Malnutrisi: Tidak Hanya Sekadar Kurang Zat Gizi

Istilah malnutrisi nampaknya sudah umum didengar, tapi apakah Sahabat Sehat tahu dengan baik apa itu makna malnutrisi? Selama ini, malnutrisi diartikan dengan istilah kekurangan zat gizi. Sayangnya, malnutrisi memiliki makna yang lebih luas dari pada itu. Apa sih sebenarnya makna dari malnutrisi? Simak ulasan berikut ya.

Definisi Malnutrisi

Menurut WHO, malnutrisi mengacu pada kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan dalam asupan zat gizi seseorang. Seperti yang Sahabat Sehat ketahui, manusia membutuhkan berbagai macam zat gizi dalam jumlah yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Malnutrisi terjadi ketika zat gizi yang diperoleh tidak memenuhi kebutuhan tersebut. Tubuh manusia sangat mungkin memenuhi suatu jenis zat gizi, tetapi kekurangan pada zat gizi lainnya.

Tanda dan Gejala Malnutrisi

kekurangan gizi
Foto: Freepik.com

Tanda dan gejala kurang gizi

Secara umum, orang dengan tanda-tanda umum kurang gizi, meliputi penurunan berat badan, kehilangan lemak, massa otot, dan jaringan tubuh, serta memiliki indeks massa tubuh (IMT) di bawah 18,5. Lengan dan kakinya juga terlihat kurus dengan edema di perut dan wajah.

Selain itu, malnutrisi juga menyebabkan kulit menjadi kering, tidak elastis, serta terdapat ruam dan lesi. Juga, rambut menjadi rapuh, mudah rontok, dan berisiko mengalami kehilangan pigmen rambut.

Seseorang yang mengalami kondisi ini umumnya kurang minat untuk makan dan minum, merasa lelah dan lemah sepanjang waktu, serta selalu merasa kedinginan, tidak bisa merasa hangat. Tanda lainnya, yaitu jadi mudah terinfeksi, sehingga sering sakit dan butuh waktu lama untuk pulih. Denyut jantung dan tekanan darah rendah juga lebih rendah dari kondisi normal.

Bukan hanya tanda yang terlihat secara fisik, seseorang yang mengalami malnutrisi juga memiliki gejala mudah tersinggung dan apatis, tidak mampu berkonsentrasi, dan rentan mengalami depresi. Pada anak-anak, pertumbuhan dan perkembangan berat badan dan intelektual terhambat.

Tanda kelebihan zat gizi

Ada beberapa tanda seseorang yang mengalami kelebihan gizi, yaitu kegemukan, tekanan darah tinggi, dan resistensi insulin. Kelebihan zat gizi juga membuat seseorang lebih rentan mengalami penyakit jantung. 

Penyebab Kekurangan Zat Gizi

Asupan makanan rendah

Beberapa orang mengalami malnutrisi karena tidak tersedianya makanan yang cukup, atau mengalami kesulitan mengonsumsi makanan atau mengalami gangguan penyerapan zat gizi. Rendahnya asupan makan juga bisa disebabkan karena kondisi kesehatan, seperti kanker, gangguan kesehatan liver, mual, sulit makan dan menelan, serta konsumsi obat yang mengganggu pola makan.

Kondisi kesehatan mental

Bukan hanya kondisi fisik, kondisi kesehatan mental yang terganggu juga menjadi salah satu fakto terjadinya malnutrisi. Kondisi gangguan kesehatan tersebut, seperti depresi, demensia, skizofrenia, dan anoreksia nervosa.

Masalah sosial dan mobilitas

Beberapa orang memiliki keterbatasan akses terhadap sumber makanan. Mulai dari karena tidak dapat meninggalkan tempat tinggal, tidak memiliki akses yang cukup untuk makanan bergizi, keterbatasan ekonomi, hingga memiliki tingkat kemalasan yang tinggi untuk mengakses makanan.

Gangguan pencernaan dan penyerapan

Kecukupan zat gizi berpengaruh terhadap tersedianya zat gizi untuk kebutuhan tubuh. Jika proses pencernaan dan penyerapan zat gizi tidak berjalan dengan baik, risiko terjadinya malnutrisi akan meningkat. Beberapa kondisi tersebut seperti munculnya penyakit Crohn, kolitis ulseratif, penyakit celiac, diare terus-menerus, muntah, gangguan penggunaan alkohol, hingga mengonsumsi alkohol berlebihan.

kelebihan gizi
Foto: Freepik.com

Penyebab Kelebihan Zat Gizi

Kelebihan zat gizi dapat disebabkan oleh beberapa hal, sepertigaya hidup yang tidak banyak bergerak, kebiasaan makan dalam porsi berlebih, penggunaan suplemen makanan secara berlebih. Munculnya kondisi yang memperlambat metabolisme, seperti hipotiroidisme juga menjadi salah satu pemicunya. Selain itu, kelebihan gizi juga bisa terjadi akibat ketidakseimbangan produksi hormon yang memberi sinyal rasa lapar dan kenyang, mengalami stres kronis, kecemasan atau depresi.

Nah, Sahabat Sehat sudah cukup jelas ya, ternyata kelebihan zat gizi juga tergolong sebagai malnutrisi loh! Namun, memiliki penyebab dan gejala yang berbeda. Baik kekurangan, maupun kelebihan zat gizi, keduanya akan berdampak buruk apabila tidak segera ditangani. Mari jaga kondisi gizi dalam tubuh agar tetap seimbang, ya! Salam sehat!

Referensi

Anonim. 2024. Malnutrition. WHO. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malnutrition#:~:text=Malnutrition%20refers%20to%20deficiencies%2C%20excesses,low%20weight%2Dfor%2Dage)%3B. Diakses pada 22 September 2024.

Anonim. 2022. Malnutrition. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22987-malnutrition. Diakses pada 22 September 2024.

Brazier, Yvette. 2023. Malnutrition: What you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/179316#symptoms. Diakses pada 22 September 2024.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.