADD37505687BFF41. Diakses 23 Februari 2023.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.