Cek! Minyak Goreng Boleh Dipakai Berulang?

Minyak ngga pernah terlepas dari pengolahan makan sehari-hari, mulai dari  menggoreng, menumis, sampai memanggang sekalipun. Tapi, seberapa sering kamu menggunakan minyak untuk makanan yang kamu masak? Sahabat Sehat, tau ngga sih jika minyak goreng ada batasan penggunaannya, loh. Lalu seperti apa ciri minyak yang aman dipakai? Cek artikel berikut!

penggunaan minyak goreng
Foto: Pixabay.com

Sebelumnya, kenalan dulu sama minyak goreng

Minyak merupakan komponen penting dalam susunan menu yang bisa membantu memenuhi beberapa fungsi gizi. Minyak goreng merupakan minyak yang berasal dari lemak hewan atau tumbuhan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar. Fungsinya yaitu sebagai penghantar panas, pemberi cita rasa, pembentuk tekstur makanan, dan penambah nilai gizi. Di Indonesia, sebagian besar minyak goreng yang digunakan dalam skala rumah tangga dibuat dari kelapa sawit. Ada pula minyak yang berasal dari kelapa, zaitun, biji bunga matahari dan lainnya.

Bahaya penggunaan minyak berulang

Minyak goreng seringkali dipakai berulang dan menghasilkan minyak jelantah atau minyak bekas pakai. Sebenarnya, minyak jelantah sudah mengalami kerusakan akibat pemutusan rantai karbon akibat adanya pemanasan saat digunakan. Pemanasan ini juga bisa membuat minyak menghasilkan senyawa peroksida yang menjadi indikator tingkat kerusakan minyak. Keberadaan senyawa peroksida inilah yang membuat minyak terasa tengik. Nah, semakin sering minyak digunakan, senyawa peroksida  dalam minyak juga semakin banyak, loh!

Putusnya rantai karbon ngga hanya membuat minyak menjadi tengik, melainkan juga membuat minyak mengandung radikal bebas. Inilah yang perlu Sahabat Sehat waspadai. Radikal bebas bisa memicu terjadinya kerusakan sel.  Bila terjadi terus menerus dalam jangka waktu yang lama bisa menimbulkan penyakit kronis dan degeneratif.

penggunaan minyak gireng
Foto: Pixabay.com

Jadi, apa boleh digunakan berulang?

Sebenarnya, ada beberapa ciri untuk menentukan apakah minyak goreng masih aman digunakan. Contohnya seperti, minyak belum berubah warna menjadi hitam atau gelap, ngga ada bau tengik, dan tekstur belum menjadi kental atau lengket. Selain itu, sangat disarankan untuk segera mengganti minyak kalau sudah digunakan dua kali.

Adanya pembatasan pemakaian minyak goreng, mungkin bisa membuat ada beberapa minyak sisa yang ngga terolah. Tunggu, jangan langsung dibuang Sahabat Sehat!  Selain menghindari pencermaran lingkungan, kamu bisa memanfaatkan kembali minyak jelantah tersebut dengn cara diolah menjadi lilin atau sabun. Kamu juga bisa mengumpulkan dan menyumbangkan pada komunitas peduli lingkungan. Jadi double manfaat bukan? Terhindar dari penyakit sekaligus menjaga bumi dari limbah minyak jelantah.

Semoga artkikel ini bermanfaat dan menjadikan Sahabat Sehat lebih peduli terhadap minyak goreng yang digunakan. Salam sehat!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Amalia, Firina; Retnaningsih; Johan, Irni R. 2010. Perilaku Penggunaan Minyak Goreng Serta Pengaruhnya Terhadap Keikutsertaan Program Pengumpulan Minyak Jelantah di Kota Bogor. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen. Vol. 3(2); hal. 184-189.

Noriko, Nita; Elfidasari, Dewi; Perdana, Analekta T; Wulandari, Ninditasya; Wijayanti, Widhi. 2012. Analisis Penggunaan dan Syarat Mutu Minyak Goreng pada Penjajah Makanan di Food Court UAI. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi. Vol.1(3); hal.147-154.

Paramitha, Tasya dan Berlian, Isra. 2019. Berapa Kali Sebaiknya Minyak Goreng Bekas Bisa Dipakai Lagi?. Diakses di https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kuliner/1182786-berapa-kali-sebaiknya-minyak-goreng-bekas-bisa-dipakai-lagi?page=all&utm_medium=all-page, 05 Desember 2021.

Thadeus, Maria S; Fauziah, Cut; Bahar, Meiskha; Nugraha, Yudhi. 2021. Penyuluhan Kegunaan Minyak Goreng yang Sehat untuk Penyakit Diabetes Mellitus Pada Ibu Rumah Tangga di Perumahan Komplek Karyawan UPN Depok. Jurnaal Abdimas. Vol.2(2); hal.145-150.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.