3 Penyakit Ini Masih Menghantui Anak di Indonesia, Loh

Halo Sahabat Sehat, selamat menyambut Hari Anak Nasional 2021 ya! Nah, Sahabat Sehat tahu ngga nih, masih banyak masalah kesehatan yang menghantui anak-anak di Indonesia. Bahkan, data mengatakan jika 1 dari 30 anak di Indonesia meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun. Oleh karena itu, yuk simak beberapa penyakit yang banyak diderita dan mengancam nyawa anak-anak di Indonesia.

Pneumonia

anak mengalami vaksinasi untuk mencegah pneunomia
Foto: UNICEF Indonesia

Salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia, yaitu pneumonia. Sebanyak 71 anak-anak diperkirakan terinfeksi pneumonia setiap jam nya. Risiko mengalami pneumonia akan meningkat pada anak-anak dengan sistem pertahanan tubuh yang lemah, misalnya pada penderita HIV atau gizi buruk.

Selain itu, risiko pneumonia juga meningkat pada anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan polusi tinggi dan ngga memiliki sumber air bersih. Anak-anak yang mengalami pneumonia biasanya akan mengalami demam, batuk, napas terengah-engah, hingga kesulitan bernapas. Sebenarnya pneumonia bisa dicegah dengan vaksin, sayangnya masih terdapat banyak anak yang belum divaksinasi.

Penyakit Kongenital 

Penyakit kongenital merupakan penyakit yang menyebabkan adanya bentuk dan fungsi tubuh yang ngga normal. Penyakit awalnya terjadi pada masa kehamilan dan bisa dikenali sebelum melahirkan, ketika melahirkan, hingga beberapa waktu setelah kelahiran.

Beberapa contoh penyakit kongenital di antaranya, kelainan jantung kongenital, hipotiroid kongenital, thalasemia, hingga kerusakan pendengaran. Dalam penanganannya, penderita penyakit kongenital memerlukan operasi ataupun memulai pengobatan tertentu. Penanganan yang diperlukan disesuaikan oleh dokter terkait jenis penyakit yang diderita. 

anak mengalami diare
Foto: Freepik.com

Diare

Diare menjadi salah satu masalah penting nih, di Indonesia. Bahkan, diare diketahui terkait dengan 31% angka kematian post-neonatal (usia 1 bulan hingga mendekati 1 tahun) dan 25% angka kematian pada anak. Risiko terhadap diare berkaitan dengan banyak hal, di antaranya kondisi air yang diminum dan kualitas sanitasi.

Di Indonesia, banyak keluarga masih mengonsumsi air yang sebenarnya ngga aman dikonsumsi, seperti air sungai dan air sumur yang rentan cemaran mikroba. Cemaran tersebut bisa terjadi mulai dari proses pengambilan air, pengiriman, penyimpanan, hingga penyajian air untuk dikonsumsi dan terjadi akibat tangan yang terkena kotoran, peralatan, hingga serangga. 

Nah, Sahabat Sehat jadi lebih tahu kan beberapa penyakit yang masih menjadi masalah bagi anak di Indonesia. Dalam rangka hari Anak Nasional ini, yuk sama-sama saling mengingatkan tentang ancaman tersebut. Semoga jumlah penyakit anak bisa terus menurun untuk ke depannya.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

UNICEF. Health. https://www.unicef.org/indonesia/health. Diakses 10 Juli 2021.

UNICEF. One child dies of pneumonia every 39 seconds, agencies warn. https://www.unicef.org/indonesia/press-releases/one-child-dies-pneumonia-every-39-seconds-agencies-warn. Diakses 10 Juli 2021.

NCBI. Pediatric pneumonia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536940/

WHO. Congenital anomalies. Diakses 10 Juli 2021.https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/congenital-anomalies. Diakses 10 Juli 2021.

Global Public Health. Clean water, sanitation and diarrhoea in Indonesia: Effects of household and community factors. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/17441692.2015.1127985. Diakses 10 Juli 2021.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.