Micin, Si Pemberi Rasa Gurih. Amankah Dikonsumsi?

Halo, Sahabat Sehat! Kamu pasti ngga asing lagi dengan yang namanya micin. Yap, salah satu bumbu masak yang selalu tersedia di dapur ini sempat menjadi pembicaraan yang ramai dibahas terutama pada kalangan muda. Micin merupakan bahan tambahan pangan yang berfungsi sebagai penguat rasa sehingga olahan makanan yang kamu buat memiliki rasa gurih. Ada berbagai macam fakta unik yang perlu kamu ketahui, nih. Yuk catat penjelasan berikut!

micin dalam pangan
Foto: Pixabay.com

Micin itu Monosodium Glutamate (MSG)

Micin merupakan sebutan dari Monosodium Glutamate (MSG), yaitu bentuk garam Natrium dari glutamate asam amino yang memiliki fungsi sebagai penyedap alami dan meningkatkan efek rasa dalam makanan. Rasa khas tersebut dikenal “umami” atau nama lain dari gurih yang berasal dari istilah yang diciptakan oleh Jepang. MSG dihasilkan melalui proses fermentasi molasses dari gula tebu, gula bit, pati, dan gula jagung. Menurut Peraturan BPOM No.11 tahun 2019 tentang “Bahan Tambahan Pangan (BTP)”, MSG masuk sebagai BTP dalam golongan penguat rasa yang ditujukan untuk memperkuat rasa maupun aroma. MSG ngga hanya terdapat pada makanan loh, tapi juga ada di minuman.

MSG bukan Penyedap Rasa

Micin atau MSG berbeda dengan bumbu penyedap rasa loh, Sahabat Sehat. Jika MSG digunakan untuk memperkuat rasa, sedangkan istilah penyedap rasa digunakan untuk bahan pemberi cita rasa. Sebagai gambaran, kaldu ayam yang biasa ditemukan dalam kemasan bumbu merupakan penyedap rasa, sedangkan penambahan micin/MSG dilakukan untuk memperkuat rasa gurih dari kaldu ayam tersebut. Itulah mengapa dalam berbagai kemasan produk sering ditemukan MSG dalam label kemasannya. Coba deh, kamu cek kemasan produk yang kamu beli!

penggunaan micin, berbahayakah?
Foto: Pixabay.com

Dampak Pemakaian MSG

Pemakaian MSG hingga saat ini memiliki pro dan kontra, karena konsumsi MSG dipercaya memiliki berbagai efek samping yang merugikan tubuh manusia. Tapi,  sejauh ini dampak pemakaian MSG masih perlu penelitian lebih lanjut lagi untuk mengetahui efek samping yang lebih jelas. Perlu diingat, yang paling utama untuk diperhatikan bahwa MSG memang ngga dianjurkan dikonsumsi terlalu sering atau banyak dalam sekali makan. Kamu juga pasti sudah tahu, sesuatu yang berlebih memang tak baik. Sebenarnya untuk memperkuat rasa dalam makanan bisa digantikan dengan cara lain, seperti penambahan kaldu sapi, kecap, aneka herba/rempah, dan garam yang bisa dikatakan lebih aman, sehingga mampu meminimalisir dampak negatif yang ngga diinginkan bila dikonsumsi.

Dalam dunia pangan ngga ada sumber makanan atau minuman yang benar-benar baik bila dikonsumsi berlebih. Mengatur keseimbangan konsumsi pangan merupakan kunci utama kebermanfaatan dari pangan itu sendiri terhadap tubuh. Jadi, Sahabat Sehat ingat selalu untuk menerapkan pedoman gizi seimbang dalam sehari-hari ya! Salam Sehat.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

HMPF. 2021. Aspek Keamanan Pangan: MSG. https://hmpf.fa.itb.ac.id/2021/01/14/__trashed-3/

Badan POM. 2021. Penggunaan MSG dalam Makanan. https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/22029/Penggunaan-SG-dalam-Makanan.html. Diakses pada 26 Juli 2021.

Maluly H.D.B, Bragotto A.P.A, dan Reyes F.G.R. 2017. Monosidium Glutamate as a Tool to Reduce Sodium in Foodstuffs: Technological and Safety Aspects. Food Science and Nutrition. 5 : 1039-1048. DOI: 10.1002/fsn3.499. www.foodscience-nutrition.com.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.