Imbauan untuk mengurangi konsumsi gula rasanya sudah tidak asing di telinga Sahabat Sehat, bukan? Mengurangi konsumsi gula tentu berdampak pada perubahan tingkat kemanisan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Jika kamu penikmat rasa manis, mengurangi gula tentu akan menjadi tantangan tersendiri.
Nah, apakah Sahabat Sehat mengetahui tentang gula alkohol? Gula Alkohol ternyata bisa memberikan rasa manis tetapi tidak menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah dan memiliki kalori yang rendah. Apa itu gula alkohol? Simak tulisan berikut, ya!
Mengenal Gula Alkohol
Gula alkohol atau poliol termasuk dalam golongan karbohidrat. Senyawa tersebut terdiri dari molekul gula dan molekul alkohol. Meskipun demikian, poliol tidak mengandung etanol ya, Sahabat Sehat. Poliol dapat ditemukan secara alami pada pangan, seperti buah, sayur, dan jamur. Tetapi, beberapa jenis gula alkohol yang digunakan dalam industri pangan tergolong sebagai pemanis buatan.
Jika dibandingkan dengan gula, poliol seperti sorbitol dan manitol memberikan tingkat kemanisan yang lebih rendah dan kalori yang juga lebih rendah. Pemanis buatan, seperti aspartam dan sakarin, memberikan tingkat kemanisan yang jauh lebih tinggi dibandingkan gula dan tidak memiliki kalori. Selain itu, poliol umumnya hanya digunakan pada makanan terproses, seperti permen, es krim, dan lainnya, sedangkan pemanis buatan dapat dipakai dalam proses pemasakan di tempat makan hingga makanan terproses.
Kelebihan Gula Alkohol Dibandingkan dengan Gula
Gula alkohol termasuk ke dalam kelompok bahan tambahan pangan yang aman digunakan. Jenis pemanis ini tidak memiliki efek negatif biasanya muncul saat mengonsumsi gula, seperti memicu kerusakan gigi dan meningkatkan kadar gula darah secara signifikan. Berikut beberapa kelebihan Poliol dibandingkan dengan gula.
Rendah Kalori
Gula memiliki kurang lebih 4 kalori per gram, sedangkan poliol memiliki antara 0 dan 2 kalori per gram. Dengan tingkat kemanisan yang hampir sama, gula alkohol memberikan kalori yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan gula.
Jaga Kadar Gula Darah
Poliol tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba, sehingga mampu menjaga kadar gula dalam darah tetap stabil setelah makan. Oleh sebab itu, poliol dianggap sebagai bahan tambahan pangan dengan indeks glikemik yang rendah. Inilah yang membuat poliol menjadi alternatif pemanis produk pangan yang diklaim aman bagi penderita diabetes melitus.
Risiko Kerusakan Gigi Lebih Rendah
Sahabat Sehat mungkin sudah sering mendengar kalau mengonsumsi makanan atau minuman manis bisa menyebabkan kerusakan gigi. Nah, poliol tidak menyebabkan munculnya plak gigi seperti gula. Oleh sebab itu, mengonsumsi pangan yang mengandung poliol tidak menyebabkan kerusakan gigi.
Rendah Karbohidrat
Poliol tergolong ke dalam kelompok rendah karbohidrat karena kandungan karbohidratnya jauh lebih rendah dan indeks glikemiknya lebih rendah daripada gula. Selain tu, gula alkohol termasuk karbohidrat yang sulit dicerna, sehingga penyerapan karbohidratnya tidak maksimal. Selanjutnya, gula alkohol akan menuju usus besar untuk proses fermentasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, produk pangan yang mengandung poliol dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes dan obesitas untuk mencegah risiko kesehatan yang lebih parah. Sahabat Sehat bisa mengamati produk apa saja yang sudah menggunakan gula alkohol melalui komposisi dalam labelnya, ya!