Polimenorea merupkan istilah untuk menyebut siklus haid atau menstruasi yang lebih pendek dari 21 hari, sementara siklus normalnya adalah 21-38 hari. Siklus pendek ini bisa jadi normal bagi beberapa perempuan, tapi ada juga kemungkinan ini menjadi gejala dari kondisi medis lain. Ayo Sahabat Sehat, lanjut baca artikel ini untuk tahu lebih lengkapnya.
Gejala dan Kemungkinan Penyebab Polimenorea
Gejala dari polimenorea yaitu menstruasi atau haid yang lebih sering dengan siklus lebih pendek dari normal. Terkadang polimenorea juga menyebabkan siklus haid jadi ngga teratur dan ngga bisa diprediksi. Sebagai catatan, walaupun waktunya lebih cepat, volume darah yang dikeluarkan tetap sama seperti haid normal ya.
Pada beberapa perempuan, siklus haid pendek atau polimenorea ini adalah hal yang normal dan ngga ada alasan khusus. Tapi, ada juga kemungkinan beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kondisi ini, seperti:
Masalah anatomi
Polimenorea bisa saja terjadi karena ada masalah atau perbedaan pada struktur anatomi tubuh, terutama di bagian organ kewanitaan. Adanya kanker juga bisa menjadi kemungkinan lain yang mempengaruhi fungsi anatomi.
Stress
Ini menjadi alasan umum dari berbagai gangguan haid, termasuk polimenorea. Stress bisa mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, tapi biasanya mudah untuk diobati. Olhe karena itu, untuk mengurangi gejala polimenorea yang disebabkan oleh stress, mengobati penyebab dan mempraktekkan kegiatan yang mengurangi stress diketahui bisa membantu.
Kelainan pembekuan darah
Ada beberapa jenis penyakit kelainan pembekuan darah yang bisa menyebabkan penderitanya lebih mudah untuk memar atau berdarah, ini juga bisa berpotensi menyebabkan polimenorea.
Infeksi dan penyakit kelamin
Contoh yang bisa menyebabkan polimenorea adalah klamidia dan gonore. Kedua kondisi ini bisa diobati dengan antibiotik, tapi jangan meremehkannya karena kalau ngga diobati dengan baik infeksi ini bisa menyebabkan penyakit lain yang lebih serius.
Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi ketika sel yang umumnya ada di dinding uterus jadi ada di area lain seperti ovarium atau tuba falopi. Kondisi ini bisa diobati dengan obat atau operasi.
Menopause
Ketika sudah mendekati masa menopause, perempuan biasanya mengalami perubahan hormon masif yang bisa mengganggu siklus haid.
Mengobati Polimenorea
Pengobatan polimenorea akan tergantung pada penyebabnya. Seringkali, kalau penyebabnya sudah teratasi, gejala polimenorea ini akan hilang atau berkurang. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bisa juga ngga ada penyebab khusus dan ngga diperlukan adanya tindakan pengobatan.
Polimenorea bisa mempengaruhi kesempatan untuk hamil karena ovulasi terjadi lebih cepat dan ngga teratur, bahkan ada kemungkinan terjadi saat masa haid, dan jarak antara ovulasi dan haid terlalu pendek untuk fertilisasi dan penanaman sel telur.
Meskipun begitu bukan berarti pengidap polimenorea ngga bisa hamil sama sekali. Kamu bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter kandungan untuk mengatasi kondisi ini.
Kondisi polimenorea ini memang bisa membuat ngga nyaman, tapi sebagian besar penyebabnya bisa diobati kok, jadi ngga perlu terlalu khawatir. Sahabat Sehat bisa langsung berkonsultasi dengan dokter kalau merasa ada gejala yang ngga wajar, ya.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP