Mikroba Patogen dan Non Patogen, Apa Bedanya?

mikroba patogen dan non patogan
Foto: Unsplash.com

Sahabat Sehat, kamu pasti udah ngga asing dengan istilah mikroba, kan? Yap, mikroba atau mikroorganisme merupakan makhluk hidup mikroskopis yang berukuran sangat kecil sehingga membutuhkan alat bantu untuk melihat keberadaannya.

Tapi ternyata, mikroba tersebut terdapat banyak jenisnya, loh! Berdasarkan efeknya terhadap kesehatan, maka mikroba bisa dibedakan menjadi mikroba patogen dan non patogen. Kira-kira, apa aja ya perbedaannya dan bagaimana cara mencegah mikroba berbahaya tersebut? Yuk, check it out!

Mengenal mikroba patogen

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mikroba patogen merupakan kelompok mikroba parasit yang bisa memeberikan masalah kesehatan kepada manusia, hewan, hingga tumbuhan. Bahkan, beberapa jenis mikroba ini mampu menyebabkan kematian, jadi juga sering disebut sebagai mikroba berbahaya.

Mikroba patogen bisa ditemukan pada makanan, air, dan lingkungan lainnya yang terkontaminasi. Contoh mikroba patogen antara lain Shigella dysentriae, Salmonella typhi, Salmonella paratyphi, Streptococcus agalactiae, N. Gonorrhoeae, dan masih banyak lagi. Apabila di dalam tubuh kamu terdapat mikroba ini dalam jumlah tertentu, maka efek samping yang umumnya ditimbulkan antara lain diare, sakit kepala, demam tinggi, dan masih banyak lagi.

Wah, ternyata banyak sekali ya masalah kesehatan yang diakibatkan oleh mikroba patogen! Jika begitu, bagaimana dengan mikroba non patogen? Apa aja perbedaannya?

perbedaan mikroba patogen dan non patogen
Foto: Unsplash.com

Bagaimana dengan mikroba non patogen?

Sebaliknya, mikroba non patogen merupakan jenis mikroba yang ngga dapat menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan. Itulah sebabnya mikroba ini ngga berbahaya. Contoh mikroba non patogen adalah Fecal streptococci, Iron bacteri, dan Actinomycetes.

Ternyata, mikroba non patogen dapat memberikan beberapa keuntungan bagi tubuh, loh! Diantaranya bisa membantu membatasi pertumbuhan mikroba patogen dan menjaga keseimbangan mikroba baik dalam tubuh maupun di lingkungan. Meskipun begitu, apabila mikroba patogen tersebut keluar dari habitatnya, justru menjadi penyebab penyakit. Hal ini dikenal sebagai mikroba oportunistik. Contohnya seperti E. coli.

Nah, bagaimana ya langkah yang dapat kamu lakukan supaya terhindar dari dampak negatif akibat mikroba berbahaya?

Tips menghindari mikroba patogen

Menjaga proses penyimpanan makanan supaya mikroba patogen ngga dapat tumbuh. Contohnya antara lain dengan menyimpan pada kemasan tertutup, suhu dingin, maupun dilakukan pengolahan makanan dahulu sebelum dikonsumsi. Kemudian menjaga kebersihan peralatan makan sebelum digunakan agar terhindar dari kontaminasi silang. Jangan lupa untuk melakukan pembuangan limbah dengan tepat dan engontrol sanitasi air. Nah, kamu juga perlu encuci bahan makanan yang hendak dikonsumsi untuk menghilangkan jumlah mikroba parogen awal.

Bagaimana Sahabat Sehat, apakah kamu sekarang udah dapat membedakan mikroba patogen dan non parogen? Jangan lupa terapkan tips di atas ya, supaya terhindar dari mikroba patogen yang berbahaya.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Komprehensif.pdf

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/2365/1/ELIZA.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/122473-ID-bakteri-yang-sering-mencemari-susu-detek.pdf

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.