Rakitis, Melunaknya Tulang pada Anak

Sahabat Sehat, apakah kamu pernah mendengar tentang rakitis? Kondisi terjadi pada anak-anak yang menyebabkan tulang kaki anak berbenuk huruf O atau X. Kekurangan vitamin D menjadi salah satu penyebab rakitis. Lebih jelasnya, yuk simak penjelasan di bawah ini!

Apa itu rakitis?

Rakitis merupakan penyakit pada tulang yang berhubungan dengan homeostatis (proses penyerapan) kalsium dan fosfor. Sehingga tulang menjadi lunak, rapuh dan mudah patah. Vitamin D dapat membantu penyerapan kalsium dan fosfor, jika mengalami defisiensi (kekurangan) vitamin D maka penyerapan kalsium dan fosfor pun terganggu.

rakitis pada bayi
Foto: Pexels.com

Sudah diketahui, kalsium dan fosfor merupakan salah satu mineral penyusun tulang. Ada dua tipe pada rakitis, tipe 1 yaitu kekurangan vitamin D, dan tipe 2 yaitu kelainan pada proses metabolisme vitamin D.

Penyebab rakitis

Umumnya rakitis terjadi akibat kurangnya asupan vitamin D, kalsium dan fosfat. Bisa juga terjadi karena adanya masalah dalam penyerapan vitamin D, seperti akibat penyakit ginjal, penyakit celiac, radang usus dan cystic fibrosis. Rakitis sering terjadi pada bayi, sampai rentang usia yang lebih tua antara 2 sampai dengan 15 tahun. WHO menyebutkan bahwa prevalensi rakitis gizi berkisar 2,7 per 1000 anak di Eropa.

Gejala rakitis

Gejala dan tanda yang dialami oleh anak yang menderita rakitis adalah pertumbuhan tinggi badan yang terhambat sehingga tubuhnya pendek. Kelainan pada tulang, misalnya scoliosis (lengkungan pada tulang belakang) atau kaki bengkok. Mudah mengalami patah tulang, mengalami kelainan bentuk tulang tengkorak atau tulang dada. Nyeri di tulang panggul, tulang belakang dan tulang tungkai. Kelainan pada gigi, sperti gigi mudah berlubang dan pertumbuhan gigi terlambat. Anak yang menderita rakitis juga kekurangan kalsium sehingga menimbulkan kram otot dan kesemutan di tungkai.

rakitis karena kurangan asupan vitamin d
Foto: Freepik.com

Cara mencegah

Pencegahan rakitis dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan vitamin D, utamanya dari makanan namun juga bisa melalui suplementasi. Jumlah yang dibutuhkan per hari untuk usia 1–70 tahun adalah 600 IU per hari, sedangkan untuk usia 0–12 bulan sebanyak 400 IU per hari.

FAO dan WHO juga merekomendasikan tambahan kalsium pada bayi, yaitu sebanyak 300–400 mg per hari, sedangkan asupan harian untuk anak usia 1-3 tahun 500 mg, 4-6 tahun 600 mg, 7-9 tahun 700 mg dan 9-18 tahun 1300 mg. Selain itu juga pada ibu hamil untuk mengkonsumsi vitamin D saat usia kehamilan tujuh bulan. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui dosis yang dianjurkan sesuai dengan kondisi kehamilan sebelum mengonsumsi suplemen vitamin D.

Sahabat Sehat, sekarang kamu sudah mengetahui rakitis ini. Kondisi pelunakan tulang ini ngga hanya terjadi pada anak-anak tapi juga bisa pada orang dewasa yang disebut osteomalasia. Jadi, yuk penuhi asupan vitamin D dan kalsium sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang telah ditentukan.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Chanchlani, dkk. 2021. An Overview of Rickets in Children. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32647755/. Diakses 7 Januari 2023.

Khotimah & Rahayu. 2020. Analisa Kadar Vitamin D 25 (OH) Total Pada Pasien Usia 10–19 Tahun Yang Melakukan Pemeriksaan di Prodia Kelapa Gading-Jakarta. http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/1039. Diakses 7 Januari 2023.

Supartono, dkk. 2021. Rakitis Nutrisi Akibat Diet Vegan pada Ibu Hamil dan Menyusui. https://journal.uwks.ac.id/index.php/jikw/article/view/1435. Diakses 7 Januari 2023.

Pittara. 2022. Rakitis. https://www.alodokter.com/rakitis. Diakses 7 Januari 2023.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.