Jarang yang Tahu, Fakta Menarik tentang “Otak Kedua”

Halo Sahabat Sehat, Percaya ngga sih kalo kamu punya “otak kedua”? Percaya ngga percaya, “otak kedua” ini ada loh, letaknya di saluran pencernaan, spesifiknya adalah usus. Tapi, saluran cerna kan ngga bisa memecahkan persoalan matematika atau merangkai puisi indah. Kok bisa disebut sebagai “otak kedua”? Simak penjelasannya, yuk!

pencernaan
Foto: Freepk.com

Hubungan Saluran Cerna dengan Otak

Saluran cerna dan otak dihubungkan oleh neuron pada sistem saraf dalam berbagai jalur. Otak manusia memiliki sekitar 100 miliar neuron. Ternyata, saluran cerna kamu juga memiliki neuron yang sangat banyak, yakni mencapai 500 juta neuron. Alasan inilah yang membuat saluran cerna sering disebut sebagai “otak kedua” manusia. Hubungan ini berperan dalam memantau dan menghubungkan fungsi usus, menghubungkan pusat emosional, dan kognitif otak.

Contoh biasanya, ketika kamu melihat makanan yang enak, otak memberi sinyal pada usus untuk menyiapkan makanan yang masuk. Selain itu mungkin kamu juga pernah merasakan ketika kamu merasa cemas atau stres, seketika perut kamu jadi terasa sakit, baik itu diare, mual atau gejala lainnya. Bahkan saat kamu jatuh cinta dan bertemu orang yang kamu cintai, ada kiasan “butterfly in the stomach” yang bikin perut kamu terasa ngga karuan karena saking bahagianya.

Sangat dipengaruhi oleh Bakteri

Tidak semua bakteri itu buruk dan menjadi sumber penyakit. Ada beberapa bakteri baik yang justru menguntungkan. Dalam hal ini, bakteri atau mikrobiota dalam saluran cerna memiliki peran dalam meregulasi fungsi otak dan perilaku.

Bakteri baik ini disebut dengan probiotik. Probiotik membutuhkan makanan dari sumber yang disebut prebiotik. Probiotik dan prebiotik terbukti mengurangi level anxiety, stres, dan depresi. Terbukti juga dari berbagai riset bahwa komposisi dan fungsi dari bakteri tersebut berkaitan dengan gangguan tumbuh kembang. Oleh karena itu, keseimbangan mikrobiota yang sehat sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan otak kamu.

makanan fermentasi
Foto: Freepk.com

Imbangi dengan Makanan

Nah, setelah mengetahui pentingnya peran si “otak kedua”, kamu perlu menjaga supaya ia bisa berfungsi dengan baik. Salah satunya dengan menjaga kombinasi bakteri baik dalam usus kamu.

Jika kamu ingin bakteri baik ini bisa terus menjalankan perannya dalam usus, kamu bisa mendapatkannya dari asupan makan yang menjadi sumber bakteri tersebut dan menjauhi makanan yang mengganggu pertumbuhannya. Makanan seperti ikan, makanan fermentasi, dan makanan berserat tinggi dapat membantu meningkatkan bakteri baik di usus, sehingga meningkatkan kesehatan otak. Adapun konsumsi junk food dan makanan kemasan tinggi gula secara berlebihan dapat mengurangi bakteri baik di usus kamu. Oleh karena itu, sebaiknya kamu membatasinya dengan bijak.

Semoga Bermanfaat!

Referensi

Robertson, R. (2023). The Gut-Brain Connection: How it Works and The Role of Nutrition. Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/gut-brain-connection#TOC_TITLE_HDR_3

Annisa Pratiwi, B., Diah Ananda Putri Atmaja, P., & Pratiwi, Q. (2022). Gut-Brain Connection: Peran Mikrobiota Usus dalam Mencegah Stroke. Jurnal Syntax Fusion, 2(01), 38–47. https://doi.org/10.54543/fusion.v2i01.143

Zhang P. (2022). Influence of Foods and Nutrition on the Gut Microbiome and Implications for Intestinal Health. International journal of molecular sciences23(17), 9588. https://doi.org/10.3390/ijms23179588

The gut and the brain (no date) Harvard Medical School. Available at: https://hms.harvard.edu/news-events/publications-archive/brain/gut-brain (Accessed: 04 September 2023).

The gut and the brain (no date) Harvard Medical School. Available at: https://hms.harvard.edu/news-events/publications-archive/brain/gut-brain (Accessed: 04 September 2023).

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.