Apa Alasan Teh Hijau Bisa Cegah Penyakit Jantung Koroner?

Halo Sahabat Sehat! Apakah kamu sering minum teh di pagi hari? Teh hijau yang diseduh dari bentuk kasar maupun bubuk (matcha) dapat mencegah penyakit jantung koroner. Mengapa bisa begitu? Mari simak penjelasannya!

Apa itu penyakit jantung koroner?

Penyakit jantung koroner merupakan kondisi penumpukan plak (aterosklerosis) di dinding pembuluh darah arteri jantung (arteri koroner) yang menyumbat aliran darah ke jantung sehingga menyebabkan jantung kekurangan oksigen. Kondisi ini menyebabkan serangan jantung atau stroke iskemik. Plak ini bisa terbentuk dari penumpukan kolesterol. Faktor risiko yang bisa menyebabkan penyakit jantung koroner adalah kolesterol LDL tinggi, kolesterol HDL rendah, tekanan darah tinggi (hipertensi), riwayat keluarga, diabetes, merokok, dan obesitas.

Mengapa teh hijau bisa menurunkan risiko penyakit jantung koroner?

Foto: Freepik

Menurunkan Kadar Lemak Darah

Hiperlipidemia merupakan kondisi dimana kadar lemak darah yang tinggi, termasuk kolesterol LDL dan trigliserida, serta rendahnya kolesterol HDL. Hiperlipidemia dalam darah menyebabkan penumpukan plak lemak di pembuluh darah arteri yang akan mengarahkan pada terjadinya penyakit jantung koroner. Menurut hasil penelitian, teh hijau termasuk matcha mengandung senyawa katekin yang bisa menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL, dan meningkatkan HDL.

Membantu Menurunkan Berat Badan

Obesitas menjadi salah satu faktor risiko seseorang mengalami penyakit jantung koroner. Berdasarkan penelitian, mengonsumsi teh hijau 4 cangkir dalam sehari selama 8 minggu bisa menurunkan berat badan sekitar 2,5 kg. Teh hijau memiliki senyawa katekin Epigallocatechin gallate (EGCG) yang memiliki efek antiobesitas dengan cara mengurangi penyerapan dan pengangkutan lemak, serta meningkatkan aktivitas pembakaran lemak dalam tubuh.

Melindungi Pembuluh Darah dari Kerusakan dan Mencegah Penumpukan Plak

Stress oksidatif merupakan kondisi berlebihnya radikal bebas dalam tubuh yang ngga diimbangi oleh antioksidan yang akan menyebabkan kerusakan sel dan jaringan. Teh hijau kaya akan senyawa polifenol terutama katekin yang bersifat antioksidan kuat. Kandungan polifenolnya lebih tinggi dibandingkan teh hitam karena teh hijau ngga melalui proses fermentasi seperti teh hitam.

Sifat antioksidan teh hijau bisa melindungi fungsi pembuluh darah dengan mengurangi radikal bebas termasuk Reactive Oxygen Spesies (ROS), sehingga bisa mencegah stress oksidatif dan mengurangi dampak dari stress oksidatif. Hal ini berkaitan dengan perlindungan sel lapisan pembuluh darah dari kerusakan, mencegah peradangan hingga mencegah penumpukan plak (aterosklerosis).

Foto: Freepik

Berapa kali minum teh hijau bisa menurunkan risiko penyakit jantung koroner?

Berdasarkan data penelitian dari International Journal of Cardiology, konsumsi teh hijau sebanyak 1 sampai 3 cangkir dalam sehari bisa menurunkan risiko mengalami serangan jantung hingga 19% dibandingkan hanya mengonsumsi teh hijau kurang dari 1 cangkir dalam sehari. Menurut Basis Data Flavonoid USDA, 1 gram daun teh hijau yang diseduh dalam 100 mL mengandung 126,6 mg katekin total dan 77,8 mg senyawa Epigallocatechin gallate (EGCG).

