Istilah narsis bukanlah menjadi istilah yang baru untuk Sahabat Sehat, bukan? Umumnya, istilah narsis merujuk pada kepribadian seseorang yang cenderung egois, sombong, ingin menjadi pusat perhatian dan terus dikagumi. Lebih jauh daripada itu, Narcissistic Personality Disorder (NPD) menunjukkan kebiasaan yang mengganggu keseharian.
Apa itu Narcissistic Personality Disorder?
Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau gangguan kepribadian narsistik merupakan kondisi kesehatan mental yang membuat orang cenderung merasa sangat penting bagi diri mereka sendiri. Perhatian dari orang lain menjadi kebutuhan utama bagi penderita NPD. Oleh sebab itu, penderita NPD bisa jadi tidak mampu untuk memahami atau peduli terhadap perasaan orang lain. Kondisi rasa percaya diri yang berlebihan ini, membuat mereka mudah marah dengan kritik sekecil apa pun.
Gejala Narcissistic Personality Disorder
Berdasarkan The American Psychiatric Association’s Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, fifth edition text revision atau biasa disebut sebagai “DSM-5-TR™”, terdapat sembilan kriteria gejala penderita NPD.
Seseorang yang mengalami NPD memiliki perasaan untuk mementingkan diri sendiri secara berlebihan dan menetapkan standar yang terlalu tinggi, hingga membanggakan pencapaiannya. Juga, sering berfantasi memiliki sesuatu/pantas mendapatkan sesuatu.
Seorang NPD juga memiliki kepercayaan pada superioritas, menganggap diri mereka istimewa, dan merasa harus bergaul hanya dengan orang-orang yang mereka anggap layak. memiliki kebutuhan untuk dikagumi, berharap untuk mendapatkan pujian, dan memiliki keinginan untuk mengetahui penilaian orang lain tentang mereka. Penderita NPD mengharapkan perlakuan yang baik dari orang lain, dan akan marah ketika orang lain tidak menuruti kemauannya.
Kriteria lainnya, yaitu suka memanfaatkan orang lain, dan membentuk hubungan dengan orang yang dapat meningkatkan harga diri atau status mereka. Kurang memiliki rasa empati. Mereka sering mengatakan hal-hal yang dapat menyakiti orang lain dan tidak membalas kebaikan atau perhatian yang ditunjukkan orang lain.
Penderita NPD mudah merasa iri pada keberhasilan orang lain, sehingga cenderung meremehkan pencapaian orang lain. Namun, mereka justru mengharapkan mendapatkan rasa iri dari orang lain. Selain itu, penderita NPD memiliki perilaku menggurui, sombong, dan meremehkan orang lain. Mereka berbicara dengan bersikap merendahkan.
Penyebab Narcissistic Personality Disorder
Ada beberapa faktor penyebab munculnya NPD. Genetika. Penderita NPD lebih mungkin memiliki orang tua atau kerabat dekat yang juga memiliki riwayat NPD. Hasil mengamati dan meniru. Kondisi pertumbuhan yang didominasi dengan perilaku NPD menyebabkan anak mempelajari sifat dan perilaku yang dapat berkembang menjadi NPD.
Trauma, penolakan, pengabaian, dan kurangnya dukungan lingkungan selama masa kanak-kanak dapat berkontribusi pada berkembangnya sifat narsistik. Memanjakan anak secara berlebihan dan pola asuh yang terlalu protektif dapat menyebabkan anak tumbuh dengan harapan yang lebih, dan menuntut perlakuan yang sama, dengan yang mereka terima. Anak tidak dapat belajar mengatur perasaan dan emosinya sendiri, dan berisiko pada sulitnya mengendalikan emosi. Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan tempat tinggal yang mengutamakan individualisme dan kemandirian pribadi, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk membentuk individu dengan NPD.
Meskipun banyak orang mungkin memiliki sifat yang dapat dianggap narsistik, kondisi tersebut berbeda dengan gangguan kepribadian narsistik. Oleh sebab itu, Sahabat Sehat perlu memeriksakan diri pada ahlinya jika merasa memiliki gejala yang serupa. Mari tetap peduli dengan orang lain, dengan tetap menghargai diri sendiri ya, Salam Sehat!
