Tips Diet bagi Pasangan yang Mengalami Diabetes

Sahabat Sehat tentu sudah ngga asing, kan, dengan penyakit diabetes? Diabetes adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan tidak stabilnya kadar gula dalam darah karena adanya kelainan pada hormon yang bertugas untuk mengatur kadar gula tersebut.

Peran keluarga dan orang-orang terdekat sangat penting, loh, bagi penderita diabetes. Penyakit ini menahun dan akan diderita seumur hidup, jadi sebaiknya penderita diabetes jangan ditinggalkan dan dibiarkan berjuang sendirian, ya. Bagi Sahabat Sehat yang sudah menikah atau berencana ingin menikah, dan ternyata pasangannya mengalami pre-diabetes, atau bahkan sudah diabetes, inilah saat yang tepat untuk belajar lebih dalam tentang diet bagi pasangan kamu.

Foto: Pexels

Apakah diabetes bisa menular ke pasangan?

Perlu diingat lagi ya, diabetes itu sebenarnya termasuk penyakit yang tidak menular. Tetapi, menariknya, hasil penelitian yang dimuat dalam Jurnal Acta Diabetol pada tahun 2019 menunjukkan bahwa seseorang yang menderita diabetes akan meningkatkan risiko bagi pasangannya untuk terkena diabetes juga. Meskipun tidak memiliki hubungan keluarga atau sebelumnya tidak ada riwayat penyakit keluarga yang terkena diabetes, tetapi jika perilaku atau gaya hidup dan faktor lingkungannya sama, maka risikonya juga sama. Perilaku atau gaya hidup yang kurang sehat itulah yang menyebabkan berkembangnya penyakit diabetes.

Lalu, bagaimana diet yang tepat untuk pasangan yang mengalami diabetes? 

Sahabat Sehat pasti sudah sering mendengar kalau penderita diabetes perlu mengurangi makanan dan minuman yang manis. Tetapi, ternyata ngga cukup, loh, kalau dietnya “hanya” itu aja. Penderita diabetes juga perlu menerapkan diet gizi seimbang, sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizinya. Hal lain yang perlu digaris bawahi lagi dari diet untuk penderita diabetes adalah penerapan 3J dalam pola makannya, yaitu jadwal, jenis, dan jumlah

Jadwal atau jam makan pada penderita diabetes harus teratur. Makan utama atau makan besarnya disarankan sebanyak 3x sehari, sedangkan untuk selingan atau snacking disarankan sebanyak 2—3x sehari. Komposisi pada makanan utama bisa mengikuti bentuk piring T, yaitu 1/2 piring diisi dengan sayur dan buah, 1/4 piring  diisi dengan karbohidrat, dan 1/4 sisanya diisi dengan protein.

Foto: Pexels

Selanjutnya, perhatikan jenis bahan makanan dan jenis pengolahannya. Utamakan memilih jenis karbohidrat kompleks seperti nasi merah, ubi, dan jagung; lemak tidak jenuh, seperti alpukat dan kacang-kacangan; protein rendah lemak dan rendah kolesterol, seperti putih telur, daging unggas tanpa kulit, ikan, tempe, dan tahu; serta konsumsilah sayur dan buah sebagai sumber serat, vitamin, dan mineral. Hindari olahan yang digoreng dan utamakan memilih olahan yang dikukus, ditumis, direbus, atau dipanggang.

Batasi penggunaan gula. Pemanis alternatif yang tidak berkalori boleh dikonsumsi, tetapi tidak berlebihan dan tidak untuk selamanya. Natrium atau sodium yang biasanya ada pada garam dapur, pengawet makanan, penyedap rasa juga perlu dibatasi supaya tekanan darah tetap terkontrol dan tidak memperparah kondisi penderita diabetes.

Poin ketiga, yaitu jumlah atau porsi makan bagi penderita diabetes. Jumlah atau porsi makan yang dikonsumsi sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing. Kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, aktivitas fisik atau pekerjaan, dan status gizi. Pembagian porsi untuk makan pagi sebesar 20%, siang 30%, sore 25%, dan selingan atau snack sebanyak 10-15% dari total kebutuhan sehari. 

Gimana? Setelah baca informasi ini, kamu semakin tercerahkan atau justru semakin bingung, nih, Sahabat Sehat? Jangan khawatir, kalau masih bingung, kamu bisa konsultasi langsung dengan dietisien. Penjelasan tentang pola dietnya akan lebih spesifik untuk pasangan kamu, terutama kalau ada penyakit penyerta selain diabetes, misalnya kolesterol, asam urat, gagal ginjal, dan sebagainya. Semangat terus, para pasangan idaman!

Ditulis Oleh: 

Titis Rahfaprilia Indarti, S.Gz
Penulis merupakan lulusan S1 Ilmu Gizi di IPB University dan saat ini sedang menempuh Pendidikan Profesi Dietisien di IPB University.

Referensi

Appiah D, Schreiner PJ, Selvin E, Demerath EW, Pankow JS. Spousal diabetes status as a risk factor for incident type 2 diabetes: a prospective cohort study and meta-analysis. Acta Diabetol. 2019 Jun;56(6):619-629. doi: 10.1007/s00592-019-01311-y. Epub 2019 Mar 19. PMID: 30888538; PMCID: PMC6520150.

Castro MR. 2022. Mayo Clinic The Essential Diabetes Book 3rd Ed. Rochester (MN): Mayo Clinic Press.

[CDC] Centers for Disease Control and Prevention. 2023. Diabetes Meal Planning. https://www.cdc.gov/diabetes/managing/eat-well/meal-plan-method.html. Diakses pada 11 Januari 2024. 

Direktorat P2PTM Kementerian Kesehatan RI. 2018. Diet Diabetes Melitus (DM) dilakukan dengan pola makan sesuai dengan aturan 3J. Apa saja “3J”? https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/diet-diabetes-melitus-dm-dilakukan-dengan-pola-makan-sesuai-dengan-aturan-3j-apa-saja-3j. Diakses pada 11 Januari 2024. 

[PERKENI] Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2021. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia. Jakarta (ID): PB PERKENI.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.