Ubah Takdir Penyakit Jantung Koroner dengan Gaya Hidup

Sahabat Sehat, tahukah kamu bahwa riwayat keluarga atau genetik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner hingga 50%? Artinya, jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung, risiko yang kamu punya pun lebih tinggi. Namun, ada kabar baik! Sahabat Sehat dapat mengubah takdir ini dengan langkah sederhana, yaitu melalui perubahan gaya hidup.

Apa Itu Penyakit Jantung Koroner?

Penyakit jantung koroner merupakan kondisi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen ke jantung menyempit akibat penumpukan plak. Plak ini terbuat dari lemak, kolesterol, dan zat lain yang mengganggu aliran darah. Akibatnya, jantung ngga mendapat cukup oksigen untuk bekerja secara optimal, bahkan bisa end up dengan serangan jantung atau komplikasi lainnya loh!

Takdir Menderita Penyakit Jantung Koroner

Sahabat Sehat, beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK) memang tidak bisa dihindari, itulah yang disebut “takdir.” Faktor-faktor ini meliputi usia, jenis kelamin, dan genetik.

Foto: Freepik

Seiring bertambahnya usia, risiko PJK pasti akan meningkat, terutama setelah usia 45 tahun pada laki-laki dan 55 tahun pada perempuan. Selain itu, laki-laki memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan, tapi sebelum waktu menopause karna setelah menopause, risiko perempuan bakal meningkat secara signifikan.

Faktor genetik atau riwayat keluarga juga memengaruhi risiko PJK loh, Sahabat Sehat. Berdasarkan penelitian Di Lenarda et al pada tahun 2024, seseorang dengan riwayat keluarga PJK memiliki peluang 20 sampai 50% untuk menderita penyakit ini dibandingkan mereka yang tidak memiliki riwayat serupa.

Meskipun faktor-faktor ini ngga bisa diubah, Sahabat Sehat tetap memiliki kendali untuk mengurangi risiko PJK melalui perubahan gaya hidup yang sehat. Mari bahas lebih lanjut langkah apa saja yang bisa kamu lakukan untuk melindungi jantung, Check it out!

Langkah Gaya Hidup Sehat untuk Jantung

Foto: Freepik

Perbaiki Pola Makan

Mulailah dengan mengganti camilan tinggi kalori dengan alternatif sehat seperti kacang-kacangan, buah segar, atau yoghurt rendah lemak. Pilih minyak sehat seperti minyak zaitun atau kanola oil, dan batasi konsumsi gorengan serta makanan olahan.

Bergerak Lebih Banyak

Ngga perlu langsung lari maraton! Cukup mulai dengan berjalan kaki selama 30 menit sehari atau mengikuti kelas yoga online. Aktivitas fisik membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan tekanan darah.

Kelola Stres

Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi atau latihan pernapasan dalam. Sahabat Sehat juga bisa menikmati waktu berkualitas dengan keluarga atau melakukan hobi yang disukai.

Berhenti Merokok dan Batasi Alkohol

Jika Sahabat Sehat merokok, berhenti sekarang juga adalah hadiah terbaik untuk jantung kamu. Alkohol dalam jumlah berlebih juga dapat merusak kesehatan jantung, jadi sebisa mungkin hindari konsumsi alkohol.

Rutin Periksa Kesehatan

Jangan menunggu gejala muncul! Periksakan kadar kolesterol, tekanan darah, dan gula darah kamu secara rutin untuk mengetahui risiko sejak dini.

Intinya sih, Investasi Kesehatan Jantung Mulai Hari Ini!

Sahabat Sehat, mengubah takdir penyakit jantung koroner bukanlah sesuatu yang mustahil. Dengan perubahan kecil, tapi konsisten dalam gaya hidup, kamu ngga hanya melindungi jantung, tapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Jadi, yuk mulai langkah sehat hari ini dan jadikan jantung sehat sebagai prioritas utama Sahabat Sehat!

Jangan lupa, bagikan artikel ini kepada teman dan keluarga kamu ya. Bersama-sama, kita bisa saling mendukung untuk hidup lebih sehat dan mencegah penyakit jantung koroner.

Ditulis Oleh:

Eostre Anindita Harefa, S.Gz.
Penulis adalah lulusan S1 Gizi Universitas Diponegoro
dan saat ini sedang menempuh Pendidikan Profesi
Dietisien di IPB University.

Referensi

Centers for Disease Control and Prevention. 2024. About Coronary Artery Disease (CAD). https://www.cdc.gov/heart-disease/about/coronary-artery-disease.html#:~:text=Coronary%20artery%20disease%20(CAD). Diakses pada 5 Januari 2025

Centers for Disease Control and Prevention. 2024. Heart Disease Risk Factors.
https://www.cdc.gov/heart-disease/risk-factors/index.html
Diakses pada 5 Januari 2025

Di Lenarda, F., Balestrucci, A., Terzi, R., Lopes, P., Ciliberti, G., Marchetti, D., Schillaci, M., Doldi, M., Melotti, E., Ratti, A. and Provera, A. 2024. Coronary artery disease, family history, and screening perspectives: an up-to-date review. Journal of Clinical Medicine. 13(19).
https://www.mdpi.com/2077-0383/13/19/5833

Gheisari, F., Emami, M., Raeisi Shahraki, H., Samipour, S. and Nematollahi, P. 2020. The role of gender in the importance of risk factors for coronary artery disease. Cardiology Research and Practice. 2020(1).
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1155/2020/6527820

Hajar, R. 2017. Risk factors for coronary artery disease: historical perspectives. Heart views. 18(3).
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29184622/

Tampubolon, L., Ginting, A., and Turnip, F. 2023. Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Pusat Jantung Terpadu (PJT). Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal. 3(3).
https://doi.org/10.32583/pskm.v13i3.1077

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.