Seorang ibu dengan aktivitas multi perannya, tentu memerlukan waktu luang sejenak untuk beristirahat. Baik ibu rumah tangga, maupun ibu bekerja, keduanya memegang peran penting dalam keperluan rumah tangga, sehingga sama-sama berhak meluangkan waktu untuk dirinya.
Mengapa Ibu Perlu Me Time?
Menjadi seorang ibu bukanlah peran mudah. Selain mengurus suami, anak, dan rumah, ibu dituntut mengerjakan berbagai hal dengan sempurna. Selama ini, pola pikir yang berkembang adalah seorang ibu harus kuat, tidak boleh mengeluh, dan bisa menjalankan peran apapun dengan siap sedia. Inilah yang menjebak para ibu seolah jadi “wonder woman.”
Ibu juga manusia biasa yang bisa lelah dan membutuhkan hiburan. Meluangkan waktu di sela aktivitas bisa menjadi solusi yang bijak. Berikut ini alasan mengapa ibu perlu melakukan me time.
Mengembalikan Energi
Mengerjakan banyak hal setiap hari sudah pasti membuat ibu lelah dan kehilangan energi. Suasana santai dan menyenangkan pasti diperlukan. Untuk itu, ibu dapat melakukan me time guna mengembalikan energi positif. Setelahnya, setiap kegiatan dapat terlaksana dengan baik.
Meredakan Stres
Segudang kegiatan yang harus dikerjakan setiap hari tentu membuat penat, bahkan ibu sering lupa dengan kebutuhan dirinya. Berbagai pekerjaan terkait tanggung jawab sebagai ibu perlu diseimbangkan dengan me time agar tidak stres. Meskipun ada tuntutan untuk siap siaga, namun tidak salah menyediakan waktu untuk beristirahat atau refreshing.
Menjaga Kesehatan Mental Ibu dan Anak
Kesehatan mental akan terjaga jika melakukan me time setiap hari. Kondisi lelah, penat, dan bosan tidak akan memengaruhi kondisi emosional yang berarti. Ibu juga menjadi lebih bahagia menjalankan perannya. Hubungan ibu dan anak juga terkondisi karena ibu lebih sabar menghadapi anak.
Memberi Kesempatan Mengurus Diri Sendiri
Menyediakan waktu santai juga bermanfaat untuk memberi kesempatan merawat diri. Seorang ibu seringkali memilih mengabaikan kepentingannya sendiri, demi kepentingan anggota keluarga lainnya.
Oleh karena itu, ibu lebih jarang merawat diri, seperti berolahraga, pijat, melakukan perawatan rambut dan wajah, ataupun memperhatikan penampilan. Dengan adanya me time, ibu mempunyai kesempatan memperhatikan dirinya seperti halnya memperhatikan suami dan anak.
Tanda Ibu Sudah Perlu Me Time
Seseorang yang memerlukan waktu luang untuk rehat, pasti menunjukkan kondisi tertentu. Seorang ibu yang sudah membutuhkan me time, biasanya intensitas kejenuhan, kepenatan, hingga kemarahannya meningkat. Jika sudah merasa lelah, jenuh, dan emosional, maka sebaiknya segera beristirahat untuk mengembalikan energi.
Saat ibu sudah mulai menurun produktivitasnya, seperti tidak fokus bekerja, nafsu makan menurun, kualitas tidur menurun, tidak bersemangat beraktivitas, maka harus segera meluangkan waktu untuk me time. Kegiatan selama me time ini merupakan bentuk apresiasi diri.
Saran Kegiatan Saat Me Time
Me time dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya istirahat total dengan tidur, melakukan kegiatan menyenangkan, ataupun melakukan hobi. Kegiatan santai yang menyenangkan adalah rebahan sejenak, duduk santai sambil minum kopi atau teh ditemani camilan kesukaan, mengonsumsi makanan enak, menonton film, pergi berbelanja, hingga pergi ke salon.
Setiap orang pasti mempunyai hobi. Kamu bisa melakukan hobi saat me time yaitu bersepeda, membaca buku, bernyanyi atau bermain alat musik, memotret, menjahit, dan sebagainya. Berbagai aktivitas tersebut merupakan hiburan dan mengembalikan mood yang buruk. Jika ingin menenangkan diri, maka dapat melakukan yoga, meditasi, atau melakukan serangkaian perawatan diri, seperti berendam sambil menyalakan aromaterapi, facial, perawatan kuku.
Mengingat banyaknya peran ibu dalam rumah tangga, dukungan keluarga sangatlah penting. Berikan motivasi untuk mengusir lelahnya, seperti pelukan, ucapan terima kasih, atau hadiah manis. Bantulah ibu di rumah untuk meringankan pekerjaannya dan sebagai wujud kasih sayang. Berikan kesempatan bagi ibu untuk membahagiakan dirinya dengan melakukan berbagai kegiatan yang direkomendasikan di atas. Dengan demikian, ibu tidak merasa sendiri dan dihargai. Hubungan komunikasi di dalam keluarga menjadi hangat dan positif.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
