Makanan yang banyak mengandung gula seperti permen sangat identik sebagai penyebab kerusakan gigi. Meskipun begitu, makanan tersebut sangatlah digemari oleh banyak orang, terutama anak-anak.
Sukrosa merupkan jenis gula yang paling banyak digunakan dalam pembuatan permen. Jenis gula ini memang disarankan ngga dikonsumsi terlalu banyak karena bisa menyebabkan karies pada gigi. Ternyta hal tersebut bisa diatasi loh Sahabat Sehat, karena kini sudah banyak pemanis pengganti sukrosa yang digunakan untuk membuat “permen bebas gula“. Pemanis apa aja, ya? Yuk, simak uraian di bawah ini.
Mengenal pemanis buatan
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), pemanis buatan merupakan bahan tambahan pangan yang bisa memberikan rasa manis, dengan sedikit atau tanpa nilai gizi dan kalori. Pemanis buatan bisa berasal dari alam atau bisa juga dibuat melalui proses kimiawi.
Beberapa contoh pemanis buatan yang ngga memiliki kalori dan nilai gizi antara lain, aspartam, sukralosa, sakarin, asesulfam-K, siklamat, neotam, dan stevia. Pemanis buatan ini biasa digunakan sebagai pemanis dalam beberapa produk pangan, odol, mouthwash, dan obat-obatan.
Gula alkohol
Gula alkohol atau poliol merupkan karbohidrat yang memiliki gugus alkohol pada strukturnya. Gula alkohol punya tingkat kemanisan yang hampir sama dengan sukrosa, tapi dengan kalori yang lebih rendah. Sebenarnya gula alkohol bisa ditemukan di alam, misalnya pada buah-buahan, tapi bisa juga dibuat secara kimiawi.
Beberapa contoh gula alkohol antara lain, sorbitol, xylitol, manitol, dan eritritol. Gula jenis ini juga punya sensasi menyegarkan apabila meleleh di mulut, makanya cocok digunakan sebagai pemanis dalam produk permen dan permen karet, terutama produk permen mint.
Efek kesehatan gula alkohol
Gula alkohol aman digunakan sebagai pemanis untuk penderita diabetes karena ngga bisa diserap langsung oleh usus, sehingga ngga akan menyebabkan kenaikan kadar gula dalam darah. Sebagai contoh, sukrosa memiliki kandungan kalori sebesar 4 kkal/g, sedangkan kalori sorbitol hanya 2,6 kkal/g dan xylitol hanya 2,4 kkal/g.
Gula alkohol dan kesehatan gigi
Berbeda dengan sukrosa, gula alkohol ngga akan menyebabkan karies pada gigi karena gula ini ngga bisa difermentasi oleh mikroba dalam mulut. Jadi ngga membuat pH dalam mulut mengalami penurunan yang menjadi pemicu karies. Penelitian membuktikan bahwa permen karet dengan kandungan xylitol dapat meningkatkan aliran saliva (air liur) yang mampu menjaga derajat keasaman saliva sehingga mencegah pembentukan plak pada gigi dengan menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacillus.
Nah, jadi sebenarnya ngga semua gula menyebabkan kerusakan gigi, loh. Gula alkohol seperti xylitol justru baik untuk kesehatan gigi. Tapi perlu diperhatikan kalau dikonsumsi dalam jumlah terlalu banyak, gula jenis ini bisa menyebabkan diare dan kembung. Jadi, tetap jangan dikonsumsi secara berlebihan ya, Sahabat Sehat!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
Nice info! Terima kasih
WAWW KEREN, kalau gula komersial yang dipake buat penderita diabetes itu namanya gula alkohol ya?? baru tau lohh, thankyou banget, kirain aku selama ini kalau pengganti gula ya cuma stevia, ternyata ada yg lain juga
Well done artikelnya. Terima kasih banyak atas penjelasan yang detail dan simpel
Makasih infonyaah kak