Waspadai Gejala dan Faktor Risiko Henti Jantung

Belum lama ini pemain badminton asal China, Zhang Zhi Jie meninggal dunia karena henti jantung setelah mengalami kejang ketika melawan Jepang di Yogyakarta. Henti jantung terjadi secara mendadak, untuk percepatan penanganan dan mengurangi terjadinya henti jantung perlu diketahui gejala dan faktor risikonya.

henti jantung
Foto: Freepik.com

Sekilas tentang henti jantung

Henti jantung atau serangan jantung mendadak (sudden cardiac arrest) dan serangan jantung itu berbeda. Serangan jantung terjadi karena adanya penyumbatan hingga dapat menyebabkan perubahan aktivitas listrik di jantung dan berujung pada henti jantung secara mendadak. Sedangkan henti jantung merupkan hilangnya seluruh aktivitas di jantung secara tiba-tiba karena irama detak jantung yang tidak teratur, pernapasan terhenti hingga tidak sadarkan diri dan dapat menyebabkan kematian.

Gejala henti jantung

Pingsan secara mendadak atau hilang kesadaran merupakan gejala henti jantung yang paling umum. Tapi ada gejala awalan yang bisa saja dirasakan sebelum gelaja umum terjadi, yaitu sesak napas, pusing, lemas, jantung berdebar tidak normal, dada terasa nyeri atau tidak nyaman, mual, dan keluar keringat dingin. Ada juga kasus tanpa ada peringatan seperti gejala awal sehingga terjadi secara tiba-tiba.

Foto: Freepik.com

Faktor risikonya

Risiko peningkatan mengalami penyakit jantung dan henti jantung memiliki faktor yang sama yaitu memiliki riwayat keluarga yang mengidap penyakit arteri koroner, perokok, kegemukan atau obesitas, diabetes, kolesterol dalam darah tinggi, tekanan darah tinggi, gaya hidup yang tidak aktif atau tidak banyak bergerak dan olahraga.

Selain itu, riwayat keluarga atau diri sendiri yang memiliki kelainan jantung, pertambahan usia juga mempengaruhi, pengguna obat-obatan terlarang atau narkoba, mengalami gangguan tidur (apnea sleep obstruktif), mengidap penyakit ginjal kronis, mengalami defisiensi atau kekurangan potasium dan magnesium dalam tubuh, serta lebih sering terjadi pada laki-laki.

Cara mencegahnya

Henti jantung atau sudden cardiac arrest dapat dicegah dengan menjaga kesehatan jantung dengan cara makan makanan yang sehat, melakukan pemeriksaan rutin, tidak menggunakan tembakau atau merokok serta obat-obatan terlarang dan narkoba, mengontrol kadar kolesterol dalam darah, mengontrol tekanan darah dan melakukan diskrining atau melakukan cek potensi mengalami penyakit jantung.

Nah, itulah Sahabat Sehat tentang henti jantung. Jika ada orang yang mengalami ini berikan pertolongan pertama, seperti CPR dan penggunaan alat AED, kemudian segera larikan ke rumah sakit.

Referensi

Cleveland Clinic. 2023. Cardiac Arrest. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21736-cardiac-arrest. Diakses 2 Juli 2024.

CNN Indonesia. 2024. Dialami Zhang Zhi Jie Sebelum Meninggal, Apa Penyebab Henti Jantung?. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20240702151913-255-1116706/dialami-zhang-zhi-jie-sebelum-meninggal-apa-penyebab-henti-jantung. Diakses 2 Juli 2024.

Mayo Clinic. 2023. Sudden Cardiac Arrest. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sudden-cardiac-arrest/symptoms-causes/syc-20350634. Diakses 4 Juli 2024.

Siloam Hospitals. 2024. Sudden Cardiac Arrest – Penyebab, Gejala, dan Penanganannya. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/sudden-cardiac-arrest. Diakses 2 Juli 2024.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.