Ketahui, Risiko dan Cara Cegah Terinfeksi Virus Nipah

Saat ini Virus Nipah telah menjangkit beberapa orang di India. Telah ada 11 kasus dari tanggal 4 Januari hingga 13 Februari 2023 di Bangladesh. Di antaranya, 10 kasus terkonfirmasi dan satu kasus kemungkinan. Kasus infeksi ini, tidak hanya terjadi di tahun 2023 namun telah terjadi sejak dulu.

Virus Nipah termasuk kedalam salah satu penyebab penyakit zoonosis yang berbahaya karena tingkat kematiannya tinggi. Maka, diperlukan pencegahan sebelum terjangkit virus nipah ini. Lebih jelasnya, yuk simak artikel berikut!

Virus Nipah

Virus Nipah dapat menyebar dari hewan ke hewan, ataupun hewan ke manusia. Resevoir dari virus ini salah satunya adalah kelelawar buah yang diketahui menyebabkan penyakit pada babi dan manusia. Virus Nipah termasuk kedalam keluarga Paramyxovirus dan genus Henipavirus. Penularan penyakin akibat infeksi virus ini terbilang mudah dan memiliki risiko kematian yang tinggi.

kelelelawar penularan virus npah
Foto: Pixabay.com

Organisasi Kesehatan Hewan Dunia mencantumkan Nipah sebagai Perlindungan Keamanan Hayati Level 4 (BSL-4). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), dan Institut Nasional of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) mencantumkannya sebagai patogen prioritas kelas C.

Bahaya terinfeksi virus Nipah

Infeksi virus Nipah dikaitkan dengan ensefalisis atau pembengkakan otak dan dapat menyebabkan penyakit ringan dan bahkan kematian. Tingkat kematian kasus diperkirakan mencapai 40% hingga 75%. Wabah ini terjadi hampir setiap tahun dibeberapa wilayah Asia, terutama Bangladesh dan India. Tanda dan gejala awal infeksi virus Nipah tidak spesifik, dan diagnosis sering kali tidak dicurigai pada saat pertama kali muncul.

Risiko dan cara cegah terinfeksi virus Nipah

Upaya untuk mencegah penularan pertama-tama harus fokus pada pengurangan akses kelelawar terhadap getah kurma dan produk makanan segar lainnya. Selain itu, jika menenukan buah dengan tanda gigitan kelelawar sebaiknya dibuang dan tidak dikonsumsi.

buah kurma
Foto: Freepik.com

Risiko penularan internasional melalui buah atau produk buah, seperti sari kurma mentah yang terkontaminasi urin atau air liur kelelawar. Risiko ini dapat dicegah dengan mencuci, mengupas dan merebusnya terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

Hindari paparan kelelawar dan hewan sakit di daerah endemik. Kontak fisik dekat tanpa pelindung dengan orang yang terinfeksi virus Nipah juga perlu dihindari. Kemudian, yang ngga kalah penting, biasakan untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air.

Sahabat Sehat kasus infeksi virus Nipah di Indonesia hingg saat ini belum ada. Namun, perlu diwaspadai karena vaksin untuk meminimalisir terinfeksi virus ini masih belum tersedia. Maka, melakukan pencegahan menjadi salah satu solusi untuk terhindar dari infeksi virus ini.

Referensi

CDC. 2022. Nipah Virus. https://www.cdc.gov/vhf/nipah/index.html. Diakses 19 September 2023.

Desideria, B. 2023. Bikin Geger India, Apakah Sudah Ada Kasus Infeksi Virus Nipah di Indonesia? Ini Kata Kemenkes. https://www.google.com/amp/s/www.liputan6.com/amp/5400380/bikin-geger-india-apakah-sudah-ada-kasus-infeksi-virus-nipah-di-indonesia-ini-kata-kemenkes. Diakses 19 September 2023.

Yu, J., Lv, X., Yang, Z., Gao, S., Li, C., Cai, Y., & Li, J. (2018). The main risk factors of Nipah disease and its risk analysis in China. https://www.mdpi.com/1999-4915/10/10/572. Diakses 19 September 2023.

WHO. 2018. Nipah Virus. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/nipah-virus. Diakses 19 September 2023.

WHO. 2023. Nipah Virus Infection – Bangladesh. https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2023-DON442. Diakses 19 September 2023.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.