Polusi Udara Perparah Stunting, Ini Alasannya

Halo Sahabat Sehat, belakangan ini isu polusi udara sedang ramai sekali di perbincangkan, khususnya di beberapa kota besar seperti Jabodetabek. Sedihnya, banyak anak-anak yang terpapar. Mereka lebih parah kena efeknya dibanding orang dewasa. Ditambah lagi, polusi udara ini bisa memperparah masalah gizi balita yang paling besar di Indonesia, yaitu stunting.

polusi udara
Foto Freepik.com

Penyebab Stunting

Menurut WHO, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan. secara fisik anak, stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang tidak sesuai dengan usia sebayanya. Dampak dari stunting di antaranya pertumbuhan terhambat, daya pikir anak lemah, mudah terkena penyakit di masa depannya sehingga produktivitas menurun, dan masih banyak dampak lainnya.

Penyebab stunting bukan hanya dipengaruhi oleh asupan makan yang kurang, tetapi juga status kesehatan anak. Beberapa hal yang mempengaruhi status kesehatan anak, yaitu lingkungan kesehatan dan lingkungan pemukiman seperti kualitas air, sanitasi, kondisi bangunan, dan tentunya kualitas udara juga mempengaruhinya.

Polusi Udara Mengganggu Tumbuh Kembang Anak

Meskipun secara mekanisme biologinya masih dalam proses penelitian yang berkelanjutan. Namun, pengaruh polusi terhadap stunting ini berawal dari masa anak di dalam rahim. Partikel yang masuk ke dalam paru-paru ibu hamil dapat mengakibatkan peradangan sistemik.

Lalu, setelah kelahiran dan anak beradaptasi dengan lingkungan, paparan polusi dapat memperparah kejadian malagizi. Ini karena infeksi pernapasan yang berulang dapat menyebabkan anak kehilangan nafsu makan dan mengalami gangguan penyerapan zat gizi. Selain itu, porsi makan yang dirasa cukup pun, bisa jadi kurang, karena zat gizi yang sebenarnya diperlukan untuk pertumbuhan malah dialihkan tubuh agar meningkatkan kekebalan imun dahulu.

polusi udara picu stunting
Foto Freepik.com

Cara Meminimalisir Dampaknya

Ditinjau dari sumbernya, polusi udara dapat berasal dari dalam dan dari luar rumah. Oleh karena itu, perlu memperhatikan keduanya. Hal sederhana yang dapat kamu lakukan di antaranya, seperti stop merokok, menjaga kebersihan rumah, menggunakan masker saat keluar rumah. Bisa juga dengan menjauhkan anak dari tempat yang berisiko tinggi terpapar polusi, seperti jalan raya, serta daerah sekitar pabrik dan pembangkit listrik. Lalu jangan lupa juga memperhatikan asupan anak dengan menerapkan pedoman gizi seimbang agar imunitas anak terjaga.

Sahabat Sehat, itulah keterkaitan antara polusi udara dan stunting. Semoga info ini bermanfaat!

Referensi

Anca Balietti, Souvik Datta, Stefanija Veljanoska, Air pollution and child development in India, Journal of Environmental Economics and Management, Volume 113, 2022, 102624, ISSN 0095-0696, https://doi.org/10.1016/j.jeem.2022.102624.

deSouza, P.N., Hammer, M., Anthamatten, P. et al. Impact of air pollution on stunting among children in Africa. Environ Health 21, 128 (2022). https://doi.org/10.1186/s12940-022-00943-y

Dimitrova, A., Marois, G., Kiesewetter, G., Rafaj, P., Pachauri, S., KC, S., Olmos, S., Rasella, D., & Tonne, C. (2022). Projecting the impact of air pollution on child stunting in India—synergies and trade-offs between climate change mitigation, ambient air quality control, and clean cooking access. Environmental Research Letters, 17(10). https://doi.org/10.1088/1748-9326/ac8e89

More than 90% of the world’s children Breathe Toxic Air Every Day (2018) More than 90% of the world’s children breathe toxic air every day. Available at: https://www.who.int/news/item/29-10-2018-more-than-90-of-the-worlds-children-breathe-toxic-air-every-day (Accessed: 26 August 2023).

United Nations Children’s Fund. (2022). Childhood air pollution exposure key messages. 1–6. chrome-extension://oemmndcbldboiebfnladdacbdfmadadm/https://www.unicef.org/media/123156/file/Childhood_Air_Pollution_Key_Messages_2022.pdf

UNICEF 1997; IFPRI, 2016; BAPPENAS 2018.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.