Halo, Sahabat Sehat! Pernah ngga sih, kamu mengkonsumsi makanan kaleng? Tahu kah, kamu kalau makanan kaleng yang dikonsumsi memiliki risiko tercemar bakteri Clostridium botulinum? Yap, hal tersebut bisa terjadi jika pengemasan dan cara penyimpanannya salah.
Makanan kaleng yang telah tercemar oleh bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan bila dikonsumsi. Jadi, untuk lebih jelasnya mengenai bakteri Clostridium botulinum dan cara mengurangi risiko tercemarnya, simak penjelasan di bawah ya!

Apa itu Clostridium botulinum?
Clostridium botulinum merupakan salah satu bakteri anaerob (ngga membutuhkan oksigen) berbentuk batang, membentuk spora dan menghasilkan racun jenis intoksitasi yang bersifat eksotoksin (bakteri penghasil racun pada makanan yang bekerja dengan cara masuk bersama makanan dan menghasilkan racun di dalam tubuh). racun yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum disebut dengan botulinum atau botulinin. Bakteri ini hidup pada tingkat keasaman di atas 4,6.
Bahaya Clostridium botulinum
Bakteri Clostridium botulinum sangat berbahaya bagi tubuh karena bisa mengganggu sistem syaraf pusat. Ketika kamu mengkonsumsi makanan yang telah tercemar bakteri ini maka akan timbul gejala seperti muntah, lemah, vertigo, penglihatan mulai ganda, mulut dan kerongkongan terasa kering serta mulai mengalami kesulitan untuk berbicara dan menelan. Gejala-gejala keracunan akan timbul sekitar 18-26 jam setelah mengkonsumsi makanan tercemar bakteri ini. Kondisi keracunan akibat bakteri ini akan mencapai puncak pada hari ke 1-8 dan mampu menyebabkan kelumpuhan dan kematian karena mengalami gangguan pernapasan.
Pangan rawan tercemar Clostridium botulinum
Bakteri Clostridium botulinum hidup pada tanah, lumpur laut, dan endapan danau yang memiliki kadar oksigen dan pH rendah. Bakteri ini biasanya mencemari pangan dengan kemasan kaleng seperti produk ikan kaleng, daging kornet, ikan asap, sosis kaleng, telur ikan fermentasi, seafood dan keju.

Tips mengurangi cemaran
Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah cemaran Clostridium botulinum pada pangan, yaitu membuka kemasan kaleng terlebih dahulu sebelum makanan di masak, masak makanan kaleng secara merata dan sempurna selama 4 menit pada suhu 120 °C atau selama 10 menit pada suhu 115 °C, segera konsumsi makanan kaleng yang telah di masak. Selain itu, coba untuk menyimpan makanan kaleng di dalam lemari pendingin atau kulkas, gunakan makanan kaleng sebelum tanggal kadaluarsa dan jangan konsumsi makanan kaleng yang telah mengalami cacat seperti menggembung.
Sahabat sehat, keracunan yang diakibatkan oleh Clostridium botulinum bukanlah keracunan yang dapat di anggap sepele. Saat ini telah berkembang berbagai cara dan alternatif untuk mengurangi risiko keracunan akibat bakteri ini mulai dari penanganan makanan kaleng dan vaksin. Walaupun sudah banyak upaya pengurangan bakteri ini, kamu tetap perlu berhati-hati.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
Referensi