Sahabat Sehat, kesehatan mental disebut menjadi masalah besar pada tahun 2021 karena adanya pandemik COVID-19. Kondisi ini tentu menjadi sorotan yang sangat serius. Bahkan, mantan presiden American Public Health Association dan administrator eksekutif di Sekolah Kedokteran Universitas Emory mengatakan bahwa kesehatan mental ngga bisa teratasi dengan menggunakan vaksin seperti yang akan bisa didapatkan untuk kesehatan fisik. Oleh karena itu, kamu perlu tahu cara-cara mengatasi dan mengendalikan stres supaya ngga menjadi masalah besar di kemudian hari.
Lalu, apakah kamu pernah mendengar istilah Bibliotherapy? Terapi ini bisa menjadi pilihan kamu dalam mengatasi stres, yuk simak penjelasannya di sini!

Apa itu Bibliotherapy?
Bibliotherapy merupakan salah satu jenis terapi yang dilakukan dengan cara membaca buku yang bisa menjadi media penyembuhan bagi penderita gangguan mental, kecemasan, trauma, dan stres. Terapi ini juga bisa dilkaukan sebagai dukungan psikoterapi melalui bahan bacaan untuk membantu orang yang mengalami permasalahan personal.
Dengan membaca buku, secara ngga langsung seseorang bisa lebih mengenali dirinya. Informasi dan pengetahuan yang mereka dapat dalam proses membaca bisa menjadi masukan dalam menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi. Selain itu, seseorang bisa memenuhi kebutuhan dalam jiwanya yang timpang dengan membaca buku karena sebenarnya masalah tersebut muncul akibat adanya perbedaan antara keadaan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang.
Oleh karena itu, membaca buku atau menambah pengetahuan bisa membantu kamu utnuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi.
Cara mengetahui buku yang cocok untukmu

Sebelum memilih buku yang akan dibaca, Sahabat Sehat dapat memahami terlebih dahulu masalah apa yang sedang kamu hadapi. Lalu, pilihlah buku yang mewakili perasaanmu pada saat itu. Kamu bisa memilih antara buku fiksi atau nonfiksi.
Buku fiksi bisa merilis stres kamu dengan membantu mendapatkan jalan keluar untuk masalah yang kamu hadapi. Konflik dan cara penyelesaian oleh tokoh pada alur cerita buku fiksi akan menggambarkan hal tersebut. Di sisi lain, buku nonfiksi akan memberikan banyak pengaruh motivasi dan saran secara langsung.
Tapi, jika kondisi mental kamu semakin buruk dan ngga bisa diselesaikan dengan terapi yang dilakukan secara mandiri di rumah, penting untuk ngga melakukan self diagnosis atau mendiagnosis diri sendiri terhadap kesehatan mentalmu. Kamu bisa berdiskusi dengan dokter spesialis jiwa atau psikolog supaya mereka bisa memberikan penanganan yang tepat terhadap kondisi kamu.
Sahabat Sehat, itulah tadi seputar informasi mengenai bibliotherapy yang bisa kamu coba untuk mengatasi stres. Semoga membantu dan jangan lupa untuk bagikan informasi bermanfaat ini ke teman-teman kamu, ya! Stay safe ad stay healthy!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP