MP-ASI Homemade dan Pabrikan, Mana Lebih Baik?

Bagi kita yang memiliki anggota keluarga masih bayi, pastinya MP-ASI bukan lagi istilah yang asing didengar. MP-ASI atau makanan pendamping air susu ibu diberikan pada saat bayi telah berusia 6 bulan, karena ASI aja sudah ngga mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi.

MP-ASI diberikan agar bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu, pemberian MP-ASI ini juga dilakukan untuk menghambat penurunan status gizi bayi, sehingga ada syarat gizi tertentu yang harus dipenuhi. Jadi, pemberian MP-ASI pada bayi ngga bisa asal-asalan ya, Sahabat Sehat!

MPASI homemade dan pabrikan
Foto: Pixabay.com

Berbicara tentang MP-ASI, sebagian ibu beranggapan MP-ASI homemade atau rumahan lebih sehat dibandingkan MP-ASI instan atau yang dibuat oleh pabrik. MP-ASI pabrikan ini dianggap berbahaya karena tidak alami dan mengandung bahan pengawet yang ngga baik untuk kesehatan bayi. Tapi, bagaimana faktanya?

MP-ASI Homemade

MP-ASI rumahan yang dibuat oleh ibu menjadi pilihan utama dalam memberikan makanan pendamping untuk bayi. Aneka ragam bahan makanan yang digunakan membuat bayi terbiasa, sehingga proses makan bayi selanjutnya akan menjadi lebih mudah karena sudah dikenalkan berbagai jenis makanan rumahan sejak awal.

Jika MP-ASI dimasak oleh ibu atau keluarga, tentu aja aroma dan tekstur dapat disesuaikan dengan selera. Zat gizi dan kebersihan makanan pun lebih terjamin untuk dikonsumsi oleh bayi.

Tapi, ketika ibu atau anggota keluarga lain tidak sempat membuat MP-ASI sendiri, apa yang perlu dilakukan? Dalam hal ini, biasanya ibu memiliki dua pilihan, yaitu membeli MP-ASI “homemade” dalam kemasan yang mungkin menjadi produk dari UMKM lokal atau memilih MP-ASI instan hasil produksi pabrik yang banyak ditemukan di pasaran.

bayi sedang makan MPASI
Foto: Pexels.com

Saat ini, MP-ASI buatan skala UMKM cenderung lebih diminati dan dianggap lebih sehat karena dibuat dengan bahan makanan alami. Tapi, jika dilihat lebih dalam, apakah bisa dipastikan MP-ASI berlabel “rumahan” yang dijual di pasaran memenuhi syarat gizi yang telah ditentukan?

Apakah dalam proses pembuatan bisa dijamin keamanan dan kebersihannya? Terlebih jika produsen ngga punya latar belakang ilmu gizi dan makanan maupun kesehatan, atau belum pernah mendapatkan pembinaan dalam memproduksi MP-ASI yang benar.

MP-ASI instan (pabrikan)

Sebagian ibu memilih MP-ASI “homemade” yang dijual di pasaran biasanya karena ada anggapan buruk tentang MP-ASI instan hasil produksi berskala pabrik. Adanya anggapan buruk tentang MP-ASI pabrikan ini memang perlu diluruskan.

Tentunya supaya bisa dikomersialkan, suatu produk perlu melewati uji tertentu. Begitu juga dengan MP-ASI instan dalam kemasan. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan bahwa MP-ASI pabrikan dibuat berdasarkan ketentuan khusus dari WHO. Mulai dari kandungan gizi, teknologi dalam pengolahan, hingga higienitas dan keamanan produk haruslah terjamin. Jika persyaratan ngga terpenuhi, seharusnya produk tersebut ngga mendapat izin dari BPOM untuk dijual di pasaran.

Jadi, mana yang lebih baik?

Sebenarnya tidak ada jawaban pasti, karena MP-ASI rumahan maupun pabrikan memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri ya, Sahabat Sehat! Jadi, kamu bisa menyesuaikannya dengan situasi dan kondisi keluarga masing-masing.

Jika kamu sudah paham bagaimana memenuhi kebutuhan gizi bayi dari MP-ASI yang dibuat sendiri, silakan berikan MP-ASI rumahan untuk bayi. Jika ingin membeli MP-ASI “rumahan” skala UMKM, pastikan produsen memiliki pengetahuan yang baik dalam memproduksi MP-ASI dengan benar. Terakhir, jika kamu memberikan MP-ASI instan, pastikan penyajiannya dilakukan dengan benar ya, Sahabat Sehat!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Rahmad AHA. 2017. Analisis Penggunaan Jenis MP-ASI dan Status  Keluarga terhadap Status Gizi Anak Uusia 7-24 bulan di Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh. Jurnal Kesehatan MANARANG 3(1):11-17. https://jurnal.poltekkesmamuju.ac.id/index.php/m/article/view/28/28

Rochyani D. Juffrie M. Gunawan IMA. 2007. Pengaruh Pemberian MPASI program dan MPASI Komersial terhadap Pertumbuhan Bayi Usia 6-11 Bulan di Kabupaten Kampar. Jurnal Gizi Klinik Indonesia 3(3):106-114. https://jurnal.ugm.ac.id/jgki/article/view/17561/11410

Wirahmadi A. 2017. Apakah makanan pendamping ASI (MPASI) komersial berbahaya buat bayi?. IDAI. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/apakah-makanan-pendamping-asi-mpasi-komersil-berbahaya-buat-bayi Diakses pada 14 November 2022.

Our Rating

1.0 Overall Score

1

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.