Apakah Migrain Berhubungan dengan Diet?

Migrain vestibular merupakan salah satu kondisi migrain yang menyebabkan vertigo dan biasanya berlangsung dalam hitungan detik hingga beberapa jam. Beberapa gejala nya yaitu kehilangan keseimbangan, pusing, disorientasi (menurunnya kesadaran), mual, muntah, bahkan parahnya sakit kepala yang dirasakan. Kira-kira apakah gejala ini berhubungan dengan pola diet? Yuk, simak penjelasannya! 

Bagaimana pengaruhnya?

Dikutip dari buku Hilton dan Shermetaro, ternyata pola makan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya migrain vestibular loh! Beberapa makanan yang mengandung zat tyramine, nitrat, histamin dan phenylethylamin pada coklat, kopi, alkohol, keju, dan daging olahan, bisa memicu terjadinya migrain.

Bukan cuma itu, menurut Dalkara dan Kilic, melewatkan jadwal makan bisa memperparah gejalanya. Perlu diingat, jenis makanan yang bisa memicu migrain mungkin aja berbeda pada beberapa orang.

Memperbaiki pola makan (diet) bisa dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit ini. Salah satunya dengan membuat catatan mengenai makanan yang dikonsumsi, sehingga kamu bisa lebih mudah mengetahui makanan apa aja yang berpotensi menyebabkan migrain.

Hal yang perlu dilakukan

Kamu bisa melakukan pola diet selama 5-6 minggu dalam dua tahap utama, yaitu eliminasi (pengurangan) dan reintroduksi (pengenalan kembali). Eliminasi dilakukan dalam waktu 2-3 minggu dengan cara menghindari makanan yang bisa memicu gejala migrain vestibular.

Tahap selanjutnya yaitu reintroduksi, memperkenalkan kembali makanan yang telah dikurangi pada tahap eliminasi. Jika kamu merasa bahwa memgonsumsi kembali makanan tersebut ngga memperburuk migrain, kemungkinan besar aman untuk dikonsumsi.

Tapi, bila gejala semakin buruk, sebaiknya tetap hindari makanannya ya. Tahap ini, membutuhkan waktu 2-3 minggu, tergantung pada berapa banyak kelompok makanan yang dihilangkan.

Makanan yang perlu dihindari 

  • Keju
  • Pemanis Buatan
  • Cokelat
  • Kopi dan minuman berkafein lainnya
  • Monosodium glutamate (MSG)
  • Sosis
  • Salami dan daging yang diawetkan
  • Buah sitrus
  • Kacang2an dan lentil
  • Tomat
  • Bawang
  • Acar dan fermentasi
  • Hati sapi dan hati ayam
  • Ikan asin, ikan asap, ikan dikeringkan
  • Susu, es krim, yogurt
  • Jus buah dan soda berkarbonasi
  • Salad kalengan
  • Saus dalam kemasan

Semakin banyak kelompok makanan yang dihilangkan pada tahap eliminsi, mungkin bisa memberikan hasil yang lebih efektif. Jika kamu merasa ada makanan lain yang mungkin memicu gejala migrain vestibular, sebaiknya segera konsultasikanlah hal ini dengan ahli kesehatan. 

Makanan yang dianjurkan 

  • Buah – buahan (kecuali jeruk dan tomat)
  • Sayur – sayuran (kecuali bawang dan kacang – kacangan )
  • Biji – bijian (semua, seperti beras)
  • Semua lauk hewani segar (daging, telur, ayam, domba, ikan
  • Susu oat
  • Lemak (minyak zaitun, biji rami, minyak kelapa)
  • Bumbu rempah segar

Kalau kamu mengalami kesulitan pada tahap ini, cobalah bereksperimen dengan berbagai bumbu dan rempah supaya ngga bosan dengan menu yang ada.

Potensi kerugian yang dialami

Meskipun diet eliminasi bisa membantu mengurangi gejala migrain vestibular, diet ini memiliki beberapa potensi kerugian seperti metode yang cukup ketat. Akan lebih baik jika kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli gizi sebelum melakukannya. Selain itu, membatasi beberapa kelompok makanan terlalu lama bisa meningkatkan risiko kekurangan gizi.

Perlu diingat juga, mengurangi konsumsi makanan mungkin ngga berhasil untuk semua orang. Gejala dan pemicu pada seseorang mungkin aja berbeda dengan orang lainnya. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.