Minyak Jelantah, Bahan Sabun Ramah Lingkungan

Halo Sahabat Sehat! Dalam kehidupan sehari-hari, minyak goreng merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam proses memasak. Penggunaannya secara berulang akan menghasilkan minyak jelantah. Minyak ini merupkan minyak sisa menggoreng atau bekas pakai yang bisa diperoleh dari berbagai jenis minyak goreng, seperti minyak jagung, sayur, sawit dan samin.

Minyak goreng yang rusak dapat dilihat dari bau tengik, teksturnya yang mengental, dan warnanya yang berubah menjadi lebih gelap. Limbah minyak jelantah banyak didapatkan dari rumah tangga, restoran maupun pedagang gorengan.

pemanfaatan minyak jelantah
Foto: Freepik.com

Mengenal dampak buruk minyak jelantah

Pengelolaan yang kurang tepat dari minyak jelantah ini bisa memberikan efek yang negatif. Jika digunakan lagi untuk memasak, kandungan asam lemak jenuh yang lebih tinggi dan bahan karsinogen bisa menjadi pemicu gangguan kesehatan hingga berisiko kanker. Minyak jelantah yang dibuang begitu saja atau sembarangan juga berpotensi menjadi limbah berbahaya dan beracun (B3) yang mencemari lingkungan.

Sahabat Sehat, upaya mendaur ulang minyak jelantah ternyata bisa lebih berguna untuk mengurangi peningkatan jumlah limbah dan kontaminan lingkungan. Saat ini, selain dari sektor pemerintahan, sudah banyak dijumpai jasa pengolahan limbah yang memfasilitasi pembuangan minyak jelantah untuk bisa diproses secara optimal supaya menjadi produk yang bermanfaat.

Pemanfaatan minyak jelantah jadi sabun

Limbah minyak bekas pakai bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku produk ramah lingkungan yang bernilai ekonomi, seperti sabun mandi padat. Pembuatan sabun mandi padat diawali dengan proses penjernihan minyak jelantah dengan bantuan kulit pisang hingga mendapatkan minyak yang jernih. Minyak inilah yang akan dicampur dengan basa kuat (larutan soda api/NaOH), pengharum, dan pewarna makanan melalui metode saponifikasi atau reaksi penyabunan. Campuran minyak akan memadat dalam kurun waktu tiga hingga empat jam, kemudian bisa dicetak sesuai keinginan.

pemanfaatan minyak jelantah
Foto: Freepik.com

Selain bisa menurunkan jumlah volume minyak jelantah yang tercemar, sabun mandi padat memiliki keunggulan lainnya, seperti kandungan gliserin dalam sabun yang berdampak baik bagi orang yang mempunyai masalah kulit seperti eksim, memiliki derajat pencemaran yang rendah, dan bisa dimanfaatkan sebagai eksfoliasi alami (pengangkat kotoran dan sel kuli mati).

Nah, selain mengolah limbah minyak jelantah, Sahabat Sehat juga bisa melakukan peran aktif dengan meminimalisir penggunaan minyak goreng. Mengelola sampah minyak bekas penggorengan ini bisa dilakukan secara mandiri maupun disumbangkan kepada pihak pengelola limbah. Mengolah minyak bekas pakai dengan baik bisa menjadi gaya hidup ramah lingkungan yang perlu dicoba.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Greeners. 2016. Minyak Jelantah Berpotensi Cemari Air dan Tanah. https://www.greeners.co/berita/minyak-jelantah-berpotensi-cemari-air-dan-tanah/ Diakses 9 Januari 2022

Nina, dkk. 2021. Pembuatan Sabun Mandi Padat dari Minyak Jelantah. Jurnal Chemtech. Universitas Serang Raya.

LIPI. 2011. Sabun Ramah Lingkungan. http://lipi.go.id/berita/single/Sabun-Ramah-Lingkungan/5911 Diakses 9 Januari 2022

Zerowaste. 2021. Bagaimana Cara Mengolah Minyak Jelantah di Rumah?. https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/bagaimana-cara-mengolah-minyak-jelantah/ Diakses 9 Januari 2022 

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.