Regulatory Toxicology and Pharmacology menyimpulkan bahwa batas aman untuk mengonsumsi teh hijau bagi orang dewasa dalam bentuk ekstrak padatan (kapsul atau tablet) adalah sebesar 338 mg EGCG/hari. Sedangkan, dalam bentuk seduhan/minuman sebesar 704 EGCG/hari atau 9 gram daun teh hijau.

Sahabat Sehat, itulah alasan mengapa teh hijau bisa mencegah penyakit jantung koroner. Ternyata banyak manfaatnya untuk menjaga kesehatan jantung. Jadi, mulai saat ini kamu bisa menjadikan teh hijau sebagai salah satu pilihan selingan yang menyehatkan disamping makan makanan yang bergizi! Semoga informasi ini bermanfaat!

Ditulis Oleh:

Reni Novitasari, S.Gz
Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Profesi Dietisien IPB University

 

Referensi

American Heart Diseases, 2024. Coronary Artery Disease – Coronary Heart Disease. Link: https://www.heart.org/en/health-topics/consumer-healthcare/what-is-cardiovascular-disease/coronary-artery-disease. Diakses pada 07 Januari 2025.

Cao, S. Y., Zhao, C. N., Gan, R. Y., Xu, X. Y., Wei, X. L., Corke, H., Atanasov, A. G., Li, H.
B. (2019). Effects and mechanisms of tea and its bioactive compounds for the
prevention and treatment of cardiovascular diseases: An updated review. Antioxidants,
8(6), 166. Link: https://doi.org/10.3390/antiox8060166.

Gusnadi, D., 2023. Penggunaan Bubuk Matcha Sebagai Bahan Tambahan Flourless Sponge Cake. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(3), 7424-7433. Link:
https://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/3005.

Hu, J., Webster, D., Cao, J., & Shao, A. (2018). The safety of green tea and green tea extract consumption in adults–results of a systematic review. Regulatory toxicology and
pharmacology, 95, 412-433. Link : https://doi.org/10.1016/j.yrtph.2018.03.019.

Kemenkes RI, 2023. Kolesterol Tinggi, Kapan Sebaiknya Mulai Minum Obat?. Link:
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2265/kolesterol-tinggi-kapan-sebaiknya-mulai-minum-obat. Diakses pada 07 Januari 2025.

Kemenkes RI, 2022. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Jantung Koroner.
Link:https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/701/pencegahan-dan-pengobatan-penyakit-jantung-koroner. Diakses pada 07 Januari 2025.

Ohishi, T., Fukutomi, R., Shoji, Y., Goto, S., & Isemura, M. (2021). The beneficial effects of principal polyphenols from green tea, coffee, wine, and curry on obesity. Molecules, 26(2), 453. Link: https://doi.org/10.3390/molecules26020453.

Pang, J., Zhang, Z., Zheng, T. Z., Bassig, B. A., Mao, C., Liu, X., Zhu, Z., Shi, K., Ge, J., Yang, Y., Hang, D., Bai, M., Peng, Y. 2016. Green tea consumption and risk of cardiovascular and ischemic related diseases: A meta-analysis. International journal of cardiology, 202, 967-974. Link: https://doi.org/10.1016/j.ijcard.2014.12.176.

Rohdiana, D. (2015). Teh: Proses, Karakteristik dan Komponen Fungsionalnya. Food Review Indonesia, 10(8), 34–37. Link:
https://www.researchgate.net/publication/286460235_Teh_Proses_Karakteristik_Komponen_Fungsionalnya

Sagris, M., Vlachakis, P. K., Simantiris, S., Theofilis, P., Gerogianni, M., Karakasis, P., … & Tousoulis, D. (2024). From a Cup of Tea to Cardiovascular Care: Vascular Mechanisms of Action. Life, 14(9), 1168. Link : https://doi.org/10.3390/life14091168.

Santosa, W. N., & Baharuddin, B. (2020). Penyakit jantung koroner dan antioksidan. KELUWIH: Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran, 1(2), 95-100. Link:
https://doi.org/10.24123/kesdok.V1i2.2566.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.