Halo Sahabat Sehat, Percaya ngga sih kalo kamu punya “otak kedua”? Percaya ngga percaya, “otak kedua” ini ada loh, letaknya di saluran pencernaan, spesifiknya adalah usus. Tapi, saluran cerna kan ngga bisa memecahkan persoalan matematika atau merangkai puisi indah. Kok bisa disebut sebagai “otak kedua”? Simak penjelasannya, yuk!

Hubungan Saluran Cerna dengan Otak
Saluran cerna dan otak dihubungkan oleh neuron pada sistem saraf dalam berbagai jalur. Otak manusia memiliki sekitar 100 miliar neuron. Ternyata, saluran cerna kamu juga memiliki neuron yang sangat banyak, yakni mencapai 500 juta neuron. Alasan inilah yang membuat saluran cerna sering disebut sebagai “otak kedua” manusia. Hubungan ini berperan dalam memantau dan menghubungkan fungsi usus, menghubungkan pusat emosional, dan kognitif otak.
Contoh biasanya, ketika kamu melihat makanan yang enak, otak memberi sinyal pada usus untuk menyiapkan makanan yang masuk. Selain itu mungkin kamu juga pernah merasakan ketika kamu merasa cemas atau stres, seketika perut kamu jadi terasa sakit, baik itu diare, mual atau gejala lainnya. Bahkan saat kamu jatuh cinta dan bertemu orang yang kamu cintai, ada kiasan “butterfly in the stomach” yang bikin perut kamu terasa ngga karuan karena saking bahagianya.
Sangat dipengaruhi oleh Bakteri
Tidak semua bakteri itu buruk dan menjadi sumber penyakit. Ada beberapa bakteri baik yang justru menguntungkan. Dalam hal ini, bakteri atau mikrobiota dalam saluran cerna memiliki peran dalam meregulasi fungsi otak dan perilaku.
Bakteri baik ini disebut dengan probiotik. Probiotik membutuhkan makanan dari sumber yang disebut prebiotik. Probiotik dan prebiotik terbukti mengurangi level anxiety, stres, dan depresi. Terbukti juga dari berbagai riset bahwa komposisi dan fungsi dari bakteri tersebut berkaitan dengan gangguan tumbuh kembang. Oleh karena itu, keseimbangan mikrobiota yang sehat sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan otak kamu.

Imbangi dengan Makanan
Nah, setelah mengetahui pentingnya peran si “otak kedua”, kamu perlu menjaga supaya ia bisa berfungsi dengan baik. Salah satunya dengan menjaga kombinasi bakteri baik dalam usus kamu.
Jika kamu ingin bakteri baik ini bisa terus menjalankan perannya dalam usus, kamu bisa mendapatkannya dari asupan makan yang menjadi sumber bakteri tersebut dan menjauhi makanan yang mengganggu pertumbuhannya. Makanan seperti ikan, makanan fermentasi, dan makanan berserat tinggi dapat membantu meningkatkan bakteri baik di usus, sehingga meningkatkan kesehatan otak. Adapun konsumsi junk food dan makanan kemasan tinggi gula secara berlebihan dapat mengurangi bakteri baik di usus kamu. Oleh karena itu, sebaiknya kamu membatasinya dengan bijak.
Semoga Bermanfaat!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP