Ayo Cegah Stunting dengan Protein Hewani!

Halo Sahabat Sehat, tahukah kamu bahwa Indonesia merupakan negara dengan kasus stunting terbanyak di Asia Tenggara. Ternyata, banyak masyarakat yang belum tahu apa itu stunting. Kondisi ini merupakan keadaan ketika terjadi gagal tumbuh dan kembang, umumnya ditandai dengan perawakan anak pendek tidak sesuai dengan usianya, serta memiliki kualitas kognitif dan kesehatan yang kurang baik di masa mendatang.

sumber protein hewani
Foto: Freepik.com

Penyebab Stunting

Stunting dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang terjadi dari sejak sebelum kehamilan hingga setelah kehamilan, atau pada 1000 hari pertama kehidupan bayi. Gizi bayi yang kurang baik secara kuantitas atau kualitas menjadi penyebab langsung utama stunting.

Gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan menjadi salah satu penyebab utama anak lahir stunting salah satunya karena komponen gizi. Asupan protein hewani pada ibu hamil menjadi sangat penting dalam mencegah stunting pada janin yang dikandungnya. Menurut FAO, konsumsi telur, daging, susu dan produk turunannya di Indonesia termasuk yang rendah di dunia.

Mengapa Protein Hewani

Protein sangat penting karena merupakan zat gizi utama yang mengatur pertumbuhan. Pangan hewani kaya akan protein dengan asam amino esensial dan vitamin yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini membuat protein hewani dinilai efektif dalam mencegah stunting. 

Bagi calon ibu, dianjurkan mengonsumsi tinggi protein untuk persiapan sel telur dan sperma yang berkualitas, sehingga menghasilkan embrio yang baik dan janin yang berkualitas. Begitupun selama kehamilan dan seterusnya, protein hewani dianjurkan untuk menjaga kualitas tumbuh kembang janin.

Salah satu hasil studi dalam Jurnal Nature Food, mengatakan bahwa anak usia 6-24 bulan yang diberi makanan protein hewani dan bahkan yang lebih dari satu jenis memiliki risiko lebih rendah terkena stunting. Hal serupa juga didukung oleh studi dalam Medical Journal Indonesia yang mengatakan bahwa konsumsi susu pertumbuhan lebih dari 300 ml per hari dapat menurunkan risiko anak terkena stunting. Pada anak usia 0-2 tahun tentunya ASI lebih baik daripada susu pertumbuhan lain.

sumber protein hewani
Foto: Pexels.com

Sumber Alami Lebih Dianjurkan

Masih dalam jurnal yang sama, dinyatakan bahwa sayangnya produk daging olahan seperti nugget, sosis, bakso yang seringkali kamu pilih karena praktisnya ini ternyata tidak begitu signifikan dalam menurunkan risiko stunting. Hal ini disebabkan karena variasi kandungan tambahan dalam produk tersebut, bahkan bisa jadi jumlah protein hewaninya hanya sebagian kecil dibanding kandungan lainnya. Oleh karena itu, disarankan untuk membeli langsung sumber protein alami, seperti telur, daging ayam, daging sapi, ikan, dan sebagainya. Kemudian kamu bisa mengolahnya sendiri di rumah.

Sahabat Sehat, di samping pentingnya protein hewani, bukan berarti kamu bisa mengabaikan kebutuhan zat gizi lainnya. Jadi, jangan lupa untuk selalu menerapkan prinsip gizi seimbang dalam piring makan kamu dan keluarga. Semoga bermanfaat.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Mencegah Anak Berperawakan Pendek (2016). Ikatan Dokter Anak Indonesia. Available at: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mencegah-anak-berperawakan-pendek (Accessed: January 24, 2023).

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting (2023) . Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Available at: https://www.kemkes.go.id/article/view/23012200002/protein-hewani-efektif-cegah-anak-alami-stunting.html (Accessed: January 24, 2023).

Zaharia, S., Ghosh, S., Shrestha, R. et al. Sustained intake of animal-sourced foods is associated with less stunting in young children. Nat Food 2, 246–254 (2021). https://doi.org/10.1038/s43016-021-00259-z

Sjarif DR, Yuliarti K, Iskandar WJ. Daily consumption of growing-up milk is associated with less stunting among Indonesian toddlers. Med J Indones [Internet]. 2019May8 [cited 2023Jan.24];28(1):70-6. Available from: https://mji.ui.ac.id/journal/index.php/mji/article/view/2607

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.