Perempuan Lebih Rentan Mengalami Long Covid

Sahabat Sehat, meskipun telah dinyatakan negatif, penderita Covid-19 masih berisiko mengalami long covid atau serangkaian gejala susulan efek Covid-19. Beberapa orang merasakan gejala yang berbeda-beda beberapa minggu setelah dinyatakan negatif dan perempuan berisiko lebih tinggi mengalaminya dibandingkan laki-laki. Mengapa demikian? Yuk, simak penjelasannya di sini!

Mengapa lebih rentan?

Berdasarkan studi yang diterbitkan tahun 2022, perempuan lebih rentan terkena long covid dibandingkan laki-laki. Pada dasarnya, perempuan memiliki pertahanan dan tingkat adaptasi respon imun yang lebih baik saat mengalami infeksi awal Covid-19 sehingga tingkat keparahannya pun tidak terlalu tinggi. Namun, respon tersebut sering kali berlebihan sehingga terjadi disregulasi imun yang mengakibatkan gejala pasca covid.

risiko long covid pada perempuan
Foto: Pexels.com

Sama halnya dengan penyakit autoimun lainnya, secara umum sistem imun perempuan lebih responsif dan sensitif dibandingkan laki-laki. Oleh karena itu, respon inflamasi perempuan lebih kuat saat ada rangsangan penyakit atau gangguan lainnya. Meskipun demikian, bukan tidak mungkin laki-laki juga bisa mengalami long covid.

Siapa lagi yang lebih rentan?

Bukan hanya perempuan, menurut Centers for Disease Control and Prevention pihak lain yang rentan mengalami long covid di antaranya orang berumur di atas 40 tahun, penduduk kulit hitam, dan orang dengan penyakit bawaan. Pasalnya, orang dengan umur di atas 40 tahun memiliki sistem imun yang lebih rendah. dibandingkan mereka yang lebih muda. Sedangkan penduduk kulit hitam, black Americans misalnya, lebih berisiko terinfeksi Covid-19 sehingga berisiko tinggi juga mengalami gejala pasca covid.

Identifikasi gender tersebut diperlukan untuk mengetahui tindakan pencegahan dan pengobatannya. Sampai sekarang masih dibutuhkan penelitian lanjutan berkaitan dengan fenomena ini.

gejala dan pencegahan long covid
Foto: Pexels.com

Bagaimana cara pencegahannya?

Sahabat Sehat, saat mengalami long covid perempuan biasanya merasakan gangguan pada telinga, hidung, tenggorokan, saluran pencernaan, syaraf, kulit, mood, gangguan reumatologis, serta kelelahan. Gejala yang paling banyak ditemui yaitu kelelahan kronis atau myalgic encephalomyelitis.

Perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala tersebut, antara lain dengan melakukan konsultasi dengan petugas kesehatan, terapi kesehatan mental, terapi fisik, aktivitas fisik tingkat sedang, pengobatan sesuai gejala, dan perawatan paru-paru (jika terjadi gejala).

Nah, itu dia alasan mengapa perempuan lebih rentan terkena long covid. Tetap menjaga protokol kesehatan dan vaksinasi lengkap menjadi cara utama yang efektif menghindari serangkaian gejalanya. Dengan menghindari infeksi Covid-19, maka risiko long covid juga akan berkurang. Jangan lupa bagikan informasi ini ke orang-orang sekitar kamu!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

CMR. 2022. Sex Differences in Sequelae From Covid-19 Infection and in Long COVID Syndrome: a Review. tandfonline.com. Diakses pada 9 Desember 2022.

Healthline. 2022. Why Women Are More Likely to Develop Long COVID. healthline.com. Diakses pada 9 Desember 2022.

Verywellhealth. 2021. Autoimmune Disease and Women: Causes and More. verywellhealth.com. Diakses pada 9 Desember 2022.

Healthline. 2021. Here’s Who Is Most at Risk of Developing Long COVID-19. healthline.com. Diakses pada 9 Desember 2022.

The New York Times. 2022. Log Covid May Become a Crisis for Black Americans, Experts Say – The New York Times. nytimes.com. Diakses pada 9 Desember 2022.

Healthline. 2022. How to Better Diagnose and Treat Long COVID. healthline.com. Diakses pada 9 Desember 2022.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.