Halo, Teman Sehat! Apakah kamu ibu yang bekerja? Apakah benar ibu yang bekerja menjadi salah satu alasan gagalnya pemberian ASI eksklusif untuk buah hati? Nah, ternyata ada solusinya loh, untuk para ibu bekerja dan calon ibu agar bisa berhasil menerapkan ASI eksklusif! Yuk disimak!
ASI, susu terbaik untuk si kecil
Ngga ada satupun bahan pangan yang zat gizinya lengkap kecuali air susu ibu (ASI) untuk anak usia 0-6 bulan. Kalimat tersebut mungkin sering sekali kita dengar ya. ASI mengandung asam lemak untuk perkembangan otak, zat antioksidan, antibakteri, prebiotik, probiotik, dan sifat untuk meningkatkan imunitas yang sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang si kecil, loh!
Hak ibu bekerja selama menyusui
Ternyata ada loh undang-undang ketenagakerjaan mengenai hak ibu menyusui yaitu UU No 13 tahun 2003 pasal 83 yang berbunyi “Pekerja/buruh perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja”.

UU kesehatan No 36 tahun 2009 juga menyatakan bahwa anak usia dibawah 6 bulan berhak mendapatkan ASI eksklusif. Tempat kerja dan sarana umum pun diharapkan dapat menyediakan fasilitas dan ruangan untuk ibu agar bisa menyusui anaknya.
Tips penanganan ASI
Tips untuk ibu yang bekerja yaitu membuat persediaan ASI dengan cara memompa payudara untuk menghasilkan ASI atau biasa disebut ASIP (ASI perah). Lalu kamu bisa melakukan penyimpanan di tempat yang aman untuk mencegah kontaminasi bakteri jahat. CDC Growth merekomendasikan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan ASI, yuk disimak!
Kebersihan alat dan tangan
Kebersihan tangan dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta membersihkan alat dengan minimal alkohol 60% sebelum menangani ASI yang telah diperah. Hal ini perlu dilakukan, karena dikhawatirkan adanya kontaminasi bakteri jahat dari luar.
Pemilihan tempat penyimpanan
Gunakan wadah yang bersih dan food-grade dengan tutup yang rapat, terbuat dari gelas kaca atau plastik. Hindari menggunakan botol yang daur ulang, ya! Cirinya yaitu ada angka 7 yang menandakan botol ini mengandung zat BPA, yang ngga baik untuk tubuh. Hindari menggunakan disposable botol, tas plastik atau tempat yang ngga dibuat untuk penyimpanan ASI, ya!
Penyimpanan ASI perah
ASI segar yang telah dipompa bisa disimpan pada suhu ruang (250C) yang tahan hingga 4 jam. Kalau ngga menggunakannya secara langsung, kamu bisa menyimpannya di kulkas bagian bawah yang akan tahan selama 4 hari atau di dalam freezer. Kalau di dalam freezer tahannya lebih lama sampai 12 bulan. Jangan lupa catat setiap tanggal penyimpanan pada botol ASI agar lebih mudah untuk digunakan!
Menyediakan ASI setelah disimpan
Prinsip FIFO (First In First Out), artinya yang disimpan duluan akan digunakan terlebih dahulu untuk mencegah penurunan kualitas ASI. Bagi kamu yang menyimpan ASI di freezer saat di kantor, kamu bisa langsung merendamnya dengan air hangat sebelum disajikan.
Perlu kamu tahu, ASI ini hanya tahan pada suhu ruang selama 2 jam. Jika kamu hanya menggunakan chiller, maka gunakan cooler bag agar kualitasnya tetap terjaga sampai di rumah.
Nah, Teman Sehat, walaupun menjadi ibu bekerja, kamu masih bisa memberikan ASI eksklusif buat si kecil. Dukungan keluarga, tempat kerja, dan pemerintah dalam mendukung ASI eksklusif juga penting agar anak Indonesia sehat dan berprestasi. Selamat Pekan ASI Sedunia! Jangan lupa share dan komen di bawah ini, jika artikelnya bermanfaat, ya!
Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP
