Hai, Teman Sehat! Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya yang dilakukan suami istri untuk mengatur kehamilan, seperti mencegah kehamilan yang ngga diinginkan dan mengatur interval kehamilan. Program KB telah dipromosikan sejak dulu dan memang memiliki manfaat baik untuk kesehatan dan keselamatan calon ibu.
Dalam upaya pengendalian tersebut diperlukan bantuan kontrasepsi yang bisa membantu mencegah kehamilan, baik yang bersifat sementara atau permanen. Tapi setiap kotrasepsi ternyata memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Banyak yang mengatakan bahwa kontasepsi hormonal melalui suntikan bisa menyababkan peningkatan berat badan. Apakah benar begitu? Yuk, mengenal lebih jauh tentang fakta ini.
Kontrasepsi suntik

Kontrasepsi dibagi menjadi dua yakni hormonal dan non hormonal. Terapi hormonal bisa diberikan melalui jenis oral/pil, injeksi/suntik, dan implant, sedangkan kontrasepsi non hormonal berupa vasektomi, tubektomi, IUD, dan kondom. Berdasarkan hasil riset diketahui bahwa penggunaan kontrasepsi di Indonesia terus mengalami peningkatan dan 29% diantaranya menggunakan kontrasepsi suntikan/injeksi.
Kelebihan dan kekurangan kontrasepsi suntik
Setiap jenis kontrasepsi memiliki dampak yang menguntungkan dan merugikan. Dampak baik dari jenis kontrasepsi hormonal melalui suntikan/injeksi yaitu :
- Sangat mudah dan efektif untuk mencegah kehamilan dalam jangka waktu panjang,
- Ngga mempengaruhi kualitas hubungan suami istri,
- Ngga mempengaruhi ASI,
- Mencegah kehamilan ektopik dan kanker endometrium,
- Mencegah tumor jinak payudara,
- Mencegah penyakit radang panggul dan menurunkan risiko anemia bulan sabit.

Namun bisa memberikan efek sebagai berikut :
- Berisiko menimbulkan gangguan pola menstruasi,
- Emosi sering ngga stabil,
- Keterlambatan kembali subur sampai satu tahun,
- Sakit kepala,
- Depresi, dan
- Timbulnya jerawat.
Benarkah kontrasepsi suntik membuat berat badan naik?
Beberapa sumber menyebutkan bahwa salah satu dampak yang ditimbulkan dari penggunaan kontrasepsi hormonal melalui suntik yaitu terjadinya peningkatan berat badan. Penelitian juga sudah banyak dilakukan di Indonesia, salah satunya penelitian terhadap 33 perempuan yang awalnya memiliki rata-rata berat badan 52,64 kg mengalami peningkaatan menjadi 55, 58 kg setelah menggunakan kontrasepsi suntik.
Lalu ada juga penelitian terbaru 2020 yang juga menunjukkan hasil ngga jauh berbeda, penelitian tersebut membuktikan bahwa perempuan yang telah melakukan penyuntikkan kontrasepsi hormonal lebih dari 3 kali sebanyak 76,7% diantaranya mengalami peningkatan berat badan.

Penyebabnya
Peningkatan berat badan ini dikaitkan dengan fakta bahwa kontrasepsi suntik mengandung hormon progesteron yang kuat, sehingga merangsang hipotalamus lektal dalam mengatur napsu makan. Peningkatan napsu makan membuat tubuh lebih banyak mengonsumsi makanan dan kelebihan inilah yang akan diubah progesteron menjadi lemak untuk disimpan di bawah kulit. Dengan begitu bisa menyebakan adanya penumpukan lemak dan membuat berat badan naik.
Kamu sudah mulai tahu banyak tentang pengaruh kontrasepsi hormonal suntik terhadap kenaikan berat badan. Sekarang kamu bisa mulai untuk mencegah hal itu terjadi dan tentu pengaturan pola makan juga sangat penting untuk diperhatikan. Semoga sehat selalu, Teman Sehat!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti STP
Ayu Irawati. 2017. Pengaruh Kontrasepsi Suntik terhadap Peningkatan Berat Badan dengan Lamanya Penggunaan pada Akseptor Kb di Puskesmas Lompoe Kota Parepare. http://lppmfatimaparepare.org/index.php/acitya/article/view/13
Andi Ipaljri. 2020. Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Suntik terhadap Peningkatan Berat Badan pada Akseptor KB di Puskesmas Baloi Permai Kota Batam Tahun 2019. http://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonadokter/article/view/436
Julina Br Sembiring. 2019. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Peningkatan Berat Badan pada Akseptor Kontrasepsi Suntik di Puskesmas Batahan Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal. http://jurnal.aiska-university.ac.id/index.php/gaster/article/view/328
Bestfy Anitasari dan Iswar Nfn. 2020. Perbedaan Berat Badan Akseptor Sebelum dan Sesudah Menggunakan Alat Kontrasepsi KB Suntik di Wilayah Kerja Puskesmas Lamasi Kab. Luwu. https://stikeskjp-palopo.e-journal.id/JFK/article/view/40