Amenorea Laktasi, KB Alami dengan Menyusui

Halo Teman Sehat! Apakah kamu sedang bingung mencari metode KB yang cocok? Merencanakan kehamilan dan kelahiran anak merupakan bagian dari upaya Program Keluarga Berencana (KB) menciptakan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Menunda kehamilan hingga waktu yang tepat atau memberi jeda antar kehamilan dapat membuat ibu dan anak memiliki kesehatan yang optimal. Nah, metode KB apa aja yang pernah kamu dengar?

Sumber: freepik.com

Agar kehamilan dan kelahiran dapat dikendalikan, terdapat berbagai alat kontrasepsi seperti pil KB, suntik KB, implan atau susuk, kondom, dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) bisa menjadi pilihan. Metode kontrasepsi seperti tubektomi dan vasektomi pun tersedia. Tapi, apakah Teman Sehat familiar dengan metode KB alami dengan menyusui?

Apa itu metode amenorea laktasi?

Metode amenorea laktasi adalah metode KB alami yang dilakukan dengan cara menyusui (laktasi) atau memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama setelah melahirkan. KB alami ini hanya bisa dilakukan oleh ibu yang belum mengalami menstruasi (amenorea) setelah melahirkan.

Saat menyusui, refleks isap bayi merangsang tubuh ibu melepaskan hormon prolaktin dan menurunkan kadar hormon GnRH, hormon LH, dan hormon FSH. Hormon prolaktin berfungsi merangsang pertumbuhan payudara dan kelenjar mammae agar dapat memproduksi ASI. Sementara itu, hormon GnRH, hormon LH, dan hormon FSH bersama-sama berperan dalam pematangan dan pelepasan sel telur dalam rahim. Tingginya kadar hormon prolaktin dan rendahnya kadar hormon GnRH, hormon LH, dan hormon FSH dalam tubuh ibu menghambat pelepasan sel telur atau ovulasi. Akibat ngga adanya sel telur dalam rahim ibu, ibu ngga bisa hamil dan kehamilan pun bisa dicegah.

Keunggulan metode amenorea laktasi

Sumber: freepik.com

KB alami dengan metode amenorea laktasi memiliki beberapa keunggulan:

  • Dapat mencegah kehamilan pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dengan tingkat efektivitas 98-99,5%
  • Dapat segera dilaksanakan setelah melahirkan
  • Ngga mengganggu hubungan seksual
  • Ngga mengganggu kadar hormon dalam tubuh
  • Ngga memerlukan pengawasan medis serta obat atau peralatan kontrasepsi khusus
  • Ngga memerlukan biaya yang mahal

Menariknya lagi nih Teman Sehat, apabila ibu masih ngga mengalami menstruasi dan tetap menyusui hingga satu tahun setelah melahirkan, metode amenorea laktasi ini masih 94% efektif mencegah terjadinya kehamilan loh!

Cara tepat menjalankan metode amenorea laktasi

Agar KB alami dengan metode amenorea laktasi berhasil, terdapat empat hal yang harus diperhatikan:

  1. Ibu belum mengalami menstruasi setelah melahirkan
  2. Ibu menyusui 4 jam di siang hari dan 6 jam di malam hari
  3. Bayi yang disusui ibu berusia kurang dari 6 bulan
  4. Bayi mendapatkan ASI eksklusif tanpa mendapatkan makanan dan minuman tambahan atau suplementasi lainnya

Jika salah satu dari 4 hal tersebut ngga terpenuhi, ibu sebaiknya segera memilih metode atau alat kontrasepsi yang lain.

Ngga hanya bermanfaat bagi kesehatan ibu dan bayi, ternyata menyusui juga efektif untuk mencegah kehamilan sebagai KB alami. Semoga setelah mengetahui metode amenorea laktasi ini, Teman Sehat bisa memilih alat atau metode kontrasepsi yang cocok ya!

Editor & Proofreader: Fhadilla Amelia, SGz

Referensi

American College of Nurse-Midwives. 2012. Breastfeeding and Birth Control. Journal of Midwifery & Women’s Health, 57(2). https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1542-2011.2012.00158.x 

Kampung KB. 2017. Pelayanan KB. https://kampungkb.bkkbn.go.id/postSlider/1381/45128. Diakses pada 22 Juni 2021.

Sidabukke, I.R., Lumbantoruan, M., dan Anita, S. 2019. Association Exclusive Breastfeeding Of Lactational Amenorrhea Contraception. Hasanuddin Journal of Midwifery, 1(2). http://pasca.unhas.ac.id/ojs/index.php/hjm/article/view/2275 

Tiwari, K., Khanam, I., dan Savarna, N. 2018. A study on effectiveness of lactational amenorrhea as a method of contraception. International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics and Gynecology, 7(10):3946-3950. www.ijrcog.org 

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.