Angka kejadian anemia di Indonesia, khususnya pada Wanita Usia Subur (WUS) masih tinggi. Padahal, anemia pada perempuan sangatlah berbahaya untuk kesehatan dirinya dan janinnya di masa mendatang. Di antara berbagai penyebab anemia, pola makan sangat berpengaruh terhadap anemia defisiensi zat besi.
Tren yang menyandingkan makanan utama dengan es kopi, teh, atau minuman kemasan lainnya nampak sudah menjadi kebiasaan. Tahukah kamu, nyatanya kebiasaan ini berpengaruh dengan defisiensi zat besi, loh.

Mengapa Zat Besi Penting untuk Anemia?
Zat besi merupakan zat gizi penting yang memainkan berbagai peran dalam tubuh manusia. Zat besi penting untuk berbagai proses metabolisme, seperti sintesis DNA, produksi energi, dan sebagai komponen penting pembentuk hemoglobin, yang membawa oksigen dalam darah. Kekurangan zat besi dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan, tetapi kondisi umumnya, yaitu anemia defisiensi besi.
Apabila tidak dicegah, anemia ini bukan hanya merugikan diri sendiri, melainkan juga generasi selanjutnya. Khususnya pada perempuan. Anemia merupakan salah satu faktor risiko dari kejadian stunting pada anak.
Sumber Hewani Efektif Tingkatkan Penyerapan Zat Besi
Sumber hewani seperti daging dan ikan banyak mengandung zat besi heme. Zat besi heme pada hewani memiliki tingkat penyerapan yang lebih tinggi daripada zat besi non-heme yang banyak ditemukan pada sayuran dan kacang-kacangan.

Zat besi heme dapat menyumbang lebih dari 40% dari total penyerapan zat besi di usus. Sedangkan zat besi non-heme penyerapannya sekitar 15–35%, sehingga zat besi heme lebih baik berdasarkan bioavailabilitasnya daripada zat besi non-heme. Namun, bukan berarti kamu mengabaikan sumber zat besi dari sayuran, sebab keduanya memiliki keunggulan yang berbeda dan saling melengkapi.
Hindari Penghambat Penyerapan Zat Besi
Zat besi yang biasa kamu konsumsi biasanya lebih banyak pada saat waktu makan utama. Sehingga kamu harus memperhatikan kombinasi makanan utama kamu dan minumannya. Kopi dan teh sebaiknya dihindari menjelang dan setelah waktu makan. Minuman ini mengandung zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi.
Selain kopi dan teh, sumber kalsium yang banyak terkandung dalam susu dan produk olahan susu lainnya juga sebaiknya dihindari beberapa saat menjelang atau sesudah waktu makan. Sebab kalsium juga dapat membatasi jumlah zat besi yang diserap. Jika kamu mengonsumsi suplemen kalsium atau makanan kaya kalsium, seperti susu, cobalah untuk mengonsumsinya di waktu yang berbeda dari sumber zat besi yang kamu konsumsi.
Pentingnya Vitamin C
Makanan yang kaya vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi. Dalam kata lain, mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi vitamin C bersama makanan yang kaya zat besi dapat meningkatkan penyerapannya. Beberapa sumber yang kaya vitamin C, seperti buah jeruk, paprika, tomat, dan beri dapat diolah menjadi jus sehingga menjadi pilihan yang lebih baik dibanding minum teh dan kopi setelah makan.