Waspadai Hipotiroid Kongenital pada Bayi  

Halo Sahabat Sehat! Tiroid adalah suatu kelenjar kecil yang berada di bawah kulit dan otot pada bagian depan leher. Bentuknya seperti sayap kupu-kupu yang memiliki berat kurang dari satu ons. Kecil, namun peranannya dalam tubuh begitu luar biasa.

Iodium adalah zat gizi mikro yang esensial dan utama dibutuhkan dalam pembentukan atau pembuatan hormon tiroid. Iodium bisa diperoleh dari makanan, termasuk garam beriodium. Lantas, bagaimana kaitannya dengan hipotiroid kongenital?

hipotiroid kongenital pada bayi dan anak
Foto: Freepik.com

Mengenal hipotiroid kongenital

Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berfungsi mengeluarkan hormon, salah satunya tiroksin yang penting untuk proses tumbuh kembang anak. Hormon tiroid bertugas mengatur metabolisme tubuh, kerja organ jantung, perkembangan susunan sistem syaraf pusat di otak dan menghasilkan panas tubuh.

Hipotiroid merupakan kondisi yang membuat kelenjar tiroid tak mampu mengeluarkan hormon penting dalam jumlah yang cukup. Hipotiroid adalah keadaan umum yang kerap dijumpai pada perempuan.

Sedangkan hipotiroid kongenital atau bawaan yaitu hipotiroid yang didapatkan sejak bayi baru lahir. Penyebabnya yakni kelainan primer seperti kelainan pembentukan kelenjar, gangguan pembuatan hormon tiroid, dan kekurangan iodium pada ibu hamil.

Diagnosis dan gejala

Skrining (48 – 72 jam) dan penegakan diagnosis hipotiroid kongenital pada bayi bisa dilakukan melalui beberapa cara, yaitu pemeriksaan laboratorium, ultrasonografi dan manifestasi klinis. Indikator laboratorium yang bisa digunakan sebagai petanda bagi bayi adalah kadar thyroid stimulating hormone (TSH) dan hormon tiroksin (T4). Jumlah TSH yang meningkat dan menurunnya T4 menunjukkan bahwa bayi mengalami hipotiroid akibat kelainan kelanjar gondok.

Gejala klinis mulai tampak setelah beberapa bulan, karena saat awal kelahiran, bayi masih mendapatkan hormon tiroid dari ibu. Tanda yang biasa muncul yakni bayi kurang aktif, malas menyusu, ikterus jangka panjang, lidah yang semakin membesar, rentan kedinginan, perut membuncit disertai pusar yang bodong, dan kulit mengering.

pemeriksaan hipotiroid kongenital pada anak
Foto: Freepik.com

Dampak hipotiroid kongenital 

Hormon tiroid yang kurang pada bayi bisa bersifat menetap atau sementara. Proses ini tentunya dilakukan di bawah pengawasan dokter, dimana evaluasi dan pemantauan terhadap pengobatan dan respon terapi menjadi dasar penting.

Realita yang ditemui pada hipotiroid kongenital, yakni menyebabkan hambatan pada tumbuh kembang (tubuh pendek atau cebol), muka sembab dengan bibir tebal dan hidung pesek, kesulitan berbicara atau kurang bisa memahami pembicaraan, dan mental yang terbelakang (IQ rendah).

Oleh karenanya, pemeriksaan skrining hipotiroid kongenital diharapkan bisa dilakukan di awal, terutama jika ada riwayat genetik dari keluarga. Penemuan diagnosis lebih awal akan memudahkan penyandang hipotiroid kongenital untuk mendapatkan perawatan dan pencegahan dari kecacatan di masa depan.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Kemenkes. 2022. Kenali Kekurangan Hormon Tiroid Bayi Baru Lahir, Begini Cara Mencegahnya. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20221008/3541227/kenali-kekurangan-hormon-tiroid-bayi-baru-lahir-begini-cara-mencegahnya/. Diakses 15 Desember 2022

IDAI. 2015. Pentingnya skrining hipotiroid pada bayi. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-skrining-hipotiroid-pada-bayi. Diakses 15 Desember 2022

Anthony. Congenital hypothyroidism. https://kidshealth.org/en/parents/congenital-hypothyroidism.html. Diakses 15 Desember 2022

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.