Serba-Serbi Gangguan Makan pada Atlet

Sahabat Sehat, tahukah kamu gangguan makan yang dialami seseorang jika tidak ditangani dengan baik akan berbahaya, loh! Terutama pada atlet yang melakukan hal-hal ekstrem untuk menaikkan performanya. Hal ini justru bukan mendapatkan kemenangan malah membahayakan kinerja tubuh dan atlet mengalami kekurangan atau malah kelebihan zat gizi. Yuk simak penjelasan berikut ini!

Gangguan Makan

Eating disorders atau gangguan makan pada atlet merupakan gangguan prilaku makan dan pikiran serta emosi atlet. Atlet yang mengalami gangguan makan sangat terobsesi dengan makanan maupun berat badan. Hal ini dikarenakan atlet menginginkan berat badan turun dan keinginan meningkatkan performance mereka. Namun, ngga sedikit yang melakukannya tanpa berkonsultasi kepada ahlinya yang justru membahayakan kesehatan tubuh.

gangguan makan pada atlet
Foto: Freepik.com

Menurut National Insitute of Mental Health, gangguan makan mengakibatkan berat badan yang tidak terkontrol dan membuat fungsi tubuh mengalami gangguan parah. Kondisi ini juga mebuat atlet berisiko mengalami gangguan kesehatan organ dan menganggu hubungan sosial di sekitarnya. Jika terindikasi mengalami gangguan prilaku makan, maka perlu segera diatasi untuk menghindari efek yang ditimbulkan.

Biasanya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi seorang atlet mengalami gangguan prilaku makan. Di antaranya, karena terdorong oleh saran pelatih atau orang terdekat atlet, kebiasaan makan di tempat pelatihan, meniru atlet senior atau role model, dan kurang memiliki pengetahuan gizi.

Serba-serbi Gangguan Makan pada Atlet

Berbagai macam gangguan makan sangat mungkin terjadi pada atlet terutama atlet yang diharuskan menjaga bentuk tubuhnya. Hal ini terjadi karena atlet melakukan aktivitas fisik sangat berat, namun tidak diimbangi dengan porsi makan yang mencukupi. Berikut beberapa gangguan makan yang sering dialami atlet:

gangguan makan pada atlet
Foto: Freepik.com

Anorexia Nervosa

Atlet yang mengalami gangguan makan ini biasanya mengalami ketakutan untuk menjadi gemuk padahal udah memiliki bentuk tubuh yang kurus, enggan untuk menaikkan berat badan hingga mencapai berat ideal, dan seringkali atlet perempuan mengalami keterlambatan datang bulan (haid) minimal 3 kali. Biasanya gangguan sering terjadi pada atlet remaja karena mengalami stress berkepanjangan akibat diharuskan menjaga bentuk tubuhnya.

Bulimia Nervosa

Biasanya atlet yang mengalami bulimia nervosa memiliki nafsu makan yang tinggi dan tidak mampu mengontrol diri saat makan. Namun, setelah makan, penderita akan memuntahkan kembali makanan yang dimakan secara sembunyi-sembunyi, mengonsumsi obat pencahar atau menerapkan diet ekstrem setelahnya. Bahkan, ada yang bisa muntah sampai 20 kali atau lebih dalam sehari. Atlet mengalami ketakutan sekali saat berat badannya naik.

Selain kedua kondisi di atas, gangguan performa atlet juga bisa terjadi akibat mengonsumsi terlalu banyak serat atau menerapkan diet ekstrem rendah kalori. Diet dengan serat yang sangat tinggi pada atlet justru akan membuat atlet mengalami perut kembung dan diare, sehingga performanya terganggu. Sedangkan, diet yang menerapkan menu sangat rendah kalori yang tidak mencukupi kebutuhan energi maupun zat gizi lainnya seperti besi, seng, dan kalium akan berakibat fatal terhadap kebugaran jasmani atlet.

Nah, Sahabat Sehat itulah serba-serbi gangguan makan pada atlet. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian khusus dalam hal pemenuhan gizi bagi atlet. Kamu bisa mengkonsultasikan hal ini kepada ahli gizi maupun psikolog supaya tidak berdampak pada kesehatan maupun performance saat bertanding.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Firdaus, Kamal. 2021. Gizi Olahraga. Depok : PT Rajagrafindo Persada.

Wijatmoko, dkk. 2015. Profil Somatotipe dan Tingkat Kelainan Perilaku Makan pada Atlet Pabbsi Daerah Istimewa Yogyakarta. MEDIKORA, Vol. XVI, No 2. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318122/penelitian/c05.artikel-Profil%20Somatotipe%20dan%20Tingkat%20Kelainan%20Perilaku%20Makan%20pada%20Alet%20PABBSI%20DIY.pdf

Krisnani, dkk. 2017. Gangguan Makan Anorexia Nervosa dan Bulimia Nervosa pada Remaja. Prosiding Penelitian &Pengabdian kepada Masyarakat. Vol. 4 No: 3. Hal 390 – 447. https://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/18618/8839.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.