Prakonsepsi merupakan titik awal bagi perempuan maupun laki-laki dalam menjaga kesehatan saat merencanakan kehamilan, karena nantinya akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan janin selama masa kehamilan. Oleh karena itu, pada saat pranikah penting untuk mengenal masa prakonsepsi yaitu masa sebelum kehamilan. Yuk, cari tahu mengenai prakonsepsi. Sahabat Sehat, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Apa itu Prakonsepsi?
Masa prakonsepsi merupakan rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Melakukan perawatan kesehatan prakonsepsi berguna sebagai upaya menjaga kondisi bayi yang dilahirkan. Dalam merencanakan kehamilan, penting bagi pasangan suami istri untuk memperhatikan kesehatan diri, reproduksi, dan lingkungan sekitar. Masa prakonsepsi ini perlu diawali dengan hidup sehat, seperti memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh calon ibu.
Peran Gizi di Masa Prakonsepsi
Gizi berperan di setiap asupan makanan maupun minuman yang kamu konsumsi. Indonesia memiliki pedoman konsumsi makan sehari-hari bernama pedoman gizi seimbang dengan memperhatikan jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu atau kelompok umur. Beberapa zat gizi yang mempengaruhi masa prakonsepsi meliputi zat gizi makro seperti karbohidrat, lemak, dan protein serta zat gizi mikro seperti vitamin (A, E, B12) dan mineral (zink, besi, kalsium, omega-3, asam folat).
Zat gizi tersebut digunakan sebagai proses pertumbuhan, peningkatan volume darah, dan peningkatan hemoglobin darah untuk mencegah anemia akibat kehilangan zat besi selama proses menstruasi. Pasangan yang akan melangsungkan pernikahan dan suami istri yang akan merencanakan kehamilan sebaiknya mulai memperbaiki pola makan menjadi teratur selambat-lambatnya 6 bulan sebelum periode konsepsi.
Hal Lain yang Perlu Diperhatikan
Selain perbaikan asupan konsumsi makan, ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan nih, saat persiapan kehamilan. Supaya bisa menciptakan prakonsepsi yang sehat, perlu dilakukan skrining berupa pemeriksaan fisik dan psikologis calon ayah maupun ibu.
Beberapa manfaat skrining prakonsepsi ini, yaitu untuk membantu menurunkan risiko kematian ibu dan bayi, mencegah kehamilan yang ngga diinginkan, mencegah komplikasi dalam kehamilan dan persalinan, mencegah infeksi selama kehamilan, dan mencegah kejadian bayi underweight maupun stunting. Skrining bisa dilakukan di puskesmas di lingkungan sekitar. Program pemerintah ini hadir untuk memberikan pendampingan berupa edukasi dan pemberian rekomendasi kepada perempuan dan laki laki saat berencana menjadi orang tua.
Nah, itulah peran gizi dalam kesehatan reproduksi di masa prakonsepsi yang bisa Sahabat Sehat terapkan maupun sebarkan pada orang terkasih untuk mempersiapkan kehamilan. Salam Sehat!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
Terima kasih untuk artikelnya
Terima kasiha artikelnya, informatif sekali
Informasi yang sangat bermanfaat untuk mempertimbangkan keputusan