Lebih Sehat dengan Pangan Kaya Antioksidan

Sahabat Sehat, jika berbicara tentang sistem pangan di Indonesia, tentunya kamu bisa menemukan banyak hal yang menarik.  Dilansir dari laman Indonesian Food System Summit 2021, sistem pangan merupakan semua orang dan aktivitas yang berperan dalam menumbuhkan, memproses, mengangkut, memasok dan pada akhirnya memakan makanan.

Mungkin kamu juga sudah tahu, saat ini Indonesia masih berjuang dalam  menghadapi berbagai permasalahan, seperti tingginya angka stunting dan rendahnya kualitas makanan yang konsumsi. Lantas apa yang bisa dilakukan supaya sistem pangan di Indonesia bisa lebih baik dan masyarakat menjadi lebih sehat? Topik ini juga menjadi bahan perbincangan di Webinar PERGIZI PANGAN Seri 66. Yuk, simak lebih lanjut!

Konsumsi Pangan yang Kurang Beragam

Mengingat adanya permasalahan tersebut, perlu diadakan tindakan untuk mengatasinya. Menurut Saskia de Pee PhD, Team Lead Systems Analysis for Nutrition, World Food Programme, ada beberapa alasan yang membuat sistem pangan di Indonesia membutuhkan perubahan demi mencapai pola konsumsi pangan yang sehat secara berkelanjutan.

Mungkin Sahabat Sehat juga merasakan bahwa saat ini pola konsumsi masyarakat Indonesia masih kurang beragam dan sebagian besar didominasi oleh konsumsi beras. Belakangan ini konsumsi makanan cepat saji yang rendah kandungan gizi seperti junk food juga kian meningkat. Ini turut menjadi penyebab masyarakat “malas” untuk mengonsumsi pangan yang beragam. Jika terus terjadi, bisa mengakibatkan ngga tercukupinya kebutuhan gizi yang berujung pada timbulnya permasalahan gizi dan kesehatan.

Sebagai upaya untuk mencegah hal tersebut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Diantaranya meningkatkan konsumsi pangan hewani dan menambah keberagaman makanan nabati yang dikonsumsi. Nah, kamu bisa memvariasikannya dengan sumber pangan yang juga punya kandungan komponen biokatif. Selain memenuhi asupan gizi, pangan ini juga punya peran bagi kesehatan.

Antioksidan dalam Pangan Nabati

Tahukah Sahabat Sehat? Ditengah berbagai permasalahan pangan dan gizi yang dihadapi, Indonesia memiliki sumber pangan nabati yang luar biasa. Seperti yang disebutkan oleh Prof Dr Bernatal Saragih MSi, dari Universitas Mulawarman, berbagai tumbuhan seperti tiwai dan kelakai (pakis merah) memiliki komponen bioaktif berupa antioksidan yang sangat bermafaat bagi kesehatan.

Pemanfaatannya pun beragam. Tiwai dan kelakai bisa diambil ekstraknya atau diolah menjadi produk minuman herbal. Diketahui, mengonsumsi minuman herbal yang terbuat dari tiwai bisa membantu dalam menurunkan kolesterol dalam darah. Sedangkan kelakai, selain kaya akan antioksidan juga memiliki kandungan asam lemak omega-3 dan omega-6. Selain dijadikan minuman herbal, kelakai juga bisa dikonsumsi sebagai sayuran dalam menu sehari-hari, loh!

pangan sumber antioksidan
Foto: Linisehat

Nasi dengan Kandungan Antioksidan

Seperti yang diketahui, masyarakat Indonesia sagat gemar mengonsumsi nasi. Nah, ternyata nasi juga bisa “disulap” menjadi sumber antioksidan, loh! Meskipun membutuhkan cara yang cukup rumit, Dr Ir Samsu Udayana MSi, Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung telah membuktikan bahwa ini bukanlah hal yang mustahil.

Ini bisa dilakukan dengan memodifikasi pati yang terdapat pada beras. Caranya dengan “menempelkan” komponen antioksidan yang biasanya terdapat di dalam rempah ke dalam pati yang ngga bisa tercerna oleh tubuh atau yang juga dikenal sebagai serat. Tentunya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari kombinasi yang tepat, sehingga komponen bioaktif tersebut bisa bekerja secara maksimal.

Nah, cukup menarik bukan? Jadi pastikan kamu ngga ketinggalan Webinar PERGIZI PANGAN seri selanjutnya ya, Sahabat Sehat!

Referensi
Webinar PERGIZI PANGAN Seri 66: Future Diet Scenarios and Antioxidant Rich Food. Narasumber:
Saskia de Pee PhD
(Team Lead Systems Analysis for Nutrition, World Food Programe, Rome, and Friedman School of Nutrition Science and Policy, Tufts University, Boston, MA, USA)
Exploring Diet Scenarios for Indonesia to Meet Nutrition, Health, Affordability, and Climate Goals

Prof Dr Bernatal Saragih MSi
(Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman & Ketua DPD PERGIZI PANGAN Kalimantan Timur)
Aktifitas Antioksidan dan Manfaat Minuman Herbal dari Bawang Dayak, dan Daun Kelakai

Dr Ir Samsu Udayana N MSi
(Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung & DPD PERGIZI PANGAN Lampung)
“Teabag” Rempah Meningkatkan Antioksidan Nasi 

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